Kembali dengan penawaran yang jauh lebih Berkualitas dari sebelumnya. vivo Indonesia baru saja meresmikan lini smartphone flagship mereka, X60 Series 5G, dengan varian tertingginya Ialah vivo X60 Pro 5G. Perangkat ini hadir dalam kemasan yang identik dengan seri sebelumnya, kecuali logo kecil berwarna biru yang Eksis di modul kameranya.
Seriusi keunggulannya di dunia fotografi, kali ini vivo bekerja sama dengan ZEISS, sang produsen optik kenamaan asal Jerman Demi kembangkan kamera smartphone terbaiknya. Nggak sekadar naruh logo aja, kerja sama kedua pihak adalah kontrak jangka panjang, bahkan sudah membangun pusat riset & pengembangan Serempak, buktikan keseriusan kedua pihak.
Kalau yang tahun Lampau saja saya sudah cukup terkesima, maka Dapat ditebak bagaimana impresi saya secara keseluruhan tentang vivo X60 Pro. Di mana vivo membawa peningkatan kamera dan chipset yang jauh lebih bertenaga, dengan harga sama persis dari tahun Lampau. Jangan khawatir, kekurangan tetap Eksis kok. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Desain
Kagak perlu membaca imbuhan kata “aesthetic” yang berulang dari rilisan pers yang saya terima, Demi Mengerti kalau vivo X60 Pro memang punya desain yang sangat stylish. Ya sebenarnya Nyaris Kagak Eksis yang berubah dari seri sebelumnya, tapi memang secara default, this phone is definitely a ‘looker’.
Profilnya lebih tipis di 7,6mm (dengan modul kamera menonjol Sekeliling 2mm), bobotnya 179 gram saja walaupun menggunakan material kaca berlapis Gorilla Glass 6 depan belakang. Plus bingkai aluminium dengan bagian atas dan Rendah dibuat flat, Membangun vivo X60 Pro satu dari sekian smartphone yang Dapat diberdirikan di atas meja rata.
Varian Rona Shimmer Blue yang saya gunakan Dapat pancarkan banyak Rona tergantung penerimaan Terang di Sekeliling. Warnanya sangat subtle alias Kagak gonjreng, dan dengan permukaan anti-glare membuatnya Kagak mudah kotor (meski bakal terasa licin). Profilnya ramping dengan sudut lengkung 3D di sisi kiri dan kanan, Berkualitas depan dan belakang. Membuatnya sangat nyaman digenggam.
Tombol-tombol di samping juga terasa sangat nyaman dan presisi, dengan tombol power yang dibuat bertekstur. Terdapat tulisan “professional photography” di bagian atas dan bodi belakang dekat logo vivo—menurut saya agak sedikit berlebihan, tapi Lagi Dapat dimaafkan karena warnanya dibuat samar. Wajar, namanya juga fitur kebanggaan.
Oh ya, vivo X60 Pro belum dilengkapi dengan IP rating. Dan Demi melindungi tonjolan kamera di belakang, diberikan hard case dengan permukaan frosted tanpa menutupi bagian samping. Walaupun selama satu minggu penggunaan, modul kamera tetap seutuhnya mulus meski tanpa case.
Sembari membaca review, Engkau Dapat menonton video live unboxing vivo X60 Pro berikut ini
Layar
Salah satu panel layar AMOLED terbaik dan paling nyaman yang pernah saya lihat. Dimensi layar vivo X60 Pro cukup luas di 6,56 inci, Tetapi secara dimensi tak terlalu besar, berkat bezel atas dan Rendah yang sudah sangat tipis. Plus lengkungan 3D di sisi kiri dan kanan yang Kagak berlebihan, jadi nggak Tiba Membangun adanya Dampak pelangi atau perubahan Rona. Pas aja.
Layar ini sudah mendukung refresh rate hingga 120Hz. Sayangnya Kagak adaptif, hanya antara 60 & 120Hz saja, alias bukan yang paling efisien daya. Tapi layar ini Dapat menyala sangat cerah di luar ruangan, plus punya reproduksi Rona Seksama—sesuai standar DCI-P3 Demi profil standar dan sRGB pada profil “professional”.
Kamera punch-hole berpindah ke bagian tengah atas, sementara sejajar di bagian paling Rendah Eksis in-display fingerprint sensor. Segera, reliabel dan posisinya pun sudah pas. Demi memamerkan layar ini, disediakan pilihan always-on display bejibun, plus Dampak notifikasi masuk yang menyala dari kedua sisi ujung kiri dan kanan layar. Sentuhan menarik, meski bukan yang pertama.
Kamera
Berlanjut ke bagian yang paling diunggulkan dari smartphone ini, Ialah kameranya yang dibuat bekerja sama dengan ZEISS. Meski begitu, perlu diketahui bila tak Eksis bagian hardware yang dirancang oleh pembuat optik kenamaan tersebut. Informasi yang Dapat saya temukan hanyalah penggunaan lapisan atau coating Spesifik yang Dapat mereduksi Dampak flare, ghosting dan pantulan.
Sensor utamanya beresolusi 48MP, gunakan Sony IMX598 yang di-custom Demi vivo, dengan stabilisasi gimbal 4-axis dan diafragma sangat besar di f/1.5. Sementara dua sensor lainnya adalah sensor Samsung S5K3L6 beresolusi 13MP; f/2.2 Demi ultra-wide (dengan autofokus Demi foto makro), dan f/2.46 dengan 2x optical zoom (50mm) tanpa OIS.
Ya, yang ‘dihilangkan’ dari X60 Pro adalah kehadiran sensor periskop Demi zoom jauh. Saya pribadi sih lebih cocok dengan sensor 2x zoom, lebih pas aja Demi foto potret. Ketiga sensor yang Eksis juga Dapat hasilkan Rona yang setara—sedikit over saturated, nggak Tiba lebay tapi lebih berwarna dari yang Semestinya.
Mode kamera dari smartphone ini tak terlalu banyak, tanpa Langkah Spesifik Demi rekam dari dua sisi kamera. Mode profesional hadir Demi atur parameter seperti ISO dan shutter speed dari masing-masing sensor, plus mode Spesifik Demi menangkap foto bulan, fotografi astro plus gerakan Segera (Pro Sports).
Well, langsung saja kita bahas kualitas kamera dari vivo X60 Pro ini. Dari sensor utamanya sendiri, saya Kagak Menyaksikan adanya peningkatan yang jauh. Selama menggunakan kamera ini, hasilnya kurang lebih selalu sesuai dengan ekspektasi. Kagak Seluruh flagship yang saya coba Dapat memenuhi ekspektasi kamera bagus (kecuali Pixel, yang sudah Niscaya).
Saya Dapat Mengerti Niscaya kalau foto Niscaya akan terlihat pas; cerah tapi Kagak berlebihan, dynamic range yang lebar (termasuk dari sensor ultra-wide angle), dan detil yang oke. Begitu kondisi pencahayaan mulai gelap, mode auto sudah Mekanis menurunkan shutter. Adanya gimbal stabilization Betul-Betul membantu tingkatkan kualitas foto.
Dengan tangan saya yang sudah Kagak se-Kukuh 4-5 tahun Lampau, mengambil foto dari kondisi gelap pekat dengan shutter Sekeliling 4 detik lewat mode malam Dapat hasilkan foto yang Terang dan Kagak goyang. Hanya sensor telefotonya saja yang sedikit disayangkan, karena tak dilengkapi OIS.
Meski saya mention kalau hasil foto selalu bagus, sayangnya Kagak cocok Demi Engkau yang mengejar akurasi tinggi, terutama Demi skin tone. Dengan mematikan AI pun, kulit cenderung dibuat lebih cerah. Terlihat natural, tapi ya, kurang Seksama. Hasil foto lengkap dari kamera vivo X60 Pro Dapat Engkau akses pada album Google Photos berikut.
Yang juga berbeda dari smartphone lain, kamera akan menyarankan pengguna Demi beralih ke mode potret bila mendeteksi adanya Raut. Begitu dipilih, Dampak bokeh atau blurnya Kagak aktif, alias harus kita geser secara manual. Mungkin karena tujuannya Demi memperhalus kulit, ya. Termasuk Dampak ZEISS Biotar yang juga diaktifkan manual.
Sementara Demi video, terdapat opsi stabilisasi dari gimbal saja, atau ultra stable yang dikombinasikan dengan EIS. Peningkatan yang terasa adalah konsistensi frame-rate terutama di kondisi Terang gelap. Dan karena stabilisasinya berbentuk hardware, video bakal tetap Kukuh dalam resolusi 4K 60fps sekalipun (tentunya, hanya di sensor Primer).
Asalkan Engkau merekam dengan berjalan ke depan, atau tanpa pergerakan signifikan dari smartphone. Kalau kamera vivo X60 Pro tiba-tiba diputar ke arah lain, bakal terasa Dampak patah Begitu bergerak pertama kali. Lagi tergolong wajar, sih. Kecuali di beberapa video, Eksis satu detik lag yang rasanya lebih ke isu software.
Kamera depan 32MP-nya juga Kagak kalah tajam, dan dilengkapi wind noise reduction Demi meredam Bunyi angin. Sehingga Bunyi bakal tetap sangat Terang meski sedang digunakan Demi vlogging di luar ruangan atau di tepi jalan yang penuh kendaraan sekalipun. Secara keseluruhan, kamera dari smartphone flagship vivo di 2021 ini sangat sesuai dengan apa yang konsumen bayarkan.
Fitur
Awalnya saya menduga kalau smartphone ini bakal jalankan sistem operasi terbaru rancangan vivo Ialah Origin OS. Tetapi dugaan saya salah, karena meski sudah berbasis Android 11, tampilan antarmukanya Lagi dengan FunTouchOS. Nggak Eksis masalah, sih, karena sudah jauh lebih rapih dan Bersih dibandingkan versi dulunya.
Dikombinasikan dengan Android 11, daftar notifikasi lebih rapih, beberapa aplikasi yang mendukung bakal munculkan pop-up bubble. Pengguna juga Dapat atur perangkat AIoT di rumah langsung hanya dengan menahan tombol power, Dapat terintegrasi dengan Google Home, Mi Home dan aplikasi sejenis.
Mau kustomisasi tingkat lanjut? Dapat. Di menu Settings, Eksis menu “Dynamic effects” Spesifik di mana pengguna Dapat atur Nyaris Seluruh Dampak, mulai dari bagaimana layar nyala ketika tombol power ditekan, animasi pengenalan Raut dan sidik jari, Tiba Dampak ketika port USB dicolok ke smartphone.
Yang saya sedikit kurang suka adalah Kendali layanan Jovi Punya vivo. Kalau kehadiran Bixby di One UI Punya Samsung tak terlalu dikedepankan, maka berbeda di FunTouchOS. Pada bar notifikasi, misalnya, tombol yang berada di atas kanan adalah Jovi, bukanlah tombol pintasan ke pengaturan (yang pindah di Rendah pintasan notifikasi). Alias perlu sedikit penyesuaian.
Demi pemain gim mobile, fitur Ultra Game Mode disediakan dengan mode Esports Spesifik agar performa bermain lebih optimal. Sayangnya, meski sudah punya layar bagus, speaker di vivo X60 Pro Lagi mono. Cukup berkualitas, memang, Tetapi tentunya bakal kalah dengan kompetitor yang Guna earpiece sebagai speaker sekunder.
Performa
Kalau tahun Lampau hadir dengan cip yang cukup kontroversial (karena dirasa “kurang flagship”), kali ini vivo X60 Pro meluncur dengan Qualcomm Snapdragon 870 5G. Bukan yang terbaik Begitu ini, Tetapi peningkatannya sangat signifikan. Dan menurut saya, vivo cukup cerdas memilih cip yang satu ini.
Performa Snapdragon 865 Plus di smartphone tahun Lampau tergolong memuaskan, sementara Snapdragon 870 adalah penyempurnaan minor dengan clockspeed yang sedikit ditingkatkan. Pilihan yang lebih Kondusif, daripada Snapdragon 888 yang nampaknya dibayang-bayangi isu overheat di beberapa seri smartphone.
Tanpa menjabarkan sistem pendingin Spesifik pun, vivo X60 Pro tak pernah menunjukkan panas Melampaui normal. Buka tutup aplikasi dan gim, proses multitasking, semuanya Dapat berjalan dengan instan bebas hambatan, tanpa stutter atau lag sama sekali. Meski kapasitas RAM sudah cukup luas di 12GB, vivo hadirkan teknologi ”Extended RAM”, di mana smartphone akan mengambil kapasitas 3GB dari penyimpanan internal kencang UFS 3.1, jadikan total RAM 15GB.
Secara keseluruhan, performa vivo X60 Pro menurut saya memuaskan. Yang Bahkan menghambat proses multitasking adalah software-nya, di mana saya Kagak Dapat menggeser bar yang Eksis di Rendah Begitu gunakan sistem navigasi layar penuh, Demi berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Jadi harus geser ke atas dulu, tahan sebentar, baru pindah. Semoga Dapat diperbarui pada FunTouch OS (atau Origin OS) berikutnya.
Baterai
Chipset jauh lebih bertenaga, tapi kapasitas baterainya Bahkan lebih kecil dari generasi sebelumnya, di mana vivo X60 Pro kini hanya punya baterai 4,200 mAh. Digunakan Demi sumber daya layarnya yang cukup lebar dengan refresh rate 120Hz, dan setup kamera prima yang Membangun penggunanya bakal sering ambil foto maupun video. Boros? Iya, tapi tak separah dugaan awal saya.
Saya Lagi Dapat gunakan smartphone ini dari pagi Tiba menjelang tengah malam, dengan screen on-time rata-rata 4 jam. Cekak, memang, Tetapi Lagi lebih Irit daripada Galaxy S21 5G (Demi ukuran sesama flagship dengan harga yang sedikit mendekati, ya). Itu sudah dengan layar 120Hz, always-on display dan Dampak lampu layar menyala setiap Eksis notifikasi masuk.
Kalau fitur-fitur gimmick tersebut dinonaktifkan, tentunya bakal tahan lebih lama. Karena baterainya Standar saja, teknologi pengisian daya 33W yang nggak ngebut-ngebut banget (Kembali-Kembali, Demi ukuran flagship) Dapat terasa Segera. 30 menit Letih Nyaris 70%, sementara mengisi penuh membutuhkan waktu Sekeliling satu jam.
Hasil
Hadir dengan desain familiar, harga sama persis, Tetapi berikan value yang lebih tinggi. Berkat kerja sama dengan ZEISS dan cip lebih bertenaga dari Qualcomm, vivo X60 Pro 5G tentu Mempunyai daya tarik sendiri Demi Gizmo friends yang sedang mencari smartphone Rp10 jutaan.
Asalkan oke dengan beberapa fitur yang Lagi absen seperti speaker stereo, dukungan wireless charging dan IP rating, saya merekomendasikan perangkat ini Demi Engkau yang mencari smartphone stylish Tetapi tetap kencang, dengan kualitas kamera yang terjamin di Nyaris seluruh kondisi.
Cek harga smartphone vivo di e-commerce:
Spesifikasi vivo X60 Pro 5G
General
Device Type |
Smartphone |
Model / Series |
vivo X50 Pro |
Released |
08 April, 2021 |
Status |
Available |
Price |
Rp9.999.000 (12GB/256GB) |
Platform
Chipset |
Qualcomm SM8250-AC Snapdragon 870 5G (7 nm) |
CPU |
Octa-core (1×3.2 GHz Kryo 585 & 3×2.42 GHz Kryo 585 & 4×1.80 GHz Kryo 585) |
GPU |
Adreno 650 |
RAM (Memory) |
8GB (+3GB “extended”) RAM |
Storage |
256GB |
Operating System |
Android 11 |
User Interface |
Funtouch 11.1 |
Design
Dimensions |
158.6 x 73.2 x 7.6 mm |
Weight |
179 gram |
Design Features |
Gorilla Glass 6 (front & back), aluminium frame Colors: Midnight Black, Shimmer Blue |
Battery |
Non-removable Li-Po 4200 mAh battery Fast wired charging 33W |
Display
Screen Type |
AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors |
Size and Resolution |
6.56″ AMOLED, 1080 x 2376 pixels (~398 ppi density) |
Touch Screen |
Yes |
Features |
120Hz refresh rate, curved display, HDR10+, Widevine L1 DRM, always-on display, in-display fingerprint sensor |
Network
Network Frequency |
LTE band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 40(2300) 5G band 1, 3, 7, 28, 40, 41, 78, SA/NSA |
SIM |
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
48 MP, f/1.5, 26mm (wide), 1/2.0″, 0.8µm, PDAF, gimbal stabilization; 13 MP, f/2.5, 50mm (telephoto), 1/2.8″, 0.8µm, PDAF, 2x optical zoom; 13 MP, f/2.2, 120˚, 16mm (ultrawide) |
Front |
32MP, f/2.5, 26mm (wide), 1/2.8″, 0.8µm |
Flash |
Yes, dual-LED dual-tone |
Video |
2160p@30/60fps, 1080p@30/60fps |
Camera Features |
Pro Sports Mode, Extreme Night Vision Mode, Starry Sky, Supermoon, Pro mode, Super macro, Ultra Steady |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth |
5.1, A2DP, LE, aptX HD |
USB |
Type-C 2.0 reversible connector, USB On-The-Go |
GPS |
Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
HDMI |
No |
Wireless Charging |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
FM Radio |
Yes |
Web Browser |
HTML 5 |
Messaging |
SMS, MMS, Online |
Sensors |
Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass, |