ASUS Zenbook Pro 15 OLED (ux535): Laptop Layar Istimewa!

Laptop yang dirancang Tertentu Buat para kreator konten mungkin sudah semakin menjamur beberapa tahun belakangan. Mulai dari yang terjangkau, Tiba puluhan juta dengan fitur revolusioner, Seluruh punya pangsa pasarnya tersendiri. Termasuk ASUS Zenbook Pro 15 OLED, yang dari namanya saja, tentu sudah Dapat ditebak bagian mana yang diunggulkan.

Ya, laptop ASUS yang satu ini dirancang Buat berikan kemampuan penggunanya berkreasi di mana saja dan Ketika saja. Dengan begitu, seluruh fitur yang dimiliki oleh ASUS Zenbook Pro 15 OLED harus berkualitas. Mulai dari layar, performa, daya tahan baterai, Tiba portabilitas. Apakah Seluruh bernilai Bagus? Dapat dibilang iya, sesuai lah dengan banderol harganya.

Tapi kalau memang Gizmo friends Ingin membeli laptop ini Buat sekadar layarnya yang superior, menurut saya Absah-Absah saja. Karena memang, kalau kata influencer masa kini, “sebagus itu, nggak ngerti Tengah”. Sebelum membeli, Eksis baiknya Buat menyimak impresi lengkap dari ASUS Zenbook Pro 15 OLED (UX535) berikut ini.

Desain

Seperti Zenbook 14 Ultralight yang pernah saya ulas Mei kemarin, tapi disuntik steroid. Tampilan dari Zenbook Pro 15 terlihat sangat familiar, dan udah khas Zenbook pada umumnya. Bongsor karena dimensi layarnya yang memang besar, jadi sangat wajar. Tapi tergolong cukup portable.

Bobotnya Lagi sedikit lebih ringan dari rata-rata laptop gaming, mencapai 2kg. Finishing luarnya oke, cukup elegan dengan logo ASUS yang off-center, tentu terlihat lebih versatile ketika dibawa ke kantor atau kafe. Jika terlihat Normal, laptop ini sudah mengantongi sertifikasi MIL-STD 810G. Alias lolos uji suhu ekstrim Tiba tes Terperosok sekalipun.

Dari sisi samping Bahkan terlihat garang berkat lubang Jendela yang didesain besar, mirip seperti laptop gaming. Layarnya sendiri belum Dapat dibuka satu tangan, memang, tapi dengan desain ErgoLift, bagian keyboard akan sedikit naik dan miring. Berikan kenyamanan ekstra, sekaligus memberikan ruang Buat Jendela di Rendah, plus output audio lebih optimal.

Menurut saya, yang agak terlihat kurang premium Eksis di bagian dalamnya ASUS Zenbook Pro 15 OLED, terutama area keyboard dan sekitarnya, rasanya seperti agak polos aja. Tapi bukan menjadi masalah yang berarti, karena secara Mekanis mata akan mengarah ke satu, eh, dua layar yang Eksis di bagian atas dan bawahnya.

Layar

Sesuai dengan namanya, ASUS Zenbook Pro 15 OLED (UX535) ini mengusung layar yang… bikin sedih. Iya, karena begitu sudah terbiasa, balik ke laptop dengan layar konvensional jadi sedih aja rasanya. Oke, spesifikasi unggulannya dulu deh; 4K HDR OLED, cakupan Corak full (100%) sRGB & DCI-P3, rasio kontras 1.000.000:1, dan touchscreen.

Rasanya seperti Menyantap layar smartphone flagship dalam ukuran yang (jauh) lebih besar. Nyaman banget! Jangankan Buat nonton Sinema Netflix, Buat Menyantap wallpaper bawaan Windows 11 aja sudah nyaman. Plus, respon sentuh yang oke buat tap dan scroll. Lezat dipandang, sekaligus Presisi bagi mereka yang bekerja Buat konten visual Bagus foto dan video.

Bezel-nya juga dibuat cukup tipis, dengan permukaan layar yang glossy alias bukan anti-glare. Kelebihannya? Bening banget di mata, tapi memang jadi sedikit reflektif Buat penggunaan luar ruangan. Tetapi Bukan begitu masalah karena Dapat menyala cukup cerah, Melewati 400 nits.

Oh ya, nggak perlu khawatir akan daya tahan dari panel OLED di Zenbook Pro 15 ini. ASUS sudah memikirkan daya tahan dan berikan fitur Tertentu guna Membangun lini laptop layar OLED-nya tetap awet, termasuk Zenbook Pro 15. Ketika layar menampilkan konten Tetap, tiap pikselnya Mekanis sedikit bergeser, atau beralih ke mode screen saver.

Hal tersebut agar mencegah timbulnya burn-in, atau kondisi di mana layar akan membekas secara permanen di bagian tertentu. Selain bakal awet, juga tetap Terjamin Buat dipandang, karena sudah tersertifikasi oleh TUV Rheinland Buat minimalisir Sinar biru serta bebas flickering.

Port & Konektivitas

Nah, walaupun dimensinya bongsor, situasi port pada Zenbook Pro 15 Bukan sepenuhnya melegakan. Jenisnya sih cukup lengkap, memang, Tetapi secara jumlah tergolong sedikit. Pada bagian kanan, hanya Eksis DC-in, audio combo jack dan satu port USB-C (Thunderbolt 3)

Sementara di sisi seberang, Eksis satu port USB-A 3.2 Gen 1, HDMI 2.0 dan SD card reader. Yup, masing-masing jenis port USB hanya Eksis satu. Well, setidaknya slot terakhir bakal jadi angin segar bagi para fotografer Buat perpindahan data yang praktis. Sementara sisanya dihabiskan Buat lubang Jendela udara.

Keyboard Zenbook Pro 15 sendiri cukup nyaman, Bukan Eksis komplain mulai dari key travel dan ukurannya. Tentu perlu penyesuaian dari pengguna laptop tanpa numpad, karena hurufnya jadi agak ke kiri. Eksis Fn lock yang memudahkan, plus kemiringan dari hinge ErgoLift bikin lebih nyaman. Nah, yang baru buat saya, adalah ScreenPad 2.0 pada bagian touchpad-nya.

Maksimalkan produktivitas, touchpad Zenbook Pro 15 dilengkapi fitur-fitur tambahan Buat multitasking. Selain Dapat jadi touchpad Normal tentunya, juga Dapat jadi pintasan aplikasi tertentu, bahkan jalankan aplikasi dari layar Istimewa. Mau buat nonton video dari YouTube? Dapat juga.

Hanya Tengah-Tengah, perlu pembiasaan aja, seperti kursor yang jadi Dapat turun Tiba ke touchpad dan langkah ekstra Buat mematikan fiturnya. Sebagai touchpad, dimensinya sudah cukup luas. Material kacanya juga jadi bikin Lezat Buat scroll dan sentuh secara presisi, nurut sama pergerakan jari.

Performa

Sebagai laptop yang hadir Buat menunjang produktivitas, tentu Bukan cukup dengan layar 4K OLED saja. Varian Zenbook Pro 15 yang saya gunakan Guna CPU Intel Core i7-10870H (8-core, 2.2GHz, up to 5GHz), dipasangkan dengan GPU NVIDIA GTX 1650 Ti, RAM 16GB DDR4 dan penyimpanan berjenis M.2 NVMe PCIe yang sangat luas yakni 1TB.

Chipset yang digunakan memang bukan generasi yang paling baru, tapi menurut saya pribadi Bukan menjadi masalah karena baterainya yang awet (Eksis di bagian berikutnya). Tentu dengan spesifikasi yang mentereng, performanya bakal terasa overkill bagi Anda yang membeli laptop ini Buat pekerjaan kantoran saja—saya nggak bilang ini salah, ya.

GPU eksternal yang dibawa Zenbook Pro 15 memang Bukan setara dengan laptop gaming yang Eksis di kelas harga sama, tapi sudah cukup Cakap Buat jalankan beberapa judul gim dengan penyesuaian grafis, atau aplikasi edit foto profesional Tiba editor video tentunya. Suhu laptop ini juga relatif terjaga.

Mungkin karena Jendela yang optimal di sisi kiri, kanan dan belakang ya. Ketika dipakai di ruangan senyap, bunyi kipasnya tergolong senyap Buat laptop sebesar dan se-powerful ini. Dan bila dibutuhkan, kecepatan kipas Dapat dimaksimalkan lewat software bawaan dari ASUS.

Fitur Lain

Sama seperti seri Zenbook modern lainnya, ASUS Zenbook Pro 15 OLED juga sudah cocok Buat penggunaan gaya bekerja masa kini. Mikrofon dan speaker stereo-nya sama-sama didukung oleh AI, Dapat maksimalkan Bunyi pengguna dan meredam kebisingan di Sekeliling secara Mekanis.

Bahkan Eksis mode multi-presenter Tertentu, di mana mikrofon secara cerdas menyamakan Bunyi keempat orang yang berbicara dalam sebuah meeting, walaupun jarak bicara berbeda-beda dari laptop. Sayangnya, walaupun punya sudut pandang cukup lebar, kualitas webcam dari Zenbook Pro 15 yang beresolusi 720p tergolong Normal, setara laptop kurang dari Rp10 juta.

Kamera tersebut hadir Berbarengan dengan sensor lainnya Buat hadirkan fitur face unlock dengan Windows Hello. Akurasinya sudah cukup oke meski terkadang sulit mendeteksi Roman di luar ruangan. Sementara speaker Zenbook Pro 15 yang menghadap ke Rendah Bisa mengimbangi kualitas layarnya, terdengar lantang dan penuh.

Baterai

Salah satu Argumen kenapa laptop ini Dapat punya bobot Nyaris 2 kilogram (meski standar Buat ukuran 15,6 inci), adalah kapasitas baterainya yang besar banget. Tiba 96Whr 6-cell! Tapi wajar aja sih, laptop ringan Zenbook 14 Ultralight saja Dapat membawa kapasitas Tiba 63Whr.

Adanya baterai besar di Zenbook Pro 15 ini Krusial banget, mengingat layarnya yang jauh lebih superior dari laptop kebanyakan, menyala lebih cerah dan punya resolusi sangat tinggi. Buat penggunaan sehari-hari dengan mengutamakan browsing, Dapat menyala kurang lebih 8 – 9 jam. Kalau Tengah di kafe siang hari dengan full brightness (mode pamer), 5 – 6 jam deh. Tergolong impresif.

Sayangnya, memang Zenbook Pro 15 OLED ini Bukan Dapat mendukung GaN charger 65W aja, alias perlu charger Tertentu dari paket penjualannya. Dimensinya besar, cukup berat, dengan output 150W. Pengisian dayanya tentu memakan waktu sedikit lebih lama karena baterai yang besar.

Hasil

Meski ditujukan Buat kreator konten, saya Dapat membayangkan kalau ASUS Zenbook Pro 15 banyak digunakan Buat pengguna kasual, sekadar Ingin laptop layar besar dengan kualitas panel terbaik. Apalagi kalau laptop ini dipajang di toko ritel ASUS, Niscaya bakal menarik banyak perhatian konsumen.

ASUS Zenbook Pro 15 OLED hadir sebagai paket yang lebih pas. Alih-alih membeli laptop gaming dengan kemampuan grafis tinggi Tetapi mengesampingkan akurasi layar, penawaran premium ASUS yang satu ini bakal lebih pas Buat profesional dalam bidang yang relevan dengan poin tersebut. Layak menjustifikasi harga yang Melewati Rp20 juta.

---

Spesifikasi ASUS Zenbook Pro 15 OLED