Komplotan hacker di balik tragedi pencurian cryptocurrency dari gim Axie Infinity dengan nilai Sekeliling USD 625 juta atau setara Rp 8,6 triliun diduga kuat adalah Grup hacker asal Korea Utara (Korut). 
IDGS, Senin, 18 April 2022 – Dugaan tersebut disampaikan oleh agensi penegak hukum federal Amerika Perkumpulan, FBI, yang mengklaim bahwa salah satu kasus pencurian kripto terbesar dalam sejarah itu dilakukan oleh Lazarus Group, komplotan hacker asal Korea Utara yang selama ini diduga mencuri serta mencuci Doku bagi Kim Jong-un.
“FBI Maju memerangi aktivitas jahat siber termasuk ancaman dari Republik Rakyat Demokrat Korea (DPRK/Korut) kepada Amerika Perkumpulan dan rekan-rekan kami di sektor privat. Dari hasil Pengusutan kami, kami mengonfirmasi bahwa Lazarus Group dan APT38, aktor-aktor kejahatan siber yang terkait dengan DPRK, bertanggung jawab atas pencurian Etherium senilai USD 620 juta yang dilaporkan terjadi pada 23 Maret,” bunyi pernyataan FBI.
Axie Infinity terpukul keras oleh insiden pencurian ynag diduga dilakukan oleh Lazarus Group. (Kotaku/Sky Mavis)
Komplotan hacker mencuri Sekeliling 173.600 Etherium, menurut Ronin Network, serta 25,5 juta USDC token kripto yang harganya dikaitkan dengan USD.
Lazarus Group diduga bertanggungjawab atas pencurian mata Doku kripto maupun cash senilai USD 1 miliar dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya sebagai salah satu sumber pemasukan bagi rezim Kim Jong-un.
Axie Infinity terpukul keras oleh insiden pencurian ynag diduga dilakukan oleh Lazarus Group. (Kotaku/Sky Mavis)
Kasus pencurian yang menimpa Axie Infinity tersebut menjadi Informasi heboh yang Membikin banyak pemainnya mulai gulung tikar karena nilai aset-aset kripto dan NFT mereka di gim itu yang Maju menurun.
(Stefanus/IDGS)