Jakarta, Jagatgame.id – Penipuan di marketplace boleh dikatakan bukan hal baru Kembali. Tetapi seiring berkembangnya jumlah pengguna aplikasi marketplace online, serta semakin mudahnya mengunduh dan melakukan transaksi, Membangun aktivitas tercela itu tetap eksis hingga kini. Para pengguna baru sering jadi sasaran empuk para penipu berkedok jual beli virtual.
Banyak pengguna baru yang berasal dari kalangan Perempuan dan anak-anak sering dijadikan Sasaran penipuan. Biasanya mereka terpikat dengan foto produk menarik dipadu dengan harga murah. Meski Kagak menutup kemungkinan penipuan di marketplace juga menimpa kaum pria. Semata-mata karena kurang teliti sebelum melakukan transaksi pembayaran.
Maka Demi menghindari semakin meluasnya kasus penipuan di marketplace online, maka kami coba memberikan lima perkara yang perlu diperhatikan sebelum bertransaksi. Beberapa kami dapatkan dari pengalaman pribadi, pengalaman orang di Sekeliling, juga Menyantap cerita yang dibagikan para korban penipuan.
1. Cek Detail Foto Produk
Banyak seller amanah yang menampilkan foto produknya dengan detail di marketplace. Sayanganya, foto produk yang sudah dibuat apik itu digunakan para penipu Demi ditayangkan ulang di akun mereka. Tapi biasanya, foto hasil posting ulang Mempunyai tingkat resolusi lebih rendah dan terlihat blur. Bila Anda menemukan foto produk jelek begitu, jangan langsung tergiur, meski barangnya memang menarik hati. Lakukan riset kecil-kecilan, siapa Paham Terdapat foto produk serupa dari seller berbeda.
Kalau Mau lebih Tentu, cari foto produk di marketplace yang sudah dilengkapi dengan watermark. Biasanya bertuliskan nama atau logo tertentu Punya seller. Itu pun terkadang Tetap diambil para penipu Demi ditayangkan ulang. Tapi paling Kagak, Anda lebih mudah mengetahui mana yang Asli dan Imitasi.
2. Perhatikan Nama Seller/ Penjual
Kemudahan Membangun akun di marketplace ibarat dua mata Doku. Di satu sisi memudahkan orang Demi memulai usaha dan jadi pedagang. Sementara di sisi lain, memudahkan penipu Demi Lanjut bergerak Membangun akun baru, ketika akun lama sudah Kagak aktif. Bagaimana pun, kita sebagai pembeli harus tetap waspada, dengan memerhatikan nama yang tercantum.
Seller amanah biasanya Mempunyai nama akun yang sama dengan produk jualan. Misalnya nama Gameshop.net, biasanya akan menjual produk gaming. Atau Adi Furniture dengan produk jualan berkutat di perabotan rumah tangga. Dan lain sebagainya.
Memang Terdapat beberapa tipe penjual tipe PALU GADA (Apa Lu Mau, Gua Terdapat) di marketplace. Akan tetapi tipe penjual seperti itu biasanya tetap menjual produk yang Kagak terlalu jauh berbeda tipe dan jenisnya. Jarang ditemukan misalnya, penjual menawarkan produk racun tikus dan celana dalam dalam satu akun marketplace yang sama.
Baca juga: Nyari NFT Lokal Bisa Belanja di Marketplace TokoMall
3. Reputasi dan Ulasan
Pengembang aplikasi menyadari bahwa banyak penipuan di marketplace dapat dilakukan di mana saja, termasuk aplikasi mereka. Demi itulah mereka menyediakan kolom reputasi dan ulasan pada akun seller dan produk jualannya. Agar pembeli dapat memberikan feedback yang sesuai dengan pengalaman berbelanja mereka. Sekaligus membantu calon pembeli lain sebelum memutuskan Demi bertransaksi.
Pengguna baru aplikasi marketplace terkadang Kagak memahami fungsi reputasi dan ulasan dalam akun seller. Padahal kedua hal tersebut dapat menjadi acuan, tentang kualitas layanan, produk, maupun tanggung jawab seller terhadap apa yang ditawarkannya. Semakin Bagus reputasi (biasanya ditandai dengan tanda 4-5 bintang) dan ulasan produk. Maka semakin kecil penipuan terjadi.
Konsep reputasi dan ulasan sudah banyak ditemukan pada aplikasi marketplace online seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee, dan sebagainya.
4. Periksa Deskripsi
Tingkat literasi penduduk Indonesia dalam peringkat PISA (Programme for International Student Assessment) memang sangat rendah. Tapi jangan jadikan hal tersebut sebagai Argumen Anda Demi malas membaca deskripsi produk di marketplace. Apalagi Kalau produk yang diinginkan Mempunyai harga mahal dan domisili seller jauh dari tempat tinggal, yang dapat menyulitkan komplain.
Biasanya seller amanah dan terpercaya menuliskan deskripsi produk dalam detail panjang. Lengkap dengan syarat dan ketentuan yang berlaku apabila produk Kagak diterima dalam kondisi Bagus Ketika pengiriman. Termasuk keharusan merekam video unboxing Kalau hendak mengajukan komplain. Agak rumit, tapi Bahkan itu yang diperlukan. Agar kedua belah pihak saling percaya.
Sebaliknya, penipu berkedok penjual di marketplace, cenderung malas menuliskan deskripsi produknya. Memang Kagak Seluruh. Tapi hal tersebut dapat menjadi indikator yang perlu dikenali sebelum melakukan transaksi.
5. Laporkan Penipuan di Marketplace
Penjual penipu di marketplace sering memanfaatkan sikap pemaaf (dan malas) masyarakat Indonesia. Harga murah menjadi salah satu Argumen korban Demi Kagak memperpanjang urusan penipuan di marketplace. Hal itu pernah dialami kenalan kami yang memutuskan membeli kerudung seharga Rp 30.000,- tapi yang datang Bahkan kaos oblong. Itu Terang penipuan. Tapi karena dianggap nilainya Kagak seberapa, korban memutuskan Demi Kagak melanjutkan komplain ke admin maupun pihak berwajib.
Bila hal tersebut Lanjut dibiarkan, akan semakin banyak korban berjatuhan. Bayangkan nominal Rp 30.000 dikalikan 100 orang. Terdapat Rp 3 juta yang didapatkan penipu. Bila modal 100 kaos oblong hanya Rp 300.000, maka sang penipu mendapat omzet Rp 2,7 juta. Nomor yang besar.
Maka jangan lelah Demi melaporkan kepada administrator marketplace terkait penipuan yang terjadi. Ajukan komplain hingga report akun. Kalau perlu bawa ke pihak berwajib. Agar modus semacam itu Kagak Lanjut tumbuh dan berkembang.
Demikian sedikit ulasan dari kami terkait perkara apa saja yang dapat kita lakukan Demi menangkal penipuan di marketplace online. Semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id
Berlangganan Demi dapatkan pos terbaru lewat email.