Jakarta, Jagatgame.id – Adanya pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak dua tahun Lampau Membikin masyarakat tingkatkan kemampuan masing-masing Kepada bertahan hidup. Salah satunya termasuk dengan mencoba usaha atau bisnis baru. Dari beberapa bisnis yang sudah berjalan sukses, beberapa di antaranya merupakan hasil dari hobi menjadi bisnis.
Ya, sebuah bisnis memang Dapat dibangun dari beberapa Argumen. Mulai dari hasil dalam membaca sebuah potensi atau Kesempatan, atau juga melalui hobi yang memang sedang diminati maupun ditekuni sehari-hari. Mulai dari hobi serius Tiba receh, keduanya sama-sama Dapat dikembangkan menjadi bisnis yang tentunya mendatangkan cuan atau keuntungan. Dan sama seperti membangun bisnis pada umumnya, Niscaya Eksis tantangan di dalamnya.
Kepada itu, ShopeePay Talk sebagai platform Percakapan interaktif bulanan mencoba mengangkat topik terkait Langkah dan pengalaman mengubah hobi menjadi bisnis. Diadakan secara virtual pada Kamis (27/1), ShopeePay hadirkan dua pembicara yang merupakan pebisnis dari pengembangan hobi masing-masing. Serta Ahli bisnis kreatif yang turut berikan tips versinya.
Baca juga: Krusial Kepada Pengembangan Bisnis, Ini 3 Tipe Riset yang Perlu Dilakukan
“Selama Dekat dua tahun menjalani aktivitas di tengah situasi pandemi, sebagian besar masyarakat mulai mendedikasikan waktunya Kepada mengeksplorasi atau bahkan memulai berbagai hobi menarik,” Jernih Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition, ShopeePay. Ia menambahkan, mengembangkan hobi menjadi bisnis adalah dambaan bagi banyak orang. Tetapi di sisi lain, juga Mempunyai rintangannya tersendiri.
Lanjut Eksplorasi, Lakukan Strategi Pengembangan

Sesi Percakapan ShopeePay Talk dengan topik mengubah hobi menjadi bisnis kali ini dimulai oleh Angel Chyntia, selaku co-founder dari Goban Cosmetics. Berawal dari hobinya berbelanja produk kecantikan, ia merasa belum Eksis produk yang setara dengan yang ditemukan Begitu sedang berbelanja di Korea.
Kemudian ia mencoba Kepada mendapatkan pendidikan terkait bidang yang diminatinya, dan sempat bekerja sebagai make-up artist selama tiga tahun, sebelum akhirnya mendirikan Goban Cosmetics. Kiat pertama yang harus diterapkan adalah Lanjut lakukan eksplorasi hobi agar Kagak jenuh setelahnya. Dengan kata lain, juga harus menerapkan perencanaan atau strategi pengembangan produk yang efektif sebelum memulai kembangkan hobi menjadi bisnis.
Angel menambahkan, ia selalu tekankan kolaborasi sebagai metode eksplorasi hal-hal baru, juga menggali inspirasi dari Variasi tokoh lain yang sekiranya Mempunyai visi serupa. “Dengan begitu, bisnis akan makin maju dan di Begitu yang bersamaan juga kita dapat terhindar dari rasa jenuh,” jelasnya.
Hobi Tak Dapat Mendominasi, Harus Selaras dengan Tujuan Bisnis
Pembicara kedua adalah CEO & co-founder dari Suwe Ora Jamu, yakni Nova Dewi. Bisnis yang masuk ke dalam kategori industri F&B tersebut dimulai dari sebuah hobi yang sederhana, yakni meminum jamu. Di mana Nova sudah terbiasa mengonsumsinya secara rutin dari pihak keluarga. Lampau berlanjut diterapkan Begitu ia harus berkarir di ibu kota Jakarta.
Tantangan membangun hobi menjadi bisnis yang berkelanjutan adalah memposisikan diri antara hobi dengan bisnis yang harus berjalan serta Lanjut dikembangkan. Pemilik bisnis harus Dapat berpikir Rasional dan beradaptasi. Mempunyai mindset bila hobinya tak sekadar kegemaran pribadi, melainkan sudah bertransformasi menjadi bisnis yang menyangkut kepentingan banyak pihak.
“Salah satu hal yang selalu saya terapkan apabila dihadapkan pada sebuah tantangan bisnis adalah menyusun skala prioritas, mana yang memberikan Dampak lebih besar pada bisnis,” Jernih Nova. Selain itu, pendelegasian tugas juga menjadi hal yang krusial menurutnya, ketika hobi telah berkembang menjadi bisnis yang semakin sustainable.
Beri Sentuhan Penjualan yang Personal

Selain dua pebisnis yang kembangkan hobi menjadi bisnis besar, juga turut hadir Yoris Sebastian selaku founder dari OMG Consulting & co-founder dari Inspigo. Sebagai Ahli bisnis kreatif, Yoris sebutkan bila hal tersebut (ubah hobi menjadi bisnis) punya privilesenya tersendiri. Salah satunya seperti lebih mudah Kepada punya kedekatan personal dengan produk atau karyanya, sehingga bisnis tersebut Dapat beri sentuhan cerita Aneh, Asli nan personal.
Disebut privilese karena Elemen seperti orisinalitas perlu ditekankan, sekaligus dengan memberikan sentuhan strategi penjualan yang personal. “Usaha ini juga tentunya harus diimbangi dengan kegiatan marketing dan branding yang mengacu pada preferensi dan perilaku konsumen, serta bagaimana hobi kita dapat menjawab kebutuhan konsumen,” Jernih Yoris.
Yoris menambahkan, riset pasar yang diimbangi dengan story telling personal, secara bertahap bakal Bisa gaet komunitas konsumen yang loyal. Semoga tips ini bermanfaat bagi Gizmo friends yang memang berencana Kepada wujudkan hobi menjadi bisnis demi mendatangkan cuan ya.
Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id
Berlangganan Kepada dapatkan pos terbaru lewat email.