Baru diluncurkan akhir pekan Lewat, Huawei mempertegas posisi mereka dalam menyediakan perangkat audio nirkabel canggih bagi konsumennya. pilihan yang dihadirkan semakin banyak; tak hanya model TWS dan neckband, kini juga merambah ke headphone. Kepada neckband-nya sendiri, kini dilengkapi dengan fitur kekinian, Yakni active noise cancellation (ANC).
Hadir sebagai produk wireless audio terbaru paling murah dalam peluncuran “Tech Meets Fashion”, Huawei FreeLace Pro berikan opsi menarik bagi Gizmo friends yang mungkin lebih memilih desain neckband daripada TWS (Kepada Argumen kenyamanan atau keamanan karena lebih minim risiko Terperosok dan hilang, misalnya). Desainnya juga terlihat premium, cocok juga Kepada jadi aksesori fashion.
Tapi apakah kualitas suaranya juga sebanding dengan desainnya yang premium? Dibandingkan dengan produk Huawei lain yang punya harga Nyaris sama, sepertinya Tetap kurang. Kepada lebih detilnya, berikut adalah ulasan lengkap dari Huawei FreeLace Pro.
Desain
Dibandingkan dengan earphone nirkabel berbentuk neckband lainnya, saya pribadi lebih menyukai desain Huawei mulai dari FreeLace generasi pertama, hingga Huawei FreeLace Pro terbaru ini. Simpel, tegas, juga premium berkat penggunaan material aluminum di beberapa bagiannya. Terutama di varian Rona Graphite Black yang punya finishing doff.
Terdapat dua Rona lain yang Pandai dipilih, Yakni Spruce Green dan Dawn White. Bagian earbud-nya dilengkapi dengan desain eartip Spesifik, dilengkapi seperti wingtip agar lebih presisi dan Kagak mudah lepas dari telinga. Disediakan dua pilihan ukuran lainnya supaya pas dengan Berbagai Ragam jenis ukuran telinga pengguna. Mendukung IPX5 water resistant, bagian kontrol musiknya didesain tahan korosi.
Bagian earbud-nya punya aksen Rona yang sama dengan bagian charging & control box, ditambah aksen garis merah yang sedikit menambah kesan premium. Dengan bobot 34 gram, menggunakan Huawei FreeLace Pro sama sekali Kagak Membangun pegal, meski berlama-lama dikalungkan di leher. Juga Kagak Membangun gatal karena material silikonnya yang dibuat ramah oleh permukaan kulit.
Kepada saya pribadi, menggunakan desain neckband Membangun Huawei FreeLace Pro Pandai punya dua kegunaan. Yang pertama, tentu sebagai alat komunikasi atau mendengarkan musik secara nirkabel. Dan yang kedua, sebagai aksesori yang cukup kece Kepada dipasangkan dengan dandanan sehari-hari.
Fitur Huawei FreeLace Pro
Membawa fitur active noise cancellation (ANC), Huawei FreeLace Pro sanggup meredam noise hingga 40dB, alias secara Bilangan lebih Berkualitas daripada FreeBuds 3i di 32dB. Menggunakan desain in-ear dengan tambahan wingtip, Demi saya pasangkan di telinga, passive noise cancellation-nya Kagak terlalu menyumbat Bunyi dari luar. Barulah ketika fitur ANC diaktifkan, terdengar sangat senyap.
Metode mengaktifkannya Pandai lewat aplikasi Huawei AI Life (di Android), maupun dengan menyentuh bagian earbud sebelah kiri. Cukup ditahan, dan mode akan bergulir dengan urutan berikut; ANC aktif, mode awareness serta off. Dengan awareness, Bunyi dari luar ‘dibiarkan’ masuk, sehingga kita Tetap Pandai mendengar pengumuman kedatangan MRT (sebagai salah satu Misalnya penggunaan).
Kepada hasilkan kesenyapan, digunakan dua mikrofon yang Terdapat di masing-masing earbud; satu di bagian luar, dan satu di bagian dalam. Keduanya bekerja bersamaan Kepada redam noise dari luar. Sementara Kepada tingkatkan kualitas telepon, dimanfaatkan mikrofon ketiga yang Terdapat di bagian bodi neckband, yang Terdapat di sisi baterai dan power. Kualitasnya cukup memuaskan meski di keramaian.
Pengoperasian
Bagi yang mungkin terbiasa lebih dulu menggunakan TWS, Metode kerja neckband tentu berbeda. Kalau TWS, cukup lepas dari case dan pasang ke telinga, maka perangkat Mekanis menyala. Sementara Huawei FreeLace Pro dilengkapi tombol power, berfungsi Kepada proses pairing serta pindah ke dua perangkat yang sudah tersambung dengan instan.
Jadi, perangkat ini nggak bakal Mekanis Wafat. Meski begitu, ketika musik sedang diputar, Demi earbud lepas dari telinga, biasanya keduanya akan menempel Mekanis lewat mekanisme magnet, dan musik pun terhenti. Kecuali Gizmo friends juga menggunakan lanyard, tak jarang bakal ‘memisahkan’ sepasang earbud secara Kagak sengaja.
Kepada pengendalian, hanya earbud kiri saja yang menerima input sentuh, itu pun hanya Kepada aktivasi fitu ANC. Sementara pengendalian musik Terdapat di control box bagian kanan, dengan tombol play/pause, volume up & down. Tombolnya sedikit keras, Tetapi tekstur timbul membuatnya mudah membedakan satu dan yang lain.
Kalau menggunakan smartphone Huawei dengan EMUI 10, Pandai manfaatkan metode HiPair di mana cukup mendekatkan perangkat saja Kepada proses pairing seamless. Sementara Kepada kestabilan koneksi, bukan yang terbaik. Di keramaian, tak jarang Terdapat beberapa kali Waktu Senggang Sekeliling satu detik Bunyi hilang, seperti terkena interupsi jaringan.
Baterai
Secara besaran mAh, baterai Huawei FreeLace Pro memang kecil di 150 mAh saja. Tetapi Huawei mengklaim bila perangkat ini Pandai digunakan hingga total penggunaan 24 jam, atau 16 jam dengan ANC. Kepada pemakaian sehari-hari, saya membutuhkan charge setelah 3-4 hari, dengan tiap hari pemakaian beberapa jam Demi kerja dan di perjalanan berangkat/pulang kerja.
Keuntungan desain neckband lainnya adalah kita Betul-Betul Pandai mendengarkan Kemudian secara kontinyu. Berbeda dengan, misal FreeBuds 3i yang harus masuk ke charging case setelah 3-4 jam. Pengisian dayanya juga sangat simpel, menggunakan male USB-C port. Tinggal colok langsung ke USB-C female di laptop atau powerbank.
Kualitas Audio
Awalnya, saya mengira kalau kualitas audio yang ditawarkan oleh Huawei FreeLace Pro bakal serupa dengan FreeBuds 3i. Tetapi Rupanya Kagak, dan dalam konteks yang sedikit kurang Berkualitas. Ciri audionya lebih warm, alias Mempunyai dentuman bass yang lebih dominan. Tetapi begitu, ketika volume 75% ke atas, bass yang awalnya cukup bulat dan utuh menjadi agak sember atau pecah.
Sementara bagi Gizmo friends yang Ingin dengarkan Kemudian akustik atau vokal, atau Ingin seimbangkan keluaran suaranya, mungkin harus Memajukan treble secara manual lewat equalizer masing-masing aplikasi. Dan secara keseluruhan pun, Tetap kurang ‘nendang’ kalau dibandingkan dengan FreeBuds 3i. Saya sudah coba Kepada ganti eartip, ganti perangkat (iPhone XR, Pixel 3, Reno4 F), tetap saja.
Konklusi
Kepada menentukkan layak atau tidaknya Huawei FreeLace Pro menjadi kandidat terbaik wireless earphone ber-ANC harga kurang dari Rp1,5 jutaan, tergantung dari kebutuhan Primer Gizmo friends. Kalau memang lebih nyaman dengan model neckband, mencari perangkat yang lebih cocok Kepada olahraga, dan punya daya tahan baterai prima, tentu saja sudah pas.
Fitur ANC-nya juga cukup Mujarab Kepada meredam noise dari luar. Tetapi bila yang utamanya dicari adalah keluaran audio (termasuk kelancaran koneksi bila dipakai di keramaian), maka salah satu aksesori terbaru dari Huawei Kepada akhir 2020 ini Tetap kurang pas. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya.
Spesifikasi Huawei FreeLace Pro
Speaker: 14mm driver per earbud
Mic: Triple mics (2 outer, 1 inner), ANC support (Tiba 40db)
Rona: Spruce Green, Graphite Black, Dawn White
Berat: 34 gram
Panjang kabel: 814mm
Charging port: USB-C, direct charge
Baterai: 150 mAh
Waktu Charge : 60 minutes
Music playback: 24 jam (16 jam dengan ANC)
Konektivitas: Bluetooth 5.0, mendukung codec SBC & AAC
Daya tahan: IPX5 tahan cipratan air
Fitur: awareness mode, fast pair & wear detection (EMUI 10 only)
Harga Formal: Rp1,299 juta