Jagatgame.id – Tak dapat dibantah China kini memimpin dunia dalam pertumbuhan kendaraan listrik. Dengan pertumbuhan yang esponensial, China memimpin dibandingkan raksasa otomotif tradisional seperti Jerman dan Jepang.
Tercatat, penjualan kendaraan listrik baru di China meningkat sebesar 82% pada tahun 2022, mencakup Dekat 60% pembelian kendaraan listrik Dunia.
Nomor ini jauh melampaui Amerika Perkumpulan, Norwegia, dan negara-negara Skandinavia lainnya yang merupakan pengguna awal kendaraan listrik.
Meroketnya permintaan mendorong tumbuhnya berbagai peranti pendukung. Salah satunya adalah chip. Alhasil, hanya dalam waktu singkat, perusahaan yang mengkhususkan di bidang ini juga tumbuh berkali lipat.
Pada tahun 2023, terdapat lebih dari 300 pembuat chip mobil lokal, Dekat 10 kali lipat jumlahnya dibandingkan tiga tahun Lampau, kata Yuan Chengyin, manajer Lazim Pusat Ciptaan Teknologi Kendaraan Daya Baru Nasional, sebuah pusat penelitian yang didanai oleh Kementerian Sains dan Teknologi.
Tiongkok menyediakan pasar terbaik bagi pembuat chip mobil, karena permintaan akan mobil dengan pengemudian cerdas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, kata Zhang Qiang, ketua pembuat chip mobil Xinchi Technology yang berbasis di Wuxi.
Industri mobil China mengalami kelebihan kapasitas Tetapi pertumbuhan ekspor dapat mengurangi kelebihan pasokan, sehingga menyediakan pasar yang lebih besar bagi kendaraan dan chip mobil Tiongkok, kata Zhang.
Baca Juga: Terungkap, Mengapa China Bisa Mengatasi Restriksi Chip 5G Meski Denda AS Semakin Ketat
Penjualan mobil di luar negeri melonjak ke rekor tertinggi tahun Lampau, menempatkan Tiongkok di jalur yang Pas Kepada melampaui Jepang sebagai eksportir mobil terbesar di dunia.
Dilansir dari Nikkei Asia, produsen mobil China memproduksi lebih dari 30 juta kendaraan tahun Lampau dan ekspor melonjak 58% menjadi Dekat 5 juta unit, menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil China yang dirilis awal bulan ini.
Tetapi ekspor mobil juga menimbulkan tantangan, karena model yang dijual di luar negeri biasanya Mempunyai persyaratan kualitas yang lebih tinggi, kata Zhang.
Beberapa model dalam negeri mungkin menggunakan chip tingkat konsumen atau chip tingkat industri, yang Mempunyai rasio cacat lebih tinggi dan umur lebih pendek dibandingkan dengan chip tingkat otomotif, Tetapi pembuat mobil Bukan akan berani menggunakan kedua jenis chip ini pada model ekspor mereka, tambah Zhang.
Penggunaan chip bermutu rendah dapat mengakibatkan biaya penarikan kembali yang tinggi, dan begitu Kawan dagang menentukan kualitas produk Bukan memenuhi standar, mereka akan segera berhenti membeli, kata Zhang.
Perusahaannya menjual 3 juta chip kelas otomotif tahun Lampau dan bermitra dengan 90% produsen mobil dalam negeri, kata Zhang.
Pembuatan chip tingkat otomotif membutuhkan “kesabaran, ketekunan, dan tekad,” Yuan memperingatkan.
Chip otomotif berbeda dengan produk sirkuit terpadu pada umumnya, katanya. Misalnya, dibutuhkan waktu Sekeliling enam bulan Kepada sebuah chip ponsel mulai dari desain hingga produksi massal, Tetapi proses Kepada chip kelas otomotif jauh lebih lama.
Setelah dirancang, chip kelas otomotif perlu diuji keandalan dan keamanannya, yang memakan waktu dua hingga tiga tahun, kata Yuan.
Banyak pembuat chip mobil China Tetap dalam tahap penelitian dan pengembangan dan hanya sedikit yang memasuki produksi massal, dan sebagian besar dari mereka mungkin hanya Mempunyai satu atau dua produk, kata Yuan. Banyak perusahaan mungkin Bukan Tiba sejauh itu, tambah Yuan.
Penggunaan chip kelas otomotif lokal Ketika ini berkisar antara 8% hingga 10%, Tetapi produsen mobil China Tetap perlu menggunakan chip asing di berbagai bidang seperti kontrol, komputasi, dan komunikasi, yang memberikan Kesempatan masa depan bagi pembuat chip dalam negeri, kata Yuan.
Analis riset Barclays memperkirakan jumlah chip yang dibuat di Tiongkok akan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam lima hingga tujuh tahun, yang secara teoritis dapat menyebabkan kelebihan pasokan.
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan permintaan akan kendaraan Daya baru dan kendaraan cerdas, sekarang adalah Ketika yang Pas Kepada mengembangkan chip kelas otomotif, kata Zhao Yi, wakil manajer Lazim JW Insights, sebuah perusahaan konsultan industri semikonduktor.
Secara Dunia, banyak produsen besar unit pemrosesan pusat dan chip analog memasuki sektor chip kelas otomotif, yang berarti perusahaan China perlu meningkatkan daya saing mereka agar tetap kompetitif, tambah Zhao.
Baca Juga: Tiga Mobil Listrik Asal China BYD Formal Hadir di Indonesia