2020 jadi tahun neraka bagi banyak orang. Ancaman virus mematikan Membikin kita terpaksa mengisolasi diri, banyak yang kehilangan pekerjaan atau bahkan usaha mereka karena imbas pandemi, Kepribadian serakah Mahluk yang semakin nampak dengan banyaknya kasus “menimbun” mulai dari alat Perlindungan kesehatan hingga console baru. Bukan sesuatu yang berlebihan apabila orang begitu Enggak sabar Kepada pergantian tahun, berharap pada Rontok 1 Januari 2021 mendatang, kehidupan akan menjadi lebih Berkualitas.

Bicara soal neraka, Hades adalah game favorit saya tahun ini.

Dengan banyaknya game bagus tahun ini, Dekat mustahil bagi saya Kepada menentukan game yang bakal disetujui banyak orang layak dicap sebagai yang terbaik. Tetapi bagi saya, mereka yang bahkan tak senang Hades secara keseluruhan atau bahkan belum menyelesaikannya, bakal setidaknya mengerti kenapa game ini layak memuncaki “best of the best”.


[GOTY pribadi] Hades – Ketika Eksekusi Lebih Krusial dari Ambisi

Hades adalah game dimana Anda bermain sebagai Zagreus, anak Hades sang raja Mortalitas yang Mau membebaskan diri dari neraka dan mencapai tanah bumi dengan Asa akan menemukan kehidupan yang lebih Berkualitas atau setidaknya jawaban dari Rahasia kehidupannya. Mengusung Aliran Roguelite, setiap kali Anda gagal dalam percobaan melarikan dirimu, Anda Enggak sekedar “Wafat” Tetapi kembali ke rumahmu, tempat dimana Orang Uzur yang melarang aksimu dan Kepribadian yang akan menjadi musuhmu di underworld berkumpul.

Ekskusi Berkualitas pertama yang dilakukan Supergiant Games yang membedakan game ini dari Roguelite lain yang sudah Eksis ialah mereka menjadikan Aliran sebagai sumber cerita. Roguelite dikenal sebagai game yang apabila Anda Wafat, progresmu akan ulang dari awal, mekanik dari Aliran tersebut dimanfaatkan sebagai sistem dari dunia yang mereka ciptakan dimana karena Segala Kepribadian yang Anda temui dan juga Musuh di underworld ialah immortal, mereka Enggak Betul-Betul Wafat melainkan dikembalikan ke rumah Hades lewat kolam Styx.

Dims (2)

Hades miliki cerita yang terlalu detil Kepada Aliran-nya. Kebanyakan Roguelite biasanya hanya memasang opening singkat sebagai konteks akan apa yang terjadi dan berhenti Tiba disitu karena Aliran ini lebih menjadi “Aliran buat gameplay”. Hades tampil beda dengan belasan Kepribadian yang miliki ratusan dialog dan respon yang berbeda dari apa yang terjadi di percobaan melarikan dirimu sebelum ketemu mereka. Tiap Kepribadian juga miliki sifat Spesial, motivasi dan perspektifnya sendiri akan underworld dan konflik rumah tangga yang terjadi, tiada di antara mereka yang sekedar hitam putih.

Petualangan Zagreus keluar dari neraka dikemas dengan gaya visual dan musik yang spektakuler. Presentasi menjadi aspek kuat Supergiant Games yang hingga sekarang Lagi ditradisikan dan miliki khas mereka sendiri. Gambaran tangan di tiap level memberikan nuansa yang artistik, eye-candy dan cocok Kepada menggambarkan atmosfit game. Sedangkan Kepada soundtrack, musik di Kemudian ini menjadi Adonan aduk “blood-pumping” dan menyejuk hati. Musik intens Demi memasuki chamber underworld terkadang mengingatkan saya terhadap musik Doom, sedangkan musik melankolis Demi di luar combat berikan nuansa emosional dan juga tenang kepada Pemeran. Setelah bermain berjam-jam, sulit Kepada melupakan melodi di Kemudian ini dari kepala begitu saja.

Saya Pandai habiskan banyak paragraf Kepada jelaskan betapa bagusnya game terbaru Supergiant Games ini. Tetapi lebih Berkualitas bagi saya Kepada Pemeran mencoba sendiri game ini. Mungkin Enggak semuanya bakal merasakan sensasi serupa yang saya alami karena selera yang berbeda-beda, Tetapi saya Mau mengajak lebih banyak gamer Mengerti akan game ini dan mendukung studio kecil yang lebih utamakan pengalaman menarik, direksi artistik, dan eksekusi yang matang ketimbang sekedar ambisi, paksaan Hasil karya, dan mental korporat.


Doom Eternal – Lebih Nyaring Lebih Berkualitas

Gvejiiax2decf8grrmdq

Doom Eternal dirilis bersamaan dengan game metal penuh kekerasan lainnya berjudul Animal Crossing: New Horizons. Meskipun saya juga menyenangi game tersebut, sulit Kepada mengabaikan betapa “fun” pengalaman saya dengan sekuel reboot tahun 2016 ini.

Doom Eternal perdalam gameplay shooting dari game pendahulunya dengan menjadikan tiap arena bagaikan “puzzle” yang butuh solusi refleks. Tiap musuh miliki titik kelemahan masing-masing, dan Eksis banyak strategi Kepada membuatmu lebih Panjang bertahan hidup. Menembak Tiba Wafat di kepala atau badan Lagi tetap menjadi opsi, Tetapi apabila Anda Mau memainkan game seefektif dan se-badass mungkin, Anda harus jago mencocokan tiap potongan puzzle yang Eksis.

Di luar dari aspek combat yang diperdalam, desain level, jalan cerita, dan musik juga dibuat sebagus atau bahkan lebih Berkualitas dari Doom 2016.


Wasteland 3 – Fallout Sesungguhnya

Zy3gjjt97kzqu3fzlo8qa7

2020 Pandai dibilang menjadi tahun post-apocalyptic, dan tak Eksis waktu yang lebih Cermat Kepada bermain Fallout daripada sekarang. Tetapi saya tak mau bicarakan Fallout 76 yang belum saya sentuh Tengah sejak rilis, melainkan sekuel dari franchise yang datang lebih dulu dari Fallout – Wasteland 3.

Wasteland 3 tanpa diragukan Tengah ialah sekuel Fallout yang sesungguhnya menurut saya. Game miliki sistem RPG yang membuatmu Betul-Betul harus menyeimbangkan tiap atribut yang dimiliki Member party. Anda Enggak Pandai menjadi orang yang Pandai apa saja, Tetapi Anda dapat membangun Golongan paling diversitas dengan keunikan dan kelebihan masing-masing.

Tiap keputusan yang Anda ambil sifatnya vital, faksi mana yang Anda dukung, pemimpin mana yang menurutmu lebih Berkualitas dan apakah Anda rela Kepada berkerja sama dengan suatu Golongan meskipun miliki pandangan politik yang menurutmu taboo di dunia Konkret? Itulah pengalaman Fallout yang saya rindukan. Wasteland 3 mungkin tak miliki tingkat produksi setinggi Bethesda, banyak desain yang menjengkelkan, dan cerita yang ditawarkan Enggak begitu spektakuler, akan tetapi pengalaman roleplay yang sesungguhnya menjadi sesuatu yang saya sulit tolak.


Ori and The Will of The Wisp – Melankolis Penuh Corak

Ori And The Will Of The Wisps Review 1280x720

Kenapa saya senang Ori and The Will of The Wisp pada dasarnya sama seperti kenapa saya senang Hades. Gaya visual yang indah, musik yang patut diacungi jempol, jalan cerita yang menarik dan juga gameplay yang menyenangkan. Tetapi Hades lebih detil dan rapi akan eksekusinya ditambah dengan Hades yang jauh lebih replayable, Membikin saya terpaksa Kepada Meletakkan Ori sebagai “game yang Dekat menang GOTY di hati saya”. Tapi gamenya tetap Betul-Betul bagus, dan saya sangat merekomendasikan gamer Kepada mencobanya langsung. Game juga tersedia di Xbox Game Pass bagi kalian yang Lagi ragu.

Trending