Prince of Persia merupakan salah satu franchise legendaris yang mencetak namanya sendiri dalam sejarah industri Game. Nama Prince of Persia sendiri hingga sekarang tersisa menjadi sebuah kata-kata yang dengan mudahnya men-trigger nostalgia banyak gamer. Dimana sudah 8 tahun lamanya Franchise ini belum merilis satupun judul baru ataupun projek yang secara serius membawa nama game Prince of Persia. Hal ini tentu menimbulkan sebuah pertanyaan mudah, apa yang terjadi dengan Franchise Prince of Persia ?
Salah Satu Pelopor Aliran Dimasanya
Kembali ke tahun 1989, dimana video game masihlah sebuah konseptual seragam yang baru saja Terbangun dari kejatuhan Video Game ditahun 83′. Lahirlah sebuah Franchise baru yang dibuat oleh Jordan Merchner berjudul Prince of Persia. Mempunyai kemiripan latar dan sedikit mengadopsi tokoh dari serial cerita Aladin, Prince of Persia kala itu hadir sebagai sebuah game Platformer Action. Mendulang kesuksesan bahkan hingga menciptakan sebuah trilogy. Nama Prince of Persia sendiri kala itu cukup terkenal dan dikenang sebagai salah satu Aliran Platformer terbaik. Tetapi nama Prince of Persia Betul-Betul meledak Malah setelah masuk tahun 2000-an.
Selepas triolgy terakhir Prince of Persia Adalah Prince of Persia 3D, banyak pihak berusaha merevolusi ataupun merubah Prince of Persia kala itu menjadi jauh lebih Berkualitas. Nama Patrice Désilets kemudian muncul dan membawa lisensi Prince of Persia kemeja kerjanya dibawah naungan Ubisoft dan Studio Ubisoft Montreal. Membikin pergerakan serta animasi Prince of Persia layaknya sebuah ninja dimana berlarian ditembok, serta gaya bertarung yang khas Membikin Prince of Persia Betul-Betul berevolusi dari Triolgy originalnya.
Tak berhenti Tamat disitu Jordan Mechner selaku pemilik lisensi dari franchise Prince of Persia secara langsung terjun kedalam pembuatan game Prince of Persia Sand of Time dan melahirkan sebuah “Fitur Kunci” yang sangat revolusioner kala itu Adalah Rewind system. Dimana kebanyakan game, akan menghukum playernya dengan harus mengulang stage dari awal apabila Wafat, Prince of Persia menyematkan sebuah fitur yang Dapat memutar balikan waktu agar player Dapat kembali ke beberapa waktu belakang. Hal ini Membikin game tersebut meledak dikalangan gamer, mendapat pujian dari kritikus dan juga menghasilkan Nomor penjualan yang tinggi sebesar 14 Juta kopi.
Mengapa Ubisoft Seperti Menghabisi Title Ini?
Bisnis Tetaplah Bisnis..
Menyaksikan kesuksesan Prince of Persia tentu Ubisoft sendiri Meletakkan Asa besar terhadap Franchise ini. Tetapi Fakta kadang tak seindah Asa, selepas perilisan serial Sand of Time seperti Warrior Within dan The Two Thrones, nampaknya Franchise ini Enggak memberikan sales yang sangat brilian. Secara penjualan World Wide saja, Warrior Within hanya Pandai menjual sebesar 1.9 Juta kopi, hal tersebut juga nampaknya berimbas kepada seri selanjutnya Adalah The Two Thrones. Sembari menyiapkan Prince of Persia baru nampaknya Ubisoft sendiri Malah kaget dengan lahirnya anak baru yang Malah membunuh Franchise Prince of Persia itu sendiri.
Sebuah Franchise, judul baru, nama yang Enggak orang ketahui Dapat tiba-tiba meledak dan menyita banyak perhatian gamers dan menghasilkan penjualan diatas 10 juta. Dimana pada tahun 2007 saja Assasins Creed 1 Dapat menjual lebih dari 11 Juta kopi gamenya. Hal ini tentu Membikin Ubisoft menjadi kelabakan, terlebih Kembali mengetahui seri reboot Prince of Persia tahun 1989 yang dirilis tahun 2008 hanya Pandai menjual 2.2 Juta kopi. Sehingga tak aneh apabila Ubisoft memilih Franchise mana yang lebih menguntungkan.
Prince of Persia Adalah Orang Uzur dari Assasins Creeds
Tak banyak yang mengetahui memang bahwa serial terkenal Assasins Creed asal muasalnya adalah game Prince of Persia. Cukup ironis memang bagaimana di kemudian hari penjualan Assasins Creed Malah menjadi Dalih kuat yang membunuh Prince of Persia. Kita perlu kembali mengingat tokoh dibalik penggarapan Prince of Persia Sand of Time Patrice Desllets, dimana dirinya merupakan peran Krusial dalam lahirnya judul Assasins Creeds. Pada tahun 2003 setelah merilis Prince of Persia Sand of Time, Patrice membuah sebuah konsep Prince of Persia baru yang ia beri nama “Prince of Persia: Assasins“. Game ini digambarkan secara kasar merupakan blue print dari Assasins Creed itu sendiri. Dimana kala itu Patrice memperkenalkan konsep game Assasins Tetapi Tetap membawa judul Prince of Persia. Ide dirinya tersebut ditolak mentah-mentah oleh Ubisoft, lantaran membawa nama Prince of Persia, Tetapi Enggak menekankan sisi Pangeran-nya.
Patrice Lampau menggodok ulang ide tersebut dan akhirnya lahirlah Assasins Creed yang kita ketahui sekarang.
Berbagai Aspek Menekan Prince of Persia
Tetap ingat dengan seri Reboot Prince of Persia ditahun 2008? tentu saja game tersebut tak Dapat dikatakan game buluk pada masanya. Memakan waktu 3 tahun Buat mengembangkan game reboot ini, banyak investasi mulai dari ide, konsep hingga engine yang telah Ubisoft keluarkan Buat game ini. Menyaksikan penjualan yang standar-standar saja tentu akan sangat menampar Ubisoft tentunya. Salah seorang oknum mantan pegawai Ubisoft sendiri bahkan menegaskan bahwa kalian harusnya melupakan Prince of Persia.
Forget Prince of Persia. It will never come back. The reason why AC exists at all is because PoP meant Ubi has to pay for license, since they don’t own the IP. AC is Ubi’s own IP, so merchandising and all that **** is theirs to keep. PoP is financially not worth it. – Unknown Ubisoft Staff di 4Chan
Secara Enggak langsung sang pegawai mengatakan bahwa Prince of Persia sangat tak menguntungkan, dimana Ubisoft Tetap haraus membayar lisesnsi kepada pemiliknya Adalah Jordan, disisi lain Assasins Creed Dapat bebas mereka keluarkan tiap tahun dan meraup seluruh keuntungannya. Terlebih Kembali Ubisoft Dapat lebih Elastis mengobrak-abrik Assasins Creed. Tentu hal itu menjadi Jernih, bagaimana sebuah bisnis akan kembali menjadi bisnis tak Acuh sebesar apapun nama yang dibawa.
Prince of Persia baru Dapat jadi kedepannya menjadi pertimbangan bagi tim Ubisoft Buat dikembangkan. Dengan catatan Franchise Assasins Creed mulai menunjukan penurunan sales.
Janji yang Kini Tinggal Janji
Apakah Franchise ini memang Lanjut dinanti atau memang hal tersebut hanyalah ucapan-ucapan nostalgia para fans saja. Tentu hal ini dipandang sebagai janji dari fans bagi Ubisoft. Begitu pula janji yang dibalas Ubisoft kepada fans dimana mereka sempat menyebut bahwa Ubisoft hanya mem-pause pengembangan Prince of Persia dan bukan menyetopnya. Tetapi pernyataan tersebut merupakan ucapan dari tahun 2013, sudah 6 tahun lamanya dan Tetap belum memberikan kejelasan. Dimana sang pemilik lisensi Jordan Mechner juga turut menebar janji bahwa dirinya juga Tetap tertarik menggarap Prince of Persia. Tetapi Seluruh janji itu kini tinggal janji, dimana kita hanya Dapat menunggu.
Apabila kalian tertarik membaca mengenai opini ataupun review kalian Dapat membacanya di Jagat Game.