Game Horor di Toko Furniture, IKEA Layangkan Keberatan kepada Developer

Jakarta, Jagatgame.id – Sebuah game horor baru memicu keberatan dari IKEA, salah satu toko furniture terbesar di dunia, dikarenakan kemiripan desain tempat di dalam game. Game horor yang dimaksud adalah The Store Is Closed, yang kini tengah menghimpun Anggaran di Kickstarter.com.

The Store Is Closed dibuat oleh developer ini bernama Ziggy. Pihak developer mendeskripsikan game ini dengan, “being set in an infinite furniture store“. Sebuah konsep toko furniture yang nyatanya mirip betul dengan IKEA, dimana setiap pengunjung dapat menyusuri tiap display ruangan Sembari Lanjut berjalan.

Selain pendeskripsian game tersebut, Ziggy pun merancang visual mirip seperti toko Punya perusahaan asal Swedia tersebut. Dengan kombinasi cat biru dan huruf berbalut Rona kuning cerah bertuliskan ‘STYR’. Dilihat sekilas pun kita akan mudah mengidentifikasikan latar bahwa visual tersebut identik dengan konsep toko di dunia Konkret.

Baca Juga:  Wakil Indonesia, DG Esports, Raih Gelar Runner-up Dalam CODM Garena Invitational 2022

Baca juga: Telkomsel Gelar Hajatan Para Gamers di DG Con 2022

IKEA Berharap Terdapat Perubahan Visual

Konsep visual di dalam toko yang begitu mirip dengan dunia Konkret.

The Store Is Closed mengambil latar cerita di dalam toko furniture kala malam hari. Para penjaga yang biasanya ramah, berubah menjadi monster yang beraktivitas di temaram lampu toko. Kepribadian Esensial dalam game agaknya akan berjibaku Kepada dapat keluar dari toko dalam keadaan hidup. Premis yang cukup menarik.

Sayangnya, di dalam trailer diperlihatkan tentang desain toko furniture STYR. Dikutip dari Kotaku.com (28/10), perwakilan IKEA menganggap bahwa desain di dalam toko pun terlihat serupa. Dengan Alas berwarna Serbuk-Serbuk dan tanda penunjuk jalan. Termasuk Pakaian penjaga toko, hingga jejeran furniture di dalamnya.

Baca Juga:  Presiden FIFA Sebut Kembali Bikin Game Sepak Bola Baru Buat Saingi EA Sports FC 24

Keputusan Kepada melakukan teguran pada developer sepertinya terkait dengan branding perusahaan yang dapat berdampak negatif pada mindset pengunjung nantinya. Apalagi sejak trailer ini muncul, beberapa situs menyebutkan IKEA sebagai latar tempat Kepada game horor.

Sejauh ini pihak perusahaan Lagi berharap develepor Kepada mengubah konsep visual mereka. Apalagi gamenya sendiri Lagi dalam tahap pengembangan dan belum dirilis Formal ke pasaran. Bagaimana menurutmu?

Mungkin Anda Menyukai