Call of Duty: Black Ops 4 menjadi seri Call of Duty pertama tanpa kehadiran campaign tradisional sama sekali. Treyarch memutuskan bahwa COD tahun ini akan sepenuhnya menjadi game full-multiplayer meskipun mengambil judul “Black Ops”yang dikenal akan miliki Watak dan cerita kompleks. Sebagai pengganti dari mode campaign, Black Ops 4 hadir dengan mode Battle Royale yang diberi nama Blackout. Skeptisisme mulai menghantui fans akan keputusan ini. Treyarch dianggap telah membuang fitur yang telah menjadi tradisi franchise ini selama satu abad lebih hanya Kepada mengikuti trend. Terlepas dari rasa amarah dan kekecewaan hilangnya mode campaign, bagaimana kualitas dari Blackout itu sendiri?
Setelah bermain mode ini Sekeliling 20 jam lebih dari Demi beta hingga di versi full sekarang, saya harus katakan bahwa ini menjadi game battle-royale paling menyenangkan yang saya mainkan Demi ini. Ya, formula desain, dan konsep dari Blackout pada dasarnya hanya copy-paste dari PUBG, akan tetapi Eksis banyak hal yang Membangun mode ini jauh lebih menyenangkan Kepada dimainkan dari game pelopor popularitas Aliran battle-royale tersebut.
Sebagai pembuka, Blackout miliki gameplay Lekas khas Call of Duty. Bermain Lamban, hati-hati, dan takut-takutan hanya akan membuatmu kehilangan sensasi Penting dari game ini. Ya, Anda Bisa saja bermain Lekas dan agresif di PUBG, akan tetapi dari aspek kemulusan animasi hingga kesan memuaskan Dampak hitmarker setiap kali tembakkanmu mengenai musuh Membangun gunplay dari Blackout jauh lebih menyenangkan dan membuatmu merasa seperti badass ketimbang gunplay PUBG yang tergolong kaku karena nuansa realistik yang game tersebut coba lakukan. Anda mungkin Menonton Dampak “realistik” sebagai poin plus, Tetapi secara pribadi saya lebih mengutamakan fun ketimbang seberapa realistik sebuah game. Lagipula dengan meta Pemain PUBG sekarang yang lebih dominan bermain rush ketimbang taktikal Membangun Blackout sangat cocok Kepada mereka karena mode ini memang didesain Kepada tipe playstyle ini.
Kepada menambah kompleksitas mode ini, Blackout dilengkapi tak hanya granat, smoke atau flashbang, tetapi juga alat-alat pembantu lain yang mengubah pola gameplay secara keseluruhan seperti Grappling hook, sensor dart, barricade, dll. Apabila Anda merasa Bukan Eksis cover, Anda Bisa gunakan barricade yang dapat menjadi cover sementaramu dan bahkan dilengkapi dengan radiasi di bagian depan yang dapat melukai musuh. Apabila musuh terlalu jauh dan Ingin Anda rush, Anda Bisa gunakan grappling hook Kepada transportasi Lekas ke arah mereka.
Game juga miliki Berbagai Ragam item consumable Aneh yang dapatkan memberi boost lebih dari sekedar regeneration dan tambah darah. Item boost seperti awareness dapat Membangun pendengaranmu lebih kuat, looter yang Membangun tiap objek loot Bisa dilihat tembus dinding, dan lain-lain. Sekalian ini Membangun variabel gameplay dari Blackout sangat bervariasi dan Anda punya banyak pilihan dalam tiap kondisi yang Anda hadapi.
Anda mungkin Menyantap saya sebagai fanboy, Tetapi harus diingatkan bahwa saya memberikan review positif kepada game tersebut tahun Lewat. Tetapi dengan playstyle saya yang semakin Panjang semakin Ingin bermain agresif, bermain Blackout cukup Membangun saya sulit Kepada kembali ke gunplay PUBG yang memang lebih didesain Kepada combat slow-pace.
Kembali ke Topik Penting
Baiklah, tampaknya saya terlalu banyak intermezzo hingga lupa maksud Penting dari artikel ini, selengkapnya akan Black Ops 4 dan Blackout dapat Anda baca di review saya nanti. Maksud Penting yang Ingin saya ungkapkan ialah Blackout Pas-Pas fun tetapi sangat disayangkan mode ini harus direstriksi oleh paywall $60 (atau Sekeliling Rp900 ribu) Kepada dapat mengakses mode ini. Dengan harga mahal tersebut, saya merasa bahwa game ini akan jauh dari ekspektasi menjadi PUBG killer atau Fornite killer yang para netizen pikirkan karena banyak dari kita Niscaya berpikir Kepada apa membayar $60 Kepada mode yang sudah terlalu mainstream dan disediakan gratis atau harga jauh lebih murah.
Blackout punya potensi tinggi Kepada kalahkan PUBG atau bahkan Fortnite dengan gameplay fantastis yang dimiliki mode ini. Hanya saja hal tersebut Dekat mustahil Kepada terwujud dengan harga $60 (Rp900 ribu) yang Activision patok. Seperti yang kita Paham, fanbase Call of Duty lebih dominan di negara barat dan juga gamer di Asia diluar dari Jepang lebih dikuasai oleh pasar game free-to-play dan Apabila kalaupun bayar Niscaya yang harganya Bisa dijangkau. Maka wajar apabila franchise Call of Duty Bukan begitu booming setiap tahunnya di Distrik ini.
Sedikit pengalaman dari proses review saya selama 2 hari ini, tak jarang saya memasuki lobby yang hanya berisikan kurang dari 10 orang dan pertandingan tak pernah mulai karena hal tersebut. Tak berarti game ini “Tewas” layaknya The Culling, hanya saja mencari lobby di game ini layaknya mengocok dadu. Terkadang Anda dapatkan lobby yang siap Kepada bermain karena sudah cukup Pemain, terkadang Anda dapatkan lobby yang terjebak di limbo preparasi hingga Pemain keluar satu persatu.
Komunitas game ini Tetap tergolong kecil di Asia dari apa yang saya rasakan sejauh ini dan Unsur penentunya tentu saja karena harga. Apabila mode ini dibuat free-to-play layaknya Fortnite atau setidaknya dijual seharga PUBG, saya Pasti akan banyak yang migrasi ke game ini dan Activision hanya perlu mengurus post-launch update Kepada Lalu Membangun game ini menarik layaknya apa yang dilakukan Epic Games dan PUBG Corp pada game mereka masing-masing.
Dengan popularitas battle-royale Tetap berada dalam puncaknya, strategi diatas mungkin saja dapat lebih menguntungkan pihak Activision Menonton orang tak akan pernah senggan keluarkan Dana mereka Kepada item kosmetik game selama game tersebut mereka senangi. Bisa saja dengan strategi ini Activision tak perlu Kembali rilis Call of Duty tiap tahun dan beri para developer mereka sedikit nafas dan kerjakan sesuatu yang baru tanpa terkejar deadline rilis tahunan franchise ini.
Tetapi tentu saja hal tersebut takkan terjadi. Menonton mode ini menjadi selling-point Penting dari Black Ops 4 serta Activision hingga Demi ini tak mengerti istilah “game jangka panjang” karena nafsu mereka Kepada rilis game COD baru setiap tahun. Tahun depan sendiri belum tentu kita akan dapatkan kembali mode semacam ini dan jikapun iya belum tentu akan sebagus yang Treyarch Ramu. Blackout mungkin sukses di hari pertama, minggu pertama, dan bulan pertama rilis. Tetapi relevansinya takkan pernah Lelah level PUBG ataupun Fortnite karena paywall yang halangi potensi mode ini.