EA PHK 670 Karyawan Karena Bisnis Industri Game yang Sulit

Jakarta, Jagatgame.id – EA atau Electronic Arts, perusahaan game besar menyampaikan Informasi menyedihkan Buat pemutusan Rekanan kerja (PHK) karyawannya. Informasi PHK ini tak hanya melanda EA saja, Sony juga harus memangkas karyawan PlayStation.

Lampau di awal 2024, Riot Games juga melakukan hal yang serupa Membikin kita mengambil Konklusi industri game tak Berkualitas-Berkualitas saja. EA mengurangi 5% tenaga kerjanya atau Sekeliling 670 karyawan mereka.

Info PHK ini disampaikan langsung oleh perusahaan melalui email. Adapun Terdapat Dalih dibalik keputusan berat EA ini juga disampaikan dalam email yang dikirim kepada karyawannya.

Baca Juga: League of Legends Edisi Fighting Perlihatkan Trailer Baru, Akan Dirilis Tahun 2025!

EA Diketahui Sedang Membikin Game Star Wars Jedi: Survivor

Mengutip dari Reuters, pengurangan tenaga kerja yang dilakukan developer game The Sims ini merupakan bagian dari rencana restrukturisasi karena industri video game sedang berjuang Buat tumbuh di tengah Etnis Kembang yang tinggi, Rabu (28/2/2024). EA pun diketahui sedang Membikin atau mengembangkan game Star Wars Jedi: Survivor.

Baca Juga:  10 Game Mirip Pokemon di Android dan iOS, Kalian Sudah Coba?

Dalam proses pengembangan game tersebut, perusahaan harus menanggung biaya Sekeliling $125 juta hingga $165 juta atau Sekeliling 2.5 Triliun Rupiah terkait langkah tersebut.

CEO Electronic Arts, Andrew Wilson mengatakan, sebagai perusahaan yang penuh dengan kreator dan pendongeng, Electronic Arts percaya pada nilai tim yang berinovasi Berbarengan, dan Lalu belajar serta mengadopsi Langkah-Langkah baru dalam berkolaborasi Buat menumbuhkan dan melayani komunitas Mendunia kami. Dengan mempertimbangkan bagaimana dan di mana kami bekerja, kami Lalu mengoptimalkan jejak real estat Mendunia kami Buat mendukung bisnis kami dengan sebaik-baiknya.

“Kami juga menghentikan game-game yang sudah Enggak digunakan Tengah dan beralih dari pengembangan IP berlisensi di masa depan yang kami yakini Enggak akan berhasil di industri yang Lalu berubah ini. Konsentrasi yang lebih besar ini memungkinkan kami Buat mendorong kreativitas, mempercepat Penemuan, dan menggandakan Kesempatan terbesar kami – termasuk IP yang kami miliki, olahraga, dan komunitas online yang masif – Buat memberikan hiburan yang diinginkan para pemain hari ini dan esok. Terakhir, kami merampingkan operasi perusahaan kami Buat memberikan pengalaman yang lebih dalam dan lebih terhubung bagi para penggemar di mana pun yang membangun komunitas, membentuk budaya, dan menumbuhkan fandom,” terang Wilson mengutip Variety.

Baca Juga:  Asmongold Terkesima dengan Black Myth: Wukong, Ungkap Dalih Game Ini Layak Jadi Game of the Year

Wilson mencatat bahwa Enggak Seluruh tim akan terkena Akibat di seluruh Electronic Arts dan pimpinan telah mempertimbangkan secara mendalam setiap opsi Buat mencoba dan membatasi dampa” pada divisi-divisi tersebut. EA telah mulai memberi Paham karyawan yang terkena Akibat pada hari Rabu, dan Wilson mengatakan bahwa fase tersebut akan diberlakukan sebagian besar selesai pada awal kuartal berikutnya.

“Meskipun Enggak Seluruh tim akan terkena dampaknya, ini adalah bagian tersulit dari perubahan ini, dan kami telah mempertimbangkan secara mendalam setiap opsi Buat mencoba dan membatasi dampaknya terhadap tim kami,” kata CEO Andrew Wilson dalam emailnya.

Perusahaan video game ini dikatakan tetap bertanggung jawab kepada karyawan yang terdampak. Sekeliling $50 juta hingga $65 juta akan terkait dengan pengurangan ruang kantor dan $40 juta hingga $55 juta Buat pesangon dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan karyawan. EA akan menyelesaikan secara substansial pada 31 Desember.

Baca Juga:  [Rumor] Activision Blizzard NetEase Kembali Kerja Sama