Jakarta, Jagatgame.id – Den of Wolves menjadi salah satu judul game dengan trailer menarik di ajang The Game Awards 2023. Trailer game hadir dengan nuansa sci-fi yang kental Sembari memperlihatkan dialog antar tokoh dengan Bunyi dalam sistem komputer. Diselingi beberapa cuplikan aksi yang tersaji dalam game nantinya.
Trailer tersebut membangun rasa penasaran pemirsanya. Apalagi setelah mengetahui bahwa Den of Wolves digarap oleh kreator dibalik kesuksesan seri game PAYDAY, Ulf Andersson. Tema heist atau perampokan Lagi akan menjadi suguhan Penting dalam game besutan Ulf ini. Formula yang sama seperti pada seri PAYDAY, bedanya kali ini tersaji dalam latar dunia masa depan berbalut sci-fi.
“Berasal dari pengalaman mengerjakan game bertema perampokan di masa Lampau yang banyak berfokus pada tema klasik perampokan bank, aspek sci-fi akan memungkinkan kita Demi meningkatkan apa yang Bisa dilakukan pencuri,” ucap Ulf Andersson, Founder & Game Director 10 Chambers.
Dalam Den of Wolves, Ulf menjanjikan pemain bukan Sekadar merampok bank saja. Nantinya pemain mendapat mode permainan lebih luas, seperti spionase korporasi, sabotase, hingga pembunuhan. “Tema sci-fi ini Betul-Betul memungkinkan kita mencoba banyak hal,” lanjut Ulf.
Baca juga: Light No Fire, Judul Game Baru dari Developer No Man’s Sky
Narasi Dunia Sci-Fi dalam Game Den of Wolves

Den of Wolves telah dikerjakan selama kurang lebih dua tahun, dan Begitu ini Lagi Lalu melakukan pengembangan Tiba rilis dalam format full-game nanti. Dengan studio game 10 Chambers yang didirikan Ulf menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan game ke-2 mereka ini.
Berbeda dengan PAYDAY yang mengambil latar dunia Konkret. Melalui tema sci-fi, pihak studio harus membangun dunia masa depan baru bernama Midway City. Midway City didefinisikan sebagai kota metropolitan dengan Penemuan yang Enggak teregulasi, terletak di Samudera Pasifik. Kota ini didirikan oleh perusahaan-perusahaan besar yang Mempunyai basis AI sebagai alat peretas tak terkalahkan dan berhasil menjadi penguasa ekonomi Dunia dengan menjatuhkan nilai dolar.
Melalui rilis Formal 10 Chambers, dunia dalam game digambarkan butuh revolusi di bidang keamanan jaringan. Firma investasi berpengaruh yang didukung oleh perusahaan farmasi besar dan industri minyak mengembangkan konsep baru Demi transmisi dan penyimpanan data, yakni menggunakan sistem biologis yang bergantung pada otak Orang shingga Enggak dapat diakses AI sama sekali.
Keadaan itulah yang menjadi latar berlangsungnya cerita dalam game ini. Pemain akan membangun aliansi dengan Kepribadian lain di dalam kota, Demi kemudian menjadi freelance kriminal di Midway City.
“Game ini bukan open world, Tetapi kami sangat menghargai worldbuilding dan narasi yang kami bangun seputar pulau ini sangatlah luas. Kami Ingin Midway City terasa seperti kota yang Bisa dipercaya dalam waktu dekat, di mana kapitalisme telah merajalela dan korporasilah yang menetapkan aturan,” ujar Simon Viklund, Co-Founder & Narrative and Audio Director.
Game ini akan dirilis pertama kali di PC melalui Steam lewat early access. Developer juga Lalu mengembangkannya agar dapat rilis di platform konsol seperti Playstation dan Xbox.
Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id
Berlangganan Demi dapatkan pos terbaru lewat email.