OpenAI Bantah Tudingan Elon Musk Lewat Memo Internal

Akhir pekan Lampau, kita mendapatkan Informasi kalau Elon Musk, pemilik Tesla dan Twitter melayangkan surat gugatan kepada OpenAI dan CEO-nya Sam Altman. Tuntutannya terkait bagaimana mereka telah melenceng jauh dari tujuan berdirinya perusahaan Artificial Intelligence yang Sebaiknya terbuka atau open-source.

Jika tudingan Elon ini belum secara Formal dijawab lewat meja hijau, petinggi OpenAI sendiri sudah mengeluarkan memo internal yang berisikan berbagai pernyataan pembantahan. Seperti apa jawaban Sam Altman soal gugatan Elon?

OpenAI Bantah Tudingan Elon Musk Soal Lebih Pentingkan Bisnis

CEO OpenAI Sam Altman

Menurut laporan CNBC, memo internal yang dirilis oleh CEO Sam Altman dan Jason Kwan selaku Chief Strategy Officer (CSO) Demi para pegawai berisikan beberapa hal. Sam sendiri menuliskan hal yang cukup personal kepada pegawainya.

Baca Juga:  Waspada, Pengecekan Sidik Jari Android Dapat Ditembus dengan Langkah Paksa

Menurut Sam, sosok Elon Musk sendiri layaknya pahlawan baginya di masa Lampau. Hanya saja baginya sekarang, pemilik Tesla ini hanyalah merasa tertinggal dari segi bisnis AI yang menggiurkan. Sam bahkan mengingatkan kepada para pegawainya kalau mereka harus bersiap karena serangan sejenis ini akan Lanjut datang.

Sedangkan balasan dari Jason Kwon lebih profesional dan menjawab apa yang digugat oleh Elon. Setidaknya Terdapat 3 hal yang menurutnya Bisa dibantah dari gugatan yang dilayangkan lewat Pengadilan Tinggi California tersebut.

Petinggi OpenAI Bantah 3 Gugatan Elon Musk

Gettyimages 1778708098
Sebut Interaksi dengan Microsoft adalah rivalitas

Pertama, mengenai bahayanya AGI bagi umat Mahluk. Menurut Jason, GPT-4 Tiba Ketika ini belum Bisa disebut sebagai AGI atau Artificial General Intelligence. AGI sendiri harus Bisa memecahkan masalah yang belum Bisa dipecahkan secara otonom.

Baca Juga:  Kemampuan Video Encoding VGA AMD Lagi Belum Terlalu Optimal

Kedua, soal bisnis yang juga disinggung Elon. Jason mengutarakan kalau mereka Lagi belum menelantarkan misi pemanfaatan bagi umat Mahluk. Hanya saja, mereka tetap harus menambahkan komersialisasi Demi membayar pengembangan guardrail atau pengaman bagi teknologi ini.

Sedangkan terakhir, soal Rekanan dengan Microsoft. Menurut Jason, Interaksi mereka malah merupakan rival. Dimana ChatGPT yang merupakan produk mereka adalah rival dari Copilot buatan Microsoft.

Bagaimana menurut Engkau? Apakah jawabannya memuaskan? Atau Seluruh ini memang hanyalah drama korporat seperti Normal?


Dapatkan informasi keren di Jagat Game terkait Tech atau artikel sejenis yang Kagak kalah Panggil dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.