Jagatgame.id – Microsoft menutup sejumlah studio game ternama mereka, termasuk Tango Gameworks dan Arkane Austin.

Apa Argumen di balik kebijakan tersebut? Mengapa Microsoft lebih pilih menutup studio game alih-alih menjualnya?

Merujuk laporan The Gamer yang rilis 9 Mei 2024, terungkap Argumen di balik kebijakan ini adalah demi mempertahankan hak atas IP alias Properti Intelektual.

Pasalnya, studio game Tango Gameworks dan Arkane Austin selama ini sudah bikin IP berharga buat Microsoft.

Tetapi, pertanyaan lanjutannya, apa untung Microsoft mempertahankan IP?

Baca Juga: Microsoft Peringatkan Developer Game Bukan Bikin Kepribadian Perempuan Seksi, Senggol Stellar Blade Ya?

Hi-Fi Rush, salah satu game garapan Tango Gameworks. (Sumber: Steam)

Dengan menutup studio-game, perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates tersebut Bisa memastikan bahwa IP tetap berada dalam kendali mereka dan tak dimanfaatkan oleh pesaing.

Langkah ini sekaligus sebagai strategi Buat mencegah studio game yang ditutup bekerja buat pesaing Microsoft di masa depan.

Kendati keputusan Microsoft kontroversial, mereka tampaknya visioner, menganggap mempertahankan kendali atas IP jauh lebih Krusial ketimbang menjual studio game .

Penjualan studio-game tanpa IP hanya akan menurunkan nilai jual studio, sementara tindakan Ragam ini juga membuka pintu bagi pesaing Buat memanfaatkan tenaga, pengalaman dan kreativitas pengembang berbakat dari eks studio.

Baca Juga: Diunduh Lebih 50 Juta Kali di Play Store, Siapa Pembuat Game Sakura School Simulator?

Perlu diingat bahwa praktik seperti di atas lumrah terjadi industri game.

Dalam konteks kasus ini, perusahaan besar seperti Microsoft berusaha mempertahankan Kelebihan mereka di tengah persaingan ketat industri game.***

Trending