Game Diprediksi Kian Menggurita, Pacu Kerja Hingga Dongkrak Brand

Tren pengaplikasian game dalam bidang terpisah disebut bisa mendongkrak kinerja hingga brand. Simak penjelasannya berikut.


Jakarta, Jagatgame Indonesia

Gamifikasi atau penerapan game di aktivitas lain disebut tengah menjadi satu tren di dunia bisnis lantaran Dapat mendongkrak popularitas merek hingga meningkatkan performa karyawan.

Tren tersebut diklaim Dapat Membangun terobosan dalam berbagai industri, seperti pendidikan, kesehatan, layanan keuangan, eCommerce (ritel dan grosir), otomotif, hingga telekomunikasi.

Dikutip dari Markets and Markets, pasar gamifikasi diproyeksikan tumbuh dari US$9,1 miliar 14,50 triliun pada 2020 menjadi USD 30,7 miliar atau Sekeliling Rp478,2 triliun pada 2025, dengan Tingkat Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate) sebesar 27,4 persen.


“Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung, keputusan Demi mengadopsi gamifikasi bukan Kembali pilihan, melainkan kebutuhan. Gamifikasi bukan lebih dari sekadar hiburan, ini adalah kunci Demi mengoptimalkan interaksi pasar, memperkuat merek, dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja,” ujar Shieny Aprilia, Co-Founder dan Chief Executive Officer Agate lewat video dalam acara Gamification Trends: Agate’s Prediction for 2024, Jakarta, Kamis (19/10).

READ  Rumor Profil Kepribadian Penting Battlefield 7 Bocor Di Internet

Gamifikasi adalah penerapan elemen desain game dan prinsip-prinsip game dalam konteks non-game.

Hal ini juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas dan proses Demi memecahkan masalah dengan menggunakan atau menerapkan Ciri elemen-elemen game.

Head of Level Up powered by Agate Junialdi Dwijaputra menjelaskan beberapa tren yang diperkirakan akan berkembang pada 2024, salah satunya adalah In-App Gamification.

Menurut Junialdi, elemen game dalam aplikasi non-game mendorong otak pengunanya Demi melepaskan dopamin.

Hal tersebut pengguna Mau berinteraksi dengan aplikasi gamifikasi lebih lama Demi mendapatkan lebih banyak pencapaian dan menikmati rasa yang ditimbulkan oleh pencapaian tersebut.

Selain itu, tren gamifikasi juga akan melibatkan kecerdasan buatan (AI) Demi meningkatkan personalisasi.

READ  Serial TV Laku Keras, Game Fallout 4 Alami Lonjakan Pemain Fantastis

AI dalam gamifikasi disebut dapat melakukan banyak hal, mulai dari mempersonalisasi pengalaman melalui analisis data pengguna, mengadaptasi gameplay secara real-time, memberikan umpan balik yang cerdas.

Selain itu, Dapat menghasilkan konten yang disesuaikan, menawarkan analisis data yang mendalam, dan mengotomatiskan proses manajemen, hingga meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran.

Tren gamifikasi juga disebut akan merambah event virtual. Pasalnya, gamifikasi dalam acara perusahaan dinilai Dapat menjadi tren yang menarik karena dapat menggabungkan musik secara live hingga permainan real-time yang interaktif.

Tren terakhir yang diperkirakan akan tumbuh pada 2024 adalah adopsi gamifikasi Demi pertumbuhan karyawan.

Dikutip dari berbagai sumber, gamifikasi disebut memberikan banyak Akibat positif.

READ  Banana, Game Clicker yang Kalahkan Baldur's Gate 3 di Steam

Gamifikasi dalam sistem manajemen dikatakan dapat meningkatkan kinerja siswa sebesar 34,75 persen, bahkan meningkatkan hasil hingga 89,45 persen dengan pendekatan berbasis tantangan.

Kemudian, gamifikasi juga disbeut dapat meningkatkan retensi hingga 90 persen dengan melibatkan siswa secara aktif.

Lampau, permainan digital secara Biasa sendiri disebut meningkatkan efisiensi otak, meningkatkan keterampilan visuo-spasial dan perhatian.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)