Jakarta, Jagatgame.id – Segmen ponsel murah di Asia Tenggara mengalami kenaikan yang signifikan. Hal tersebut berdasarkan Laporan pasar ponsel kuartal keempat (Q4) 2022 dari Counterpoint, tercatat pengiriman ponsel kelas entry-level di Asia Tenggara naik 28 persen dibandingkan kuartal yang sama 2021.
Kenaikan itu dipicu peluncuran berbagai produk ponsel murah dan permintaan yang sempat tertunda. Adapun ponsel murah versi Counterpoint merupakan smartphone yang dijual pada rentang harga di Rendah 200 dolar Amerika Perkumpulan, atau Sekeliling Rp3 jutaan.
“Asia Tenggara mengalami berbagai tantangan pada 2022. Negara-negara di sana Maju Memajukan Spesies Mengembang, inflasi Lagi menjadi Elemen dan volume perdagangan bergantung pada permintaan di negara Kenalan,” kata analis senior di Counterpoint Glen Cardoza dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
Selain ponsel murah, segmen premium atau flagship dengan rentang harga di atas 600 dolar AS atau Sekeliling Rp9,2 juta, juga naik, Yakni sebesar 22 persen secara quarter-on-quarter. Merek yang merajai segmen premium di Asia Tenggara adalah Samsung seri S dan iPhone 13 serta iPhone 14.
Baca Juga: IDC Sebut Pasar Smartphone Indonesia Turun 14,3 Persen di 2022
Segmen Ponsel Murah atau Entry Level

Counterpoint Menyaksikan pada semester pertama 2023, Asia Tenggara diperkirakan Lagi merasakan Pengaruh dari pengiriman ponsel rendah. Peningkatan pengiriman ponsel diperkirakan baru terjadi pada Q2 2023, hal ini berkaitan dengan adopsi teknologi 5G di sejumlah brand dan vendor smartphone.
Di sisi lain, kondisi ekonomi Mendunia yang Lagi lesu selama kuartal keempat (Q4) 2022, turut berdampak pada pasar smartphone Indonesia. International Data Corporation (IDC) mencatat pasar smartphone Indonesia mengalami penurunan penjualan sebesar 14,3 persen dibanding tahun Lewat.
Menurut IDC Terdapat beberapa Elemen yang menyebabkan penurunan ini, seperti masalah rantai pasokan yang dialami beberapa vendor pada pertengahan pertama 2022. Termasuk isu inflasi turut memberi Pengaruh besar terhadap daya beli masyarakat, terutama kalangan pendapatan rendah yang akan memprioritaskan pengeluarannya Kepada keperluan yang lebih Krusial dari smartphone.
Kendati demikian, IDC memperkirakan pasar smartphone di Indonesia akan relatif Konsisten di 2023, atau Dapat juga dalam kondisi terbaik, mengalami peningkatan kecil. Penyebabnya antara lain inflasi, pergerakan nilai Ubah mata Fulus, tensi geopolitik, dan kebijakan keuangan.
Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id
Berlangganan Kepada dapatkan pos terbaru lewat email.