Empat Game Ini Dapat Picu Kekerasan Pada Anak

Jagatgame.id – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan bahwa beberapa game dapat menjadi pemicu tindakan kekerasan di antara anak-anak.

“Di lingkungan pendidikan, kami Menonton banyak kasus intimidasi, Bagus sebagai pelaku maupun korban. Setelah kami teliti, kami mendapati adanya pengaruh dari jenis permainan yang dimainkan sejak kecil,” kata Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Komnas PA, Lia Latifah kepada media dikutip pada Minggu (31/12/2023).

Lia menuturkan bahwa Terdapat setidaknya empat permainan yang diduga menjadi pemicu kekerasan dan intimidasi di antara anak-anak.

Baca Juga: Studio Lokal Jiva Animation Garap Anime Bernuansa Indonesia Banget

Keempat game tersebut adalah Mobile Legends, Free Fire, Roblox dan Sakura School Simulator.

Baca Juga:  20 Rekomendasi Game yang Cocok Dimainkan Kekasih LDR

“Mereka membawa gaya bermain dari dunia permainan ke kehidupan Konkret, yang akhirnya berdampak pada tindakan kekerasan di lingkungan sekolah,” kata Lia.

“Empat permainan tersebut, Mobile Legends, Free Fire, Roblox, Sakura School Simulator, kami identifikasi setelah melakukan penyuluhan dan survei terhadap ribuan anak dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur (NTT),” sambungnya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Discord, Aplikasi yang Viral karena Dugaan Selingkuh Pramugari dan Pilot

Dari keempat permainan tersebut, beberapa anak didapati mengaplikasikan perilaku dari permainan tersebut di kehidupan Konkret tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjangnya.

Terdapat setidaknya 16.720 kasus intimidasi yang menimpa anak-anak di sekolah, di mana salah satu faktornya adalah karena mereka terlibat dalam permainan tersebut.

Baca Juga:  Pandangan Federasi Esport Filipina Memperhatikan Pemain Muda Main di Negara Lain

Oleh karena itu, Kepada mengurangi Nomor kasus intimidasi dan kekerasan di kalangan anak-anak, Komnas PA berusaha Kepada melakukan tindakan pencegahan.

Baca Juga: Viral Action Figure Iron Man Rp33 Juta Hancur, Respon Bos Iconic Jogja Tuai Pujian

Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan seminar pendidikan kepada 21.150 anak di seluruh Indonesia.

“Penyelesaian masalah yang melibatkan anak-anak adalah prioritas kami. Oleh karena itu, kami Enggak hanya memberikan edukasi kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang Uzur,” pungkasnya.