AI Content Detector: Rekomendasi dan Metode Memilihnya!

Jagatgame.id – Munculnya alat penulisan AI seperti ChatGPT, Bing AI, Google Bard, dan lainnya telah menjadi mimpi Jelek bagi para pendidik karena mengancam sistem pemeriksaan plagiarisme di sekolah dan lembaga pendidikan. Info baiknya, dalam menanggapi tantangan yang meningkat ini, serangkaian detektor AI telah muncul dengan Segera Buat mengurangi masalah ini. Karena itulah, berikut ini rekomendasi AI content detector yang Dapat Anda coba! 

Seberapa Presisi AI Detector?

Akurasi detektor AI bergantung pada tingkat positif Imitasi (mengidentifikasi konten Sosok sebagai hasil AI) dan tingkat negatif Imitasi (gagal mendeteksi konten hasil AI). Statistik ini biasanya dipublikasikan di situs web alat-alat tersebut setelah pengujian yang ketat. Anda juga dapat mengujinya sendiri dengan menggunakan sampel teks yang dihasilkan oleh AI saja, oleh Sosok saja, serta campuran teks AI-dan-Sosok.

Selain itu, sangat Krusial juga Kalau kita memilih detektor AI yang Betul. Pertimbangan-pertimbangan berikut harus diperhatikan Ketika memilih detektor AI:

  • Riwayat Kinerja: Cari rekam jejak yang terbukti dalam mengidentifikasi berbagai jenis plagiarisme dengan Presisi.
  • Tingkat Positif dan Negatif : Periksa tingkat positif Imitasi (mengidentifikasi konten Sosok sebagai hasil AI) dan tingkat negatif Imitasi (gagal mendeteksi konten hasil AI). Seimbang antara tingkat ini Krusial Buat hasil yang dapat diandalkan. Hasil gabungan dari tingkat positif Imitasi dan tingkat negatif Imitasi tercermin dalam akurasi detektor AI.
  • Fleksibilitas dan Keberagaman: Periksa apakah detektor dapat menghandle berbagai format file dan bahasa.

Baca juga: Apa Itu Chat-GPT: Pengertian, Metode Kerja, Kelebihan, dan GPT-5!

Rekomendasi AI Content Detector

Di antara sekian banyaknya AI konten detektor yang Eksis, berikut ini deretan rekomendasi AI detector terbai yang Dapat Anda pilih. 

1. Winston AI 

sc: aitoolsdirectory.com

Winston AI menggunakan metode reverse engineering Buat mendeteksi konten AI. Metode ini melibatkan penggunaan pemrosesan bahasa alami (NLP) dan pembelajaran mesin Buat mengidentifikasi pola teks yang Standar terjadi dalam teks yang dibuat AI. Pola-pola ini dapat mencakup hal-hal seperti penggunaan kata atau frasa tertentu, struktur kalimat, dan gaya penulisan keseluruhan.

Baca Juga:  10 Rekomendasi Laptop Demi Pelajar & Mahasiswa 2024

Tetapi, Winston AI Bukan sempurna dan terkadang gagal mendeteksi konten AI. Tingkat false negative Winston AI adalah Sekeliling 29%, yang berarti ia gagal mendeteksi Sekeliling 1 dari 3 teks AI yang dibuat. Hal ini karena model AI Maju diperbarui dan ditingkatkan, dan sulit bagi Winston AI Buat mengikuti perubahan terbaru.

2. AI Detector Pro 

sc: topai.tools

AI Detector Pro adalah alat yang dapat digunakan Buat mendeteksi konten yang dibuat AI. Ini menggunakan metode pembelajaran mesin Buat menemukan pola dalam data yang dilatihnya. Pola-pola ini dapat mencakup hal-hal seperti penggunaan kata atau frasa tertentu, struktur kalimat, dan gaya penulisan keseluruhan.

AI Detector Pro Mempunyai beberapa fitur yang menarik bagi guru, seperti laporan rinci yang menunjukkan bagian mana dari teks yang dihasilkan oleh AI, dan fitur “AI Eraser” yang memungkinkan mereka Buat mengubah konten yang dibuat AI dan menggantinya dengan kata-kata alternatif. Tetapi, Eksis beberapa batasan pada AI Detector Pro, seperti hanya berfungsi Buat teks bahasa Inggris dan Bukan Mempunyai fitur deteksi plagiarisme.

3. Copyleaks 

sc: topai.tools

Copyleaks adalah alat yang dapat digunakan Buat mendeteksi konten yang dibuat AI. Ini menggunakan metode pembelajaran mesin Buat menemukan pola dalam data yang dilatihnya. Pola-pola ini dapat mencakup hal-hal seperti penggunaan kata atau frasa tertentu, struktur kalimat, dan gaya penulisan keseluruhan.Copyleaks telah diuji dan ditemukan sebagai salah satu pendeteksi AI yang paling Presisi.

Dalam pengujian, Copyleaks dapat mendeteksi konten yang dihasilkan melalui model ChatGPT dan GPT 3.5 dengan akurasi Sekeliling 92%.Copyleaks Mempunyai beberapa fitur yang menarik, seperti antarmuka yang sederhana, kemampuan Buat mendeteksi konten AI dalam 12 bahasa, dan versi gratis yang tersedia. Tetapi, Eksis beberapa kekurangan pada Copyleaks, seperti Lagi dapat salah mengidentifikasi konten yang ditulis Sosok sebagai konten yang dibuat AI.

Baca Juga:  Review Vivo V20 : Smartphone Cakap dengan Desain Stylish

4. GLTR

sc: twaino.com

GLTR, atau Giant Language model Test Room adalah proyek yang dikembangkan Serempak oleh MIT-IBM Watson AI lab dan Harvard Natural Language Processing group. Alat ini menganalisis setiap kata dalam kalimat atau Arsip dan memprediksi kemungkinan kata tersebut dibuat oleh model GPT-2 atau layanan AI yang dibangun di atas model tersebut. 

Meskipun alat ini secara efisien mendeteksi teks GPT-2, mungkin Bukan cocok Buat menganalisis teks dari model terbaru seperti ChatGPT atau GPT-4. GLTR terintegrasi dengan model bahasa 117M dari OpenAI, sehingga mudah Buat mendeteksi teks AI yang diproduksi oleh GPT-2 117M.

Baca juga: Apa Itu Google Bard: Pengertian, Kelebihan, Fitur, hingga Metode Pakainya!

5. Content at Scale

sc: easywithai.com

Content at Scale merupakan salah satu detektor AI terbaik yang sangat Presisi dalam mendeteksi konten AI. Alat ini telah dilatih pada berbagai model bahasa besar (LLM) dan menggunakan Pemrosesan Bahasa Alami (NLP) Buat mendeteksi pola dan struktur kalimat AI. Dengan demikian, Content at Scale dapat mendeteksi konten yang dihasilkan melalui model GPT-3, GPT-3.5, GPT4, Claude, dan Bard dengan akurasi Sekeliling 98,3%.

Content at Scale tersedia dalam versi gratis dan berbayar. Versi gratis Mempunyai keterbatasan dalam jumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan. Tetapi, Eksis beberapa kekurangan pada Content at Scale, seperti Bukan adanya fitur pemindaian URL, fitur unggah file, dan fitur deteksi plagiarisme. Sehingga Krusial Buat menyadari keterbatasannya sebelum menggunakannya.

Baca Juga:  Rekomendasi 5 "game" lokal Panggil

6. Sapling 

sc: producthunt.com

Sapling.ai adalah alat AI serbaguna dengan banyak fungsi, termasuk pemeriksaan tata bahasa, deteksi AI, dan lainnya. Ia dapat mendeteksi konten AI dari GPT-3, GPT-3.5, ChatGPT, dan GPT-4 dengan akurasi 97%. Sapling Mempunyai versi gratis dan berbayar, Buat menikmati versi Pro Anda harus merogoh kocek seharga $25 per bulan. 

Alat ini juga Mempunyai integrasi dengan aplikasi pihak ketiga dan Mempunyai beberapa kekurangan seperti kesalahan positif dan negatif serta kurangnya pemeriksaan plagiarisme. Fitur menonjol Sapling termasuk analisis Segera, dan kemampuan Buat menganalisis 50 kata ke atas. Kekurangannya termasuk kemungkinan positif Imitasi dan negatif Imitasi, serta kurangnya pemeriksaan plagiarisme.

7. Turnitin 

sc: support.cldt.jhu.edu

Bagi Anda yang pernah mengerjakan skripsi Niscaya Bukan asing dengan plagiarisme checker satu ini. Turnitin baru-baru ini meluncurkan fitur detektor plagiarisme AI mereka sendiri dengan kemampuan deteksi penulisan AI. Para guru dapat mengunggah tugas siswa mereka ke Turnitin seperti Standar, dan AI akan dapat mendeteksi konten yang dihasilkan oleh AI Serempak dengan konten yang terplagiat.

Turnitin terlatih Buat mendeteksi konten dari model bahasa GPT-3, GPT-3.5, dan GPT-4, termasuk ChatGPT, dengan akurasi Sekeliling 98%. Alat ini berintegrasi dengan berbagai mata pelajaran dan bahasa selain bahasa Inggris. Turnitin mempunyai uji coba gratis 60 hari dan juga digunakan di banyak institusi pendidikan. Beberapa guru melaporkan tingkat kesalahan positif hingga 62,5%.

Baca juga: ChatGPT vs Bard Google, Mana yang Lebih Bagus? 

Penutup 

Itulah perbedaan seputar AI Konten Detektor yang Dapat Anda pilih. Nikmati mengakses AI Content Detector menggunakan keyboard terbaik yang Dapat membantu Anda Buat bekerja dengan lebih Bagus. Buat informasi lebih lanjut silahkan hubungi CS kami di sini.

Mungkin Anda Menyukai