Badai kecerdasan buatan atau AI tampaknya Tak akan mereda dalam waktu dekat, dan bahkan mungkin akan semakin mendominasi. Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, perusahaan yang menaungi TikTok, ByteDance prioritaskan pengembangan kecerdasan buatan generatif, atau yang lebih dikenal dengan Predikat GenAI.

ByteDance Prioritaskan Pengembangan GenAI

Chairman ByteDance galakkan pengembangan GenAI

Bukanlah hal mengejutkan bila suatu Begitu nanti, bermacam aplikasi akan memanfaatkan kemampuan yang ditawarkan oleh kecerdasan buatan. Dimulai dari chatbot semacam ChatGPT dan Google Gemini (yang dulunya kita kenal sebagai Bard), yang menandakan akan terjadi perputaran di dunia teknologi karena kehadiran kecerdasan buatan.

Berdasarkan informasi yang kami lansir dari SCMP, ByteDance yang menaungi TikTok, Begitu ini dikabarkan tengah memprioritaskan, dan galakkan perkembangan kecerdasan buatan generatif. Alasannya satu, Demi mengejar ketertinggalannya di sektor kecerdasan buatan yang tengah digandrungi bermacam kalangan.

Bytedance Galakkan Pengembangan Ai
GenAI bakal jadi prioritas perusahaan

Hal tersebut diaminkan oleh chairman ByteDance, Zhang Yiming, yang Begitu ini dikabarkan tengah gencarkan pengembangan AI pada platform tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Dalih terkuat yang mendasarinya Demi gencarkan AI ini salah satunya adalah Demi mengejar chatbot sekelas ChatGPT, termasuk di antarnya adalah AI teks ke video yang baru ini naik daun, Sora AI.

Demi membuktikan ByteDance prioritaskan pengembangan GenAI, perusahaan tersebut bahkan membuka 300 lowongan pekerjaan yang berhubungan dengan Generative AI. Zhang menyebut perekrutan Bakat AI, optimalisasi struktur organisasi, dan meningkatkan penelitian Esensial adalah Unsur terpenting Demi memenangkan kompetisi di dunia penuh AI.

ByteDance Takut Kalah dari Sora AI?

Contoh Hasil Sora Ai 2024
Teladan Ciptaan dari Sora AI

Digempurnya ByteDance dengan kehadiran Sora AI yang meluncur pada pertengahan bulan Februari silam, tampaknya semakin memacu chairman ByteDance tersebut Demi menghadirkan yang terbaik.

Dengan kemampuan teks ke video yang kualitasnya Betul-Betul tak usah diragukan hasilnya, terbukti memacu ByteDance prioritaskan pengembangan AI, alih-alih meningkatkan fitur yang Eksis Begitu ini. Zhang beralasan ia tak mau kehilangan momentum Demi mengalahkan pendatang baru tersebut, dengan mempersiapkan siasat Demi kalahkannya.

Sayangnya, tak dapat dipungkiri pula fakta bahwa ByteDance cukup terlambat dalam pengembangan kecerdasan buatan. Tetapi, kita sebagai konsumen, cukup mengamati langkah apa yang bakal diambil oleh ByteDance.

Tak butuh waktu Lamban, Tamat pada akhirnya TikTok versi China yang kita kenal sebagai Douyin, mengembangkan produk AI secara Hening-Hening. Mulai dari teks ke gambar, dan teks ke video yang konon takkan kalah secara kualitas.


Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.

Trending