Diablo Immortal Dapat Review 0,6/10 di Metacritic Karena Monetisasi yang Terlalu Ganas

Gim mobile RPG dari Blizzards, Diablo Immortal versi Mendunia, telah dirilis pada 2 Juni 2022 Lampau dan langsung mencetak skor rating fantastis dari para pemain, 0,8/10 di Metacritic di hari peluncuran. 

IDGS, Selasa, 7 Juni 2022 – Skor tersebut kemudian Maju menurun hingga pada Begitu artikel ini ditulis, Diablo Immortal skor review dari pemain terjun hingga Nomor 0,6/10. Skor luar Normal rendah ini menyamai rekor gim terburuk Blizzards sebelumnya, Warcraft II: Reforged.

Dari pantauan Indogamers, mayoritas dari kritikan para pemain mengarah ke begitu banyaknya mikrotransaksi di dalam gim itu hingga menyebutnya sebagai gim pay-to-win sepertinya Tetap belum cukup Kepada menggambarkan betapa ganas Diablo: immortal berusaha mengais Dana para pemainnya.

Baca Juga:  "Ramabar Series" hadirkan 11 kreator Facebook Gaming

 

(Tangkapan layar Metacritic)

Menurut kalkulasi dari seorang pengguna reddit u/daymeesuhn (update terakhir 6/6/2022) yang memainkan Diablo Immortal sejak versi beta, dibutuhkan Dana Sekeliling USD50.000 atau Sekeliling Rp 700 juta hanya Kepada memaksimalkan satu stats Kepribadian di dalam gim, yang efeknya jauh Enggak sebanding dengan harganya. Sedangkan free-to-play membutuhkan waktu bertahun-tahun hanya Kepada memaksimalkan satu stats tersebut.

Bahkan pantauan Indogamers menemukan bahwa beberapa kanal YouTube yang Normal mereview video gim memberi sugesti dibutuhkan setidaknya USD 100.000 atau Sekeliling Rp 1,4 miliar Kepada Pandai kompetitif di Diablo Immortal atau Apabila Enggak, harus grinding hingga 10 tahun.

 

 

Maka tak heran apabila laman Diablo Immortal di Metacritic terkena review bombing. Sepertinya keganasan monetisasi gim ini tak kalah atau bahkan Mengungguli Ni No Kuni: Cross World yang juga dianggap terlalu P2W.

Baca Juga:  Konflik Publisher Gim asal China NetEase dengan Blizzard Entertainment Semakin Panas

Gim-gim bergenre RPG di mobile memang terkenal Dekat mayoritas P2W. Menurut saya sebagai penulis, bahkan keganasan monetisasi gim-gim tersebut terutama dari developer/publisher Barat atau Korea Selatan bahkan Mengungguli monetisasi gim-gim gacha dari Jepang dan China yang menurut saya, jauh lebih bersahabat bagi pemain F2P dan mild spender.

 

Review pemain bagi Diablo Immortal di Metacritic begitu Jelek hingga mencapai skor 0,6/10. (Tangkapan layar Metacritic)

Sebagai penggemar Aliran RPG, tentunya saya turut sedih Menyaksikan tren monetisasi dan mikrotransaksi jor-joran di platform mobile yang notabene adalah platform yang paling terjangkau bagi mayoritas gamer di Indonesia. Semoga tren ini segera berakhir, meski saya sendiri pesimis mengingat ekonomi Mendunia yang tengah memasuki tren menurun seperti sekarang ini.

Baca Juga:  Palworld Kini Betul-Betul 'Kedatangan' Pokemon

 

(stefanus/IDGS)