Jakarta (ANTARA) – Google secara perlahan akan menutup layanan streaming game Stadia karena jumlah pengguna Enggak sesuai yang mereka harapkan.
“Pendekatan Stadia terhadap game streaming Demi konsumen dibuat dari pondasi teknologi yang kuat, Tetapi, Enggak memperoleh daya tarik pengguna seperti yang kami harapkan,” kata wakil direktur dan manajer Standar di Stadia Phil Harrison disiarkan Reuters, Jumat.
Pengguna Tetap Dapat bermain game dan berkunjung ke perpustakaan game mereka Tiba 18 Januari.
Google berkomitmen mengembalikan Biaya Demi pembelian perangkat keras Stadia melalui Google Store, game dan konten yang dibeli melalui toko Stadia.
Stadia diluncurkan pada 2019. Google juga mengembangkan game internal Demi diluncurkan di platform tersebut.
Sayangnya, perusahaan game mengalami perlambatan dalam permintaan game video karena pandemi. Inflasi yang tinggi belakangan ini juga menyebabkan konsumen mengurangi pengeluaran Demi hiburan.
Tahun Lewat, Google mengumumkan berhenti mengembangkan game internal Demi diluncurkan di Stadia. Mereka sepenuhnya mengandalkan game dari pengembang dan penerbit eksternal.