Kalau berbicara soal game Final Fantasy terbaik, kemungkinan besar Engkau mungkin akan menjawab atau mendengar berbagai orang menyebutkan antara Final Fantasy VII atau Final Fantasy X. Sebagian kecil lainnya mungkin akan menjawab Final Fantasy VIII, Final Fantasy IX atau serial-serial klasiknya. Tetapi Engkau mungkin akan sangat jarang mendengar orang akan menjawab Final Fantasy XII.

Rilis pertama kali pada tahun 2006 Demi PS2, Final Fantasy XII yang disutradarai oleh Hiroyoki Ito ini membawa beberapa Penemuan dan perubahan yang cukup signifikan ke dalam serial Final Fantasy; pertama kali hadir dalam bentuk semi-open world, menghilangkan Secara acak encounter melalui sistem bertempur Active Dimension Battle dengan transisi yang seamless, sistem lisensi Demi aksesibilitas skill dan equipment dan Lagi banyak Tengah.

Kemudian muncul juga versi International Zodiac Job System di tahun 2007 dengan sistem lisensi yang lebih difokuskan dan dikategorikan dalam beberapa Job, Tetapi entah kenapa hanya rilis di Jepang, terlepas bahwa gamenya sendiri miliki kata International dan pilihan Bunyi bahasa Inggris. Versi tersebut kemudian dirilis kembali di tahun 2017, kali ini Cermat-Cermat diluncurkan secara Dunia dalam bentuk remaster bernama The Zodiac Age Demi PC, PS4, Xbox One, Bukan ketinggalan hadir juga di Switch pada tahun 2019.

Terlepas dari respon yang Bisa dibilang cukup positif, bahkan mendapatkan beberapa penghargaan sebagai salah satu game JRPG terbaik, banyak Pemeran menganggap bahwa Final Fantasy XII membosankan, Bukan lebih bagus bahkan lebih Bukan baik dari berbagai game Final Fantasy lainnya. Salah satu Dalih yang sering saya temui adalah cerita dan Pusat perhatian karakternya yang Bukan konsisten. Dalam hal ini, Vaan disebutkan sebagai protagonis Primer gamenya, Tetapi ceritanya lebih menunjukkan perjuangan antara Ashe atau Basch dalam menyelamatkan kerajaan Dalmasca, bahkan Balthier mengklaim dirinya sebagai tokoh Primer dalam cerita. Vaan sendiri Malah terlihat hanya sebagai remaja yang doyan berpetualang dan kebetulan Berjumpa dengan Kepribadian-Kepribadian lainnya yang miliki peran lebih signifikan di sepanjang keberlangsungan cerita.

Jadi Pusat perhatian di cover, tapi perannya nggak signifikan

Terlepas dari itu, secara personal, Final Fantasy XII adalah game Final Fantasy terbaik kedua bagi saya setelah Final Fantasy VII Crisis Core. Mungkin Bukan dari segi cerita, Tetapi fitur Gambit yang hadir di dalamnya Cermat-Cermat Membikin mekanisme bertempur dalam Final Fantasy XII sangat Spesial dari antara Segala Final Fantasy, dan tentunya jadi salah satu yang terbaik di antara game-game RPG Tamat Ketika ini.

Engkau yang pernah memainkan game-game RPG di platform mobile mungkin sering menemukan adanya fitur Auto, dimana karaktermu akan bergerak dan bertempur secara Mekanis. Tetapi sayang, pada kebanyakan game RPG mobile cenderung menghadirkan fitur Auto yang Membikin karaktermu mengeluarkan serangan terkuat tanpa memperhitungkan Elemen-Elemen lain, seperti tingkat defense atau kelemahan elemen yang dimiliki musuh misalnya, sehingga seringkali pertempuran Malah berlangsung lebih Panjang daripada ketika Engkau mengendalikan permainannya secara langsung.

Fitur Gambit pada Final Fantasy XII hadirkan konsep dan implementasi bertempur secara Auto yang sangat mendalam, dan Tamat Ketika ini Nyaris Bukan Terdapat game lain yang menghadirkan mekanisme serupa. Mudahnya, fitur ini menggunakan mekanisme komando ala —Kalau (…), maka (…)— sebagai Teladan; Kalau Terdapat musuh di dekat, maka langsung menyerang; Kalau HP kurang dari 50%, maka gunakan skill heal; Kalau musuh lemah terhadap elemen angin, maka gunakan serangan magic elemen angin; dan Lagi banyak Tengah.

FFXII Gambit 2

Seperti yang Bisa Engkau lihat pada gambar di atas, Gambit terdiri tiga komposisi Primer, Yakni jenis Sasaran dan kondisi yang dibutuhkan, kemudian aksi yang akan dilakukan ketika kondisi tersebut terpenuhi. Disini mungkin terdengar mudah, Tetapi Engkau juga perlu memperhatikan urutan atau prioritas Gambit tersebut agar aksi-aksi Mekanis para karaktermu berjalan sesuai harapanmu.

Secara Biasa, kondisi dan aksi yang sangat spesifik atau yang Bukan melakukan banyak pengulangan diletakkan di urutan paling atas Demi mencegah terjadinya pembatalan aksi. Misalnya, ketika Gambit Demi melakukan heal kepada Member party dengan HP

Meski demikian, sistem Gambit ini juga didesain Demi mempertimbangkan Elemen-Elemen lain demi meminimalisir aksi redundan, Teladan; ketika dua karaktermu miliki Gambit yang akan menghidupkan Member lain yang K.O., maka hanya satu dari antara mereka yang akan mengaktifkan Gambit tersebut, atau ketika partymu mendapatkan status resist tambahan, maka Kepribadian dengan Gambit Demi mengeluarkan kemampuan meningkatkan resist Bukan akan dikeluarkan Tamat Pengaruh yang sudah Terdapat habis terlebih dahulu. Gambit tentunya juga terikat pada peraturan dasar permainan, misalnya; aksi Gambit yang menggunakan Magic akan dilewati Kalau MP karaktermu habis atau kurang Demi mengaktifkannya.

FFXII Gambit 1

Hal ini mungkin memang terdengar kompleks. Saya sendiri awalnya Bukan terlalu mengerti fitur Gambit tersebut dan lebih memilih melakukan pertempuran secara manual. Tetapi seiring berjalannya waktu, bereksperimen dengan Gambit Rupanya sangat menyenangkan dan Membikin saya Bisa Pusat perhatian pada satu Kepribadian yang saya gerakkan Demi berbagai situasi, dan Member party yang lainnya melakukan berbagai aksi secara Mekanis. Engkau yang mengerti bahasa pemrograman atau setidaknya paham prinsip behavior dalam coding tentu akan memahami fitur Gambit dengan Lekas, karena konsep Gambit sendiri cukup mirip dengan penyusunan program komputer.

Bukan Tamat disitu, sangat memungkinkan Demi menyelesaikan permainan hanya dengan memanfaatkan Gambit. Selama Engkau dapat membagi tugas dan Gambit di tiga Kepribadian yang Engkau bawa sekaligus, serta memahami musuh-musuh yang Engkau hadapi, terutama Boss.

Besar Asa saya tentunya Demi game-game RPG turn-base ataupun non turn-base Demi menghadirkan fitur yang memperbolehkan pemainnya Demi mengatur aksi-aksi yang akan dilakukan oleh Member party yang Bukan kita kendalikan. Dari berbagai game RPG yang pernah saya mainkan, serial Dragon Age yang Bisa dibilang punya mekanisme Demi mengatur behavior AI mendekati Final Fantasy XII. Tetapi itupun hanya terbatas Demi beberapa aksi saja dan Bukan sedalam seperti Final Fantasy XII.

Tulisan ini sepenuhnya hanya kekaguman saya belaka akan game Final Fantasy XII yang agaknya cukup underrated Kalau dibandingkan dengan Final Fantasy atau JRPG lain. Nah, apakah Engkau setuju dengan hal yang saya kemukakan di atas? Atau Mengerti game-game lainnya yang sekiranya miliki fitur serupa? Share aja pendapatmu di kolom komentar ya!


Baca juga informasi menarik lainnya terkait game Final Fantasy XII atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending