The Last of Us 2 – Soal Isu dan Ekspektasi yang Diharapkan

Kagak terasa tinggal menghitung hari menjelang perilisan The Last of Us 2. Penulis Mau mengungkapkan sedikit ekspektasi yang diharapkan satu atau dua hal dapat terwujud di sekuel The Last of Us ini.

The Last of Us sendiri rilis pada tahun 2013 dan meninggalkan sejumlah kesan Bagus yang Lagi menempel kuat di benak penulis Tamat sekarang; Sejak awal hingga selesai permainan Joel dan Ellie bernarasi tentang apa-apa yang terjadi dengan diri mereka dan kekacauan dunia pada Demi itu. Penulis pun tanpa tersadar tenggelam ke dalam intrik cerita dan aksi mereka sepanjang permainan. Sederhananya, The Last of Us merupakan salah satu judul gim yang meninggalkan pengalaman memorable di benak penulis.

Warning: Dalam artikel ini terdapat hint spoiler yang membahas The Last of Us pertama. Bagi kalian yang belum memainkannya, diharapkan peringatan ini dapat membantu.

Di akhir game, Joel dan Ellie berdiri di sebuah tebing menghadap sebuah hamparan kehidupan baru. Mereka memberi Mengerti kita sedikit soal sesuatu, Tetapi sesuatu tersebut Lagi meninggalkan tanda tanya – sesuai namanya, tebing cerita atau cliffhanger. Hal tersebut Membikin para gamer bertanya-tanya soal kelanjutan ceritanya. Meski tak sedikit juga yang berharap Naughty Dog Kagak perlu Membikin sekuelnya.

Hingga akhirnya Naughty Dog mengumumkan The Last of Us 2 melalui E3 2016. Penulis merasa senang dan mulai berangan-angan serta bertanya, “Seperti apa nanti ceritanya?”, “Apakah Eksis tokoh yang akan Tewas?”, dan “Mengapa harus Ellie?”. Berangkat dari pertanyaan tersebut, rasanya normal-normal saja Apabila sejumlah ekspektasi atau Cita-cita muncul di sekuel ini.

Cerita yang Lebih Gelap

Ellie, gadis muda penuh intensi membunuh.

Penulis kemudian berpikir Tengah, apakah sekuel ini hanyalah soal bunuh-membunuh saja seperti di The Last of Us pertama? Sepertinya, seri pendahulunya pun Kagak sesederhana itu. Argumen bunuh-membunuh sesama Sosok saja Kagak Dapat menjadi patokan cerita. Everybody can kill anybody as long situation demanded. Niscaya Eksis Argumen lain mengapa akhirnya Ellie harus maju menggantikan Joel. Apakah Naughty Dog Mau menceritakan kisah baru?

Dari apa yang penulis Mengerti, Ellie di yang Eksis di sekuel berbeda cukup jauh dengan Ellie lima tahun silam. Ia kini berumur sembilan belas tahun dan Mempunyai kehidupan yang berbeda pula. Apabila diperhatikan, Ellie nampaknya sudah menjadi seorang gadis yang Lagi dalam tahap belajar Mempunyai tanggung jawab. Bagi penulis, Ellie Lagi belum tumbuh menjadi Perempuan dewasa.

TLOUPII DEMO SCREEN 10

Lewat Apa implikasinya? Dari sana, Eksis satu pertanyaan menarik yang penulis harap The Last of Us 2 dapat menjawabnya di akhir cerita. “Apabila Ellie Lagi seorang gadis remaja, apakah ia siap mengorbankan dirinya Buat sesuatu yang besar?”, “Apakah Ellie sudah siap dengan konsekuensi atas apa yang ia sudah lakukan ?” Ingat, di dalam darah Ellie terdapat secercah Cita-cita umat Sosok dan itu akhirnya gagal terwujud.

Sekalian hal Mempunyai konsekuensi dan biaya. Naughty Dog menggunakan konsep hate atau siklus kebencian sebagai mesin penggerak cerita The Last of Us 2. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi banyak aspek cerita; misalnya bagaimana Ellie menemukan solusi dari setiap masalah yang ia hadapi.

Penulis berharap Eksis konsekuensi serius yang akan dihadapi Ellie di sepanjang permainan. Pilihan sulit yang harus dihadapi Ellie. Penulis Mau mengetahui bagaimana seorang gadis muda mengambil keputusan sulit layaknya orang dewasa. Penulis membayangkan apa jadinya Apabila satu per satu rekan Ellie tumbang selama bertualang? Apakah Ellie akan merasa menyesal dan berhenti ditengah jalan? Atau tetap melanjutkan egonya yang sudah terlanjur terbakar Tamat ubun-ubun Tetapi berakhir sia-sia?

Baca Juga:  6 Tips Bermain Survivor Mode The Last of Us Part II
Screenshot 350
Sia-sia?

Karena sekarang Ellie sebagai tokoh protagonis cerita, maka Cita-cita penulis ia dapat belajar memahami bagaimana rasanya tumbuh menjadi gadis dewasa di model dunia yang tak Tengah sama. Tentunya, mendewasa melalui hal-hal yang lebih pahit Tengah. Penulis Mengerti Ellie adalah tipikal gadis keras kepala sejak awal. Apabila ia keras kepala tanpa arah, sesuatu yang Kagak baik Dapat saja terjadi. Ia tetap harus Mempunyai pendamping sebagai penunjuk arah agar Kagak ‘tersesat’. Itu artinya harus Eksis tokoh penyeimbang yang mengawasinya. Salah mengambil keputusan, maka konsekuensi fatal akibatnya. Bumbu konflik internal seperti itu akan menjadi penyedap cerita yang sangat menarik. Malah penulis berharap Ellie betul-betul salah mengambil keputusan karena egonya sendiri.

Kalau perlu, Ellie Tewas saja akibat konsekuensi aksinya tersebut agar meninggalkan cerita yang gelap dan butuh sesuatu yang baru apabila Naughty Dog Mau melanjutkan kisahnya ke trilogi.

Kagak Terpengaruh Spoiler dan Isu LGBT

thumb 1920 927192

Sebetulnya, sejumlah gamer sudah melempar komentar sinis dan negatif Demi mengetahui Ellie Mempunyai Interaksi Asmara dengan seorang… Perempuan. Mereka merupakan sepasang kekasih lesbiaan muda yang sedang dimabuk asmara. Bagi sejumlah gamer mungkin Interaksi tersebut Kagak perlu ditampilkan dan cukup dijelaskan secara implisit saja. Beberapa gamer lain mungkin Dapat saja merasa terganggu dan menganggap hal tersebut menjijikan, kemudian mereka menutup diri Buat memainkan game-nya. Sisanya, mereka tetap Taat menunggu game tersebut rilis tanpa Eksis perasaan terganggu, seperti penulis.

Masalah baru muncul. Isu tersebut semakin memanas karena daya ungkit spoiler yang menurut Informasi sengaja dibocorkan. Jagat internet heboh dan orang-orang berspekulasi tentang  ini itu.

Penulis Kagak memposisikan diri sebagai pendukung maupun oposisi, tetapi rasanya fair apabila penulis mengakui Kagak Mempunyai perasaan terganggu soal isu yang diberitakan. Dari sisi subyektif penulis, tujuan bermain game hanyalah menghibur diri atau menimbulkan sisi empati. Apabila Eksis hal yang Kagak disukai, penulis Kagak menyentuhnya. Orientasi penulis sejak awal pengumuman The Last of Us 2 adalah Mau merasakan seberapa tegang dan sadis nanti. Penulis hanya Mau menikmati perkembangan dinamika cerita The Last of Us 2 sebagaimana adanya.

Penulis sudah Menyantap sejumlah bocoran video yang tersebar di internet, jujur saja. Menurut penulis spoiler tersebut memang menyakitkan. Isinya mengandung beberapa poin Krusial di dalam game yang  Dapat Membikin kita Mengucapkan “Gila! Kenapa harus begitu, sih!?”

Selebihnya, penulis mencoba menahan diri dari jebakan spoiler akibat terlalu penasaran. Caranya dengan menutup diri dari mencari-cari artikel terkait soal bocoran The Last of Us 2. Untungnya, level antusias terhadap game ini tetap terjaga dan penulis siap Buat melanjutkan cerita Ellie nanti.

Di sejumlah negara, meski ini hanyalah sebuah game, isu ini Dapat dianggap sebagai ’ancaman’ sosial. Sebagai Misalnya, Arab Saudi sudah membanned penjualan The Last of Us 2 di negaranya, beberapa waktu Lewat. Mungkin saja Eksis negara lain yang hendak mengikuti aturan tersebut?

Karena dinamika sosial yang terjadi beberapa waktu terakhir, akhir kata penulis mengatakan Kagak merasa keberatan dengan sejumlah spoiler dan isu sosial tersebut. Sekali Tengah, orientasi penulis sejak awal adalah ketertarikan akan ‘game’-nya. Penulis Dapat memaklumi pesan-pesan kontra yang Lagi berlalu-lalang di jagat internet. Itu adalah bentuk demokrasi. Penulis sendiri akhirnya memaklumi bahwa… meski berat, apa-apa yang dianggap sebagai isu sosial ataupun konsep cerita yang Kagak baik adalah tools yang Akurat menurut Naughty Dog agar cerita dapat bergerak melaju ke depan.

Baca Juga:  [Opini] Mengapa Teamfight Tactics Dapat Maju Naik Daun?

Mekanik Gameplay dan Tingkat Kesulitan yang Lebih Serius

the last of us part 2 preview feat 1200x630 c ar1.91
Ellie kini lebih Segera dan berbahaya.

Kesadisan adalah salah satu bumbu inti kesuksesan The Last of Us. Elemen yang satu ini Krusial perannya agar dunia dalam game tetap terasa masuk Pikiran dan relevan. Model persepsi Sosok yang berhasil bertahan hidup di masa itu pun berubah. Kita Kagak saja dipamerkan zombie-zombie lapar yang menyeramkan, Tetapi juga Sosok yang Lagi hidup pun sama menyeramkannya, karena Kagak sedikit dari mereka sudah kehilangan nurani demi Argumen bertahan hidup. The Last of Us berhasil Membikin kita Pasti dan percaya akan gambaran peradaban dunia modern yang hancur akibat pandemi.

Joel dan Ellie sudah berpindah posisi. Karena ini tentang Ellie, itu artinya penulis berharap The Last of Us 2 dapat menghadirkan sistem kombat yang sedikit lebih Istimewa, brutal, juga sadis daripada seri pendahulunya. Mungkin dengan menambah varian kombat atau sejumlah eksekusi akan Membikin The Last of Us 2 terasa lebih relevan dan menyeramkan di Demi yang sama. Joel di seri pertama adalah pria dewasa. Ia bertarung secara Kukuh dari sisi emosional Tetapi Kagak menghilangkan sisi kebrutalannya juga. Bagaimana dengan Ellie, seorang remaja yang belum tentu Kukuh secara emosional? Mungkin saja Ia akan lebih brutal. Lebih brutal lebih Bagus.

Tingkat kesulitan permainan Mempunyai implikasi dengan mekanik permainan yang diusung. Mode grounded  adalah tingkat kesulitan paling tinggi di The Last of Us pertama. Penulis berharap mode ini kembali hadir dan menghasilkan pengalaman permainan yang lebih menegangkan dan memusingkan kalau perlu. Mengapa demikian? Ini adalah game dewasa dari sudut pandang subyektif penulis. Penulis Mau Menyantap dan memperlakukannya dengan dewasa. Apabila mengharuskan kita Buat menjadi Sosok sadis, so be it with no hurt feeling.

Eksis satu mekanik kombat yang penulis rasa Lagi perlu dievaluasi; human shield. Penulis berharap, pada tingkat kesulitan tinggi, musuh lebih Kagak mudah dijadikan sandera oleh Ellie (terutama apabila musuh tersebut pria ketimbang Perempuan) sebagai strategi bargain kombat.

Ellie bukanlah Joel dan ia Lagi gadis remaja. Dari sejumlah trailer dan gameplay demo yang diperlihatkan, ia dipastikan akan melawan sekumpulan orang dewasa. Fisik Ellie juga Kagak besar. Seberapa kuat Ellie bertahan dalam pertarungan Apabila itu Akurat-Akurat mengikuti hukum realita? Tentu Ellie diperlukan pendekatan bertarung yang lebih cerdas.

Kalaupun Ellie berhasil melakukan human shield terhadap musuh, penulis pikir ia harus mengambil keputusan beberapa detik lebih Segera Buat membidik dan menembakkan pistolnya. Pengaruh weapon sway berpengaruh di sini. Minimnya akurasi menembak Demi menyadera musuh tentu akan menjadi tantangan menarik bagi penulis.

Selanjutnya, penulis berharap model tingkah laku A.I musuh di The Last of Us 2 akan sedikit lebih pintar. Eksis kalanya, satu dari kawanan musuh musuh Dapat memberi Mengerti kira-kira apa strategi bertarung Ellie. Misalnya, Apabila kalian melakukan human shield ke salah satu musuh dan kemudian berhasil kabur, maka sisa musuh akan saling mengingatkan satu sama lain agar selalu memperhatikan blind spot mereka agar Kagak terjebak kesalahan yang sama. Anjing musuh juga penulis harap  Mempunyai tingkat bahaya yang sama seriusnya dengan Sosok. Semoga damage anjing musuh sama mematikannya dan dapat membunuh Ellie secara instan melalui satu gigikan ke arah leher.

tlou2 dogs2 1569539040100
Anjing adalah varian musuh yang dihadapi Elie di The Last Of Us 2.

Naughty Dog selaku developer pernah menjelaskan bahwa mereka telah memprogram tingkah laku A.I musuh lebih canggih dan mirip Sosok di The Last of Us 2. Hal tersebut tentu merupakan peningkatan yang diharapkan terjadi. Di samping itu juga penulis Pasti dengan peningkatan kecerdasan A.I akan berdampak serius terhadap para gamer agar selalu memikirkan ulang strategi permainannya.

Baca Juga:  6 Hal yang Perlu Dikembangkan Buat Membantu Gamer Disabilitas

Oh ya, apabila jumlah item yang ditemukan lebih terbatas, misal dalam rasio 1:1 atau 1:2, mungkin strategi permainan akan lebih Panggil Tengah. Bayangkan saja Apabila kita hanya Mempunyai sisa 1 bom paku dan satu peluru ketika menghadapi sekawanan musuh. Kira-kira strategi apa yang akan Kalian diimplementasikan?

Dunia yang Luas, Eksplorasi yang Bermakna, dan Durasi yang lelet

219 2197633 last of us part 2 2020

Apa implikasi dari dunia permainan yang luas? Sesuatu yang sarat Maksud. Ini mirip dengan kegiatan traveling; akan Eksis suatu hal baru dan bermakna yang mungkin ditemukan. Penulis pikir Ellie Sebaiknya dapat menemukan sesuatu tersebut dan menunjukkannya kepada Pemain selama petualangan. Penulis berharap model dunia sandbox yang di The Last of Us 2 dapat memberikan pelajaran berharga kepada Ellie juga Pemain. Ketika Ellie berada di suatu Kawasan yang luas, ia Kagak sekedar terdorong Buat mencari rongsokan Buat bertahan hidup atau melawan musuh yang menaungi area tersebut, atau sekedar mencari pemandangan bagus Buat dijadikan wallpaper.

Eksis kalanya Pemain Dapat Menyantap kemajuan Kepribadian Ellie selama permainan. Mungkin Alasan Ellie menemukan satu catatan yang ditinggalkan oleh orang asing, Ellie Dapat berfikir ulang tentang apa yang terjadi di kehidupannya. Dapat saja karena suatu Alasan Ellie yang semula ia keras kepala, menjadi sedikit lebih lunak dan mudah mendengarkan saran sebelum terlambat, atau mungkin saja ia Malah melangkah lebih jauh Tengah.

Mengingat masa Lewat juga Kagak melulu merupakan hal yang Kagak baik. Eksis kalanya masa Lewat Dapat menjadi medium Istimewa agar Pemain dan tokoh-tokoh dalam game ­Dapat saling terkoneksi satu sama lain. Apalagi kita berbicara tentang sekuel. Percakapan antara Ellie dan rekannya yang mengingatkan kita pada The Last of Us pertama, penulis pikir, akan Dapat menjadi ide gimmick yang keren. Misalnya, Eksis suatu waktu di mana Ellie mengingat dan kemudian bercerita tentang Joel, Tess, atau Bill setelah Menyantap, mendengar, atau membaca sesuatu. Kemudian Ellie Dapat juga menjelaskan Komparasi Seattle dengan Boston di kala rehat di tengah-tengah petualangannya. Sekalian memori-memori tersebut Dapat dikemas melalui clue percakapan yang cerdas dan hal tersebut memungkinkan.

tess early
Kenangan Ellie akan Mereka Berdua Dapat Dibawa Kembali ke Sekuel.

Terakhir, meski penulis sebetulnya Kagak terlalu cenderung suka dengan dunia yang luas (penulis Pasti Naughty Dog Kagak salah mengambil keputusan). setidaknya penulis berharap sekuel ini Mempunyai durasi permainan yang lebih lelet berdasarkan hitungan cerita, bukan berdasarkan sisi eksplorasi. The Last of Us 2 adalah game yang Kagak Mempunyai sistem misi sampingan sebagaimana disematkan pada game RPG. Gamer dibawa Lanjut maju ke depan membuka tabir cerita Tamat akhir. Penulis pikir Naughty Dog harusnya Mempunyai kesempatan lebar Buat menceritakan banyak hal di sini.

Sekian artikel ekspektasi penulis menjelang perilisan The Last of Us 2. The Last of Us 2 sendiri akan dirilis secara Spesial Buat PlayStation 4 pada 19 Juni mendatang. Apakah kalian termasuk gamer yang sudah sejak lelet menantikan kehadiran sekuel tersebut? Jangan lupa berikan komentar kalian di Rendah, ya.


Baca juga artikel-artikel penulis lainnya. Apabila kalian Mempunyai opini atau masukkan kepada penulis setelah membaca artikel ini, jangan sungkan Buat mengirimkannya ke author@Jagat Game.com