Igloo Dukung Kesehatan Gamer di Indonesia Dengan Asuransi

Jagatgame.id – Meningkatnya popularitas esports juga membawa Akibat pada kesehatan gamer, seiring dengan meningkatnya durasi bermain game.

Baru-baru ini, World Health Organization (WHO) mengungkapkan, ketergantungan video game (Video Game Addiction) merupakan salah satu penyakit yang perlu diperhatikan dan memerlukan pengobatan serius.

Sebagai negara dengan pasar gaming terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan rumah bagi 43% dari total pemain esports profesional di dunia.

Sebelumnya, Igloo Serempak dompet digital Biaya memfasilitasi produk asuransi gamers (pemain game) pertama di Indonesia.

Produk ini dikembangkan Demi melindungi komunitas gamers Demi resiko penyakit serangan jantung dan carpal tunnel syndrome (CTR).

Demi mengakses produk Gamer’s Protection, pengguna dapat membeli perlindungan di aplikasi Biaya dan akan disediakan pilihan paket mulai dari Rp1.000 hingga Rp1.000.000 Demi perlindungan maksimum pada penyakit cardiac arrest (henti jantung) atau carpal tunnel syndrome.

Baca Juga:  Tetap Loyo! Persija Evos dan MRPX Perlu Berjuang Extra Buat Pemenang PMGC

Amitabh Singh, Regional Head, Intermediary Platform Service Igloo, mengungkapkan, sebagian besar orang Indonesia Suka bermain mobile gaming dengan rata-rata 79% dari populasi Indonesia bermain dengan durasi 8.5 jam dalam seminggu.

Baca Juga:Juara Piala Presiden Esport 2022 Pandai Mewakili Indonesia Pada Ajang Turnamen Dunia

Keberadaan mobile gaming yang kian memikat perhatian banyak orang ini menjadi salah satu dorongan Igloo Demi menyampaikan permasalahan kesehatan yang serius.

Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami oleh gamers.

Berdasarkan Chuck Tholl, persatuan riset di German Sport University of Cologne, mengungkapkan bahwa pemain gamers profesional melakukan 400 Variasi aksi per menit.

Baca Juga:  Hero Mobile Legends, Fredrinn dan Valentina Tetap Jadi Andalan di 2 Season Berbeda

Dari gerakan melakukan klik pada mouse, menekan keyboard, yang menempatkan beban fisik pada bagian jari, leher, punggung serta bagian Rendah lengan mereka.

Seiring dengan berjalannya waktu, pergerakan yang berulang ini dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti kelemahan otot, tendinopati, kompresi saraf, dan nyeri punggung Rendah.

Di Indonesia, tingkat prevalensi kasus CTS diperkirakan mencapai 150 kasus dari total 1,000 orang per tahun, dengan prevalensi 500 dari 1,000 orang yang Mempunyai resiko tinggi.

Banyaknya kasus serupa yang kronik dan sulit Demi dideteksi, pemain profesional seperti Tuturu seringkali mengabaikan dan Kagak mengetahui bahwa mereka sedang mengalami cedera tersembunyi.

Pada kasus tertentu, terdapat laporan yang menunjukkan bahwa durasi bermain game yang berkepanjangan juga Pandai memicu terjadinya serangan jantung.

Baca Juga:  Daftar 16 Peserta Grand Final PMSL SEA Spring 2023

Berdasarkan fakta tersebut Raunak Mehta, CEO and Co-Founder Igloo, mengungkapkan komitmen Igloo Demi mempermudah akses asuransi bagi Seluruh segmen.

Baca Juga:Aplikasi Rey Sediakan Asuransi Kesehatan Demi Penyakit Kritis Mulai Rp10 Ribu/Bulan

“Kami akan Lanjut bekerjasama dengan Kenalan kami Demi mengenali permasalahan yang dihadapi oleh para konsumen dan Serempak-sama menciptakan solusi asuransi sebagai penanganan.” tutur Raunak.

 

Mungkin Anda Menyukai