Meski brand yang satu ini Tetap terdengar baru, Nothing sudah menyiapkan produk generasi kedua dari earphone pertamanya yang rilis tahun Lampau. Membawa banyak perbaikan, Nothing Ear 2 kini hadir sebagai earphone true wireless stereo (TWS) yang Pandai Bertanding dengan kompetitornya di kelas yang cukup premium.
Co-foundernya sendiri menyebutkan kalau Nothing Ear 2 dirancang dengan 160 orang insinyur (vs 33 orang di Ear 1), habiskan lebih dari 1000 jam pengujian, Demi menciptakan sebuah perangkat yang akhirnya membawa standar Hi-Res Audio. Karena generasi kedua, ekspektasi saya jadi cukup tinggi. Ditambah harga jual yang juga ikutan naik di Rp2,399 juta (vs Rp1,5 juta Demi Ear 1 Begitu pertama rilis).
Sebagai pengguna Ear 1, Nothing Ear 2 menurut saya hadir sebagai sekuel yang pas di awal tahun 2023 ini. Membawa banyak perbaikan, penyempurnaan kualitas Bunyi, lebih nyaman digunakan, dengan Tanda khas khas desain yang Tetap sama. Jadi pilihan earphone TWS favorit saya di kelas harganya.
Berikut adalah review Nothing Ear 2!
Desain
Kalau dilihat sekilas, desain Nothing Ear 2 sendiri terlihat Dekat sama persis. Baru ketika dilihat lebih lama (atau bersebelahan dengan Ear 1), terlihat kalau Nothing sebenarnya berikan perubahan-perubahan kecil yang cukup banyak. Bagus charging case, maupun earbud-nya, di mana masing-masing juga membawa sertifikasi IP54 & IP55.
Kita bahas bagian charging case-nya dulu. Bagian plastik transparan secara keseluruhan terlihat lebih tebal, terutama bagian atas yang Pandai dibuka-tutup. Selama kurang lebih satu minggu penggunaan, baru muncul baret-baret tipis saja pada permukaan luar Nothing Ear 2. Kalau Ear 1, sih, udah banyak banget dengan pola pemakaian sama (masuk ke saku atau tas ransel dengan benda lainnya).
Nah, bagian Dasar case Nothing Ear 2 sekarang dibuat berbeda. Nothing berikan permukaan plastik doff berwarna putih dengan info perangkat yang kontak langsung dengan permukaan lain, tak Kembali plastik transparan. Ini perubahan yang oke banget menurut saya, supaya Kagak murah baret—salah satu kelemahan Istimewa desain Ear 1. Ukuran secara keseluruhan juga terasa sedikit lebih tipis dan kecil, punya berat 5 gram lebih ringan di 51,9 gram.
Bagian dalamnya pun dibuat sedikit berbeda, di mana permukaan berwarna putihnya tak Kembali berlapis bahan transparan. Earbud-nya terlihat serupa, tapi surprisingly lebih pas di telinga saya, terutama ketika digunakan dalam waktu lama Tiba telinga berkeringat, Nothing Ear 2 Tetap tetap presisi.
Perubahan lain selain penulisan nama Nothing Ear 2 di bagian earbud, adalah hadirnya pressure sensor di masing-masing stem atau gagangnya, sama dengan Ear Stick. Saya pribadi lebih cocok dengan sensor sentuh yang lama, meski pressure sensor diklaim lebih mudah digunakan. Bobot tiap earbud-nya 4,5 gram, alias 0,2 gram lebih ringan.
Fitur
Menjadi perangkat “generasi kedua” pertama dari Nothing, fitur yang disematkan pada Nothing Ear 2 semakin banyak. Demi active noise cancellation (ANC), kini Terdapat empat Kedudukan yang Pandai dipilih; high, mid, low, dan adaptive yang secara Mekanis berikan peredaman noise sesuai tingkat kebisingan Sekeliling.
Selama penggunaan, opsi adaptive Membangun Pengaruh ANC terkadang terasa sedikit kebingungan, berubah dari high ke low walaupun berada pada tingkat kebisingan yang sama. Mode transparan juga tetap hadir, dengan Pengaruh Bunyi hembusan nafas ketika diaktifkan—gimmick yang menarik.
Sayangnya, Demi memilih mode off (tanpa ANC/transparency) harus melalui aplikasi. Mode off biasanya saya pilih ketika Mau menghemat daya baterai. Nothing juga mengklaim kualitas panggilan Bunyi meningkat berkat tiga mikrofon yang diatur ulang letaknya, serta algoritma AI noise reduction lewat Clear Voice Technology.
Sesuai klaimnya, Bunyi saya terdengar sedikit lebih Terang meski berada di dalam kafe yang cukup penuh ditambah musik yang diputar sebagai latar. Sementara ketika berjalan di luar ruangan dengan cuaca berangin, Bunyi hembusan angin juga Kagak sedominan Ear 1. Overall, Nothing Ear 2 jadi lebih nyaman digunakan sebagai alat komunikasi.
Oh ya, Terdapat dua fitur yang sepenuhnya baru hadir di Nothing Ear 2, yakni Personalized ANC & Personal Sound Profile. Sama-sama Pandai diakses lewat aplikasi Nothing X, tujuannya agar ANC dan keluaran Bunyi Pandai disesuaikan dengan kemampuan pendengaran masing-masing pengguna.
Demi menciptakan sound profile baru, Nothing menggandeng Mimi, sebuah platform teknologi yang cukup dikenal Demi sediakan tes pendengaran serta sudah teruji Bagus dari ilmuwan maupun audiologist. Perlu waktu kurang lebih 5 menit Demi Membangun profil Bunyi pribadi, termasuk harus melalui Ear Tip Fit Test Demi memastikan ukuran eartip sudah Cocok.
Disarankan agar Gizmo friends melakukan proses sign up pada aplikasi Nothing X. Tujuannya agar sound profile tersimpan dan Pandai diakses ketika berpindah smartphone Bagus dari Android maupun iOS. Supaya tak perlu melakukan tes tambahan.
Pengoperasian
Nothing Ear 2 didukung Bluetooth 5.3, serta kompatibel dengan Google Fast Pair maupun Microsoft Swift Pair. Kalau sudah tersambung ke dua smartphone pribadi dan laptop, perpindahannya Pandai dilakukan langsung alias mendukung seamless connection.
Dual connection juga sudah tersedia Demi Nothing Ear 2, supaya pengguna Pandai sambungkan ke smartphone & laptop sekaligus. Sementara Demi gestur, Terdapat lima gestur di masing-masing earbud, empat di antaranya Pandai dikustomisasi via aplikasi. In ear detection juga lebih reliable di produk versi kedua ini.
Kualitas sambungan ketika digunakan di keramaian maupun transportasi Biasa juga sudah jauh lebih Bagus dari Ear 1. Bug lainnya juga Kagak muncul di Nothing Ear 2, Info Bagus bagi Gizmo friends yang berencana membeli earphone pertama Nothing atau Mau melakukan upgrade.
Baterai
Meski Nothing sebutkan baterai yang lebih awet di Nothing Ear 2, dari hasil pengujian saya, durasi pemakaiannya kurang lebih sama saja. Dalam sekali pemakaian secara non-stop, kurang lebih tahan hingga 4 jam dengan ANC. Yang lebih awet adalah masa Guna tanpa ANC, Pandai Tiba 6 jam (atau total waktu 36 jam Berbarengan case vs 34 jam di Ear 1).
Ya, masa pakainya memang kurang impresif, Tetap kurang bila dibandingkan dengan sejumlah seri Galaxy Buds. Jadi bila Engkau mencari earphone TWS Demi perjalanan jauh, bukan pilihan Cocok, kecuali berkenan Demi melepas earbud dan meletakkannya sebentar di charging case,
Mengisi baterai Nothing Ear 2 sangat mudah. Dengan kabel USB-C, Terdapat dukungan fast charging yang diklaim Pandai memutar Tembang Tiba 8 jam hanya dalam waktu 10 menit charge. Tanpa kabel pun Pandai, dengan meletakkannya ke bodi belakang Nothing Phone 1 atau wireless charger lainnya. Tentu waktu pengisian jadi lebih lama.
Kualitas Audio
Kalau dari tampak luarnya Tetap mirip, bagian internalnya bawa perbedaan yang juga Kagak kalah banyak. Meski ukuran driver Punya Nothing Ear 2 sama-sama 11,6mm, struktur dan materialnya diubah, ditambah dengan desain dual chamber baru yang diklaim Pandai hasilkan Bunyi lebih jernih.
Nothing Ear 2 juga kini membawa standar Hi-Res Audio, mendukung frekuensi hingga 24 bit/192kHz 1Mbps dan kompatibel dengan codec LHDC 5.0. Semestinya dengan codec LHDC, output audio bakal lebih Bagus.
Kenapa saya bilang “Semestinya”? Karena Begitu menguji dalam codec LHDC ke Nothing Phone 1 maupun Xiaomi 13, terdengar Bunyi noise di belakang musik atau audio yang sedang diputar. Dugaan saya, codec ini Tetap belum optimal, ditambah Tetap perlu Terdapat pembaruan firmware dari Nothing Ear 2 yang memang Tetap sangat baru.
Bila mengetesnya dengan disambungkan ke iPhone, yang Pandai saya bilang, kualitasnya sudah semakin mendekati Bagus Galaxy Buds2 Pro maupun Huawei FreeBuds Pro 2. Detail lebih Bagus, treble lebih dominan, dan Tetap powerful ketika harus memutar Tembang K-Pop yang kaya instrumen dalam volume cukup tinggi (bagian reff dari Feel My Rhythm – Red Velvet, misalnya).
Lebih lanjut, bila digunakan Demi memutar sejumlah Tembang dari album Peace Or Love dari Kings of Convenience, vokal terdengar lebih jernih dengan Pengaruh gitar dan drum yang Pandai didengar tanpa harus Meningkatkan volume. Overall, Nothing Ear 2 lebih capable Demi memutar berbagai jenis Jenis musik. Dibuat balanced, Pandai, dibuat lebih bright pun Pandai.
Hasil
Kalau dengan Ear 1, saya merasa Terdapat yang harus dikorbankan Demi Mempunyai sebuah earphone TWS dengan desain anti-mainstream. Lewat Nothing Ear 2, saya Kagak Kembali merasakan hal yang sama. Bug pada konektivitas sudah banyak diperbaiki, ANC lebih reliabel, keluaran suaranya pun sudah Pandai lebih dibanggakan.
Nothing Ear 2 adalah pilihan yang cukup Kondusif Demi earphone TWS Rp2 jutaan. Yang Pandai ditingkatkan di generasi berikutnya adalah daya tahan baterai dengan ANC, di mana menurut saya 4 jam Tetap terlalu singkat. Serta kualitas mikrofon yang, sudah oke, Tetapi Tetap kurang bila dibandingkan dengan Punya Samsung atau Apple terutama di situasi keramaian.
Spesifikasi Nothing Ear 2
Dimensi |
55,5 x 55,5 x 22 mm (case), 29,4 x 21,5 x 23,5 mm (earbud) |
Berat |
51,9 gram (charging case), 4,5 gram (earbud) |
Codec |
SBC, LHDC 5.0, AAC |
Kontrol |
Pressure sensor |
Mikrofon |
3 HD mics per earbud, Clear Voice Technology |
Sertifikasi |
IP55 (earbud), IP54 (charging case) water & dust resistant |
Konektivitas |
Bluetooth 5.3, BLE, SPP, A2DP, AVRCP, HFP |
Speaker |
11,6mm dynamic, graphene + polyurethane diaphragm |
Corak |
White |
Fitur |
Low lag mode (Nothing X & Phone (1)), Dual Connection, Personal Sound Profile, Personalized ANC |
Baterai |
33 mah per earbud, 485 mAh (charging case) |
Daya tahan |
4 jam (ANC)/6,3 jam (off) per earbud, 22,5 jam (ANC)/36 jam (off) dengan charging case |
Harga |
Rp2,399 juta |