Jakarta, Jagatgame.id – Tencent sedang merundingkan perjanjian dengan keamanan nasional Amerika Perkumpulan, guna memepertahankan kepemilikannya di pengembang video game Riot Games dan Epic Games.
Kini Tancent dilaporkan juga tengah melakukan pembicaraan dengan Komite Investasi Asing di Amerika Perkumpulan (CFIUS), yang Mempunyai wewenang Kepada memerintahkan raksasa teknologi China itu Kepada mendivestasi kepemilikan AS.
CFIUS diketahui juga sedang mencari Mengerti apakah penanganan Epic Games dan Riot Games atas data pribadi penggunanya merupakan risiko keamanan nasional karena kepemilikan mereka di China.
Baca juga: Rekomendasi Smartphone Gaming Oppo yang Terjangkau!
Tencent dilaporkan Mempunyai 40% saham di Epic Games, pembuat video game Terkenal Fortnite. Lewat mereka juga membeli saham mayoritas Riot Games pada 2011, dan mengakuisisi seluruh perusahaan pada 2015. Riot Games adalah pengembang League of Legends, salah satu game berbasis desktop paling Terkenal di dunia.
Langkah yang diambil Tencent dalam hal ini menjadi sangat Krusial guna mempertahankan investasinya. Tetapi berdasarkan sebuah sumber memperingatkan bahwa Tak Eksis kepastianTencent bakal mencapai kesepakatan Kepada mempertahankan investasinya, dan meminta Kepada Tak diidentifikasi karena masalah tersebut bersifat rahasia.
Sementara itu seorang juru bicara Riot Games mengatakan perusahaan yang berbasis di Los Angeles itu menjamin beroperasi secara independen, dan telah menerapkan praktik industri yang sehat Yakni melindungi data pemain. Salah satu sumber juga mengungkapkan Apabila, Epic Games belum membagikan data pengguna apa pun dengan Tencent.
Baca juga: Mantan Ilmuan Google Gabung ke Apple, Perkuat Unit Penelitian AI
Sekedar informasi, CFIUS telah menindak kepemilikan China atas aset teknologi AS dalam beberapa tahun terakhir, di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing terkait perdagangan, hak asasi Insan, dan perlindungan kekayaan intelektual.
Lewat pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah mempertahankan sikapnya terhadap China, meskipun dengan lebih Konsentrasi pada masalah geopolitik seperti masa depan Taiwan dan Hong Kong, serta penganiayaan China terhadap Uyghur di Xinjiang.
Tetapi banyak peran Krusial CFIUS yang belum dikelola oleh pemerintahan Biden, yang menyebabkan penangguhan hukuman bagi ByteDance China yang Ketika itu ditekan oleh pemerintahan Trump tahun Lewat, Kepada menjual aplikasi video pendek Terkenal TikTok yang diketahui telah menolak transaksi tersebut, dengan melibatkan Oracle Corp dan Walmart Inc.