Jagatgame.id – Skin Primal Ambush dari League of Legends (LoL) telah lebih dulu bocor menjelang pengumuman Formal dari pihak studio. Akibatnya, teori dan fakta dari skin terbaru tersebut mencuat hingga Membangun netizen heboh.
Terlebih Tengah bagi fans yang Terdapat di Indonesia, skin tersebut cukup menarik karena terinspirasi dari kisah kerajaan Majapahit yang melegenda.
“Kami Ingin menciptakan skin yang terinspirasi oleh Asia Tenggara. Kita akhiri dengan tempat asal saya, Indonesia 🇮🇩 Khususnya Majapahit,” demikian tulis akun Twitter @joofoot dikutip Jagatgame.id pada Selasa, 16 Januari 2024.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Mini PC Asus ROG NUC, Cek Harganya
Riot Joofoot yang merupakan art lead dari Riot Games juga menjelaskan kalau tato di pipi skin tersebut menggunakan aksara Jawa yang Rupanya Enggak disadari oleh penggemar.
“Trivia: Penandaan pada Primal Ambush Vi berdasarkan Aksara Jawa / Aksara Jawa ꧖ yang berarti Bilangan 6. Dieja Enem/Nem,” kata Riot joofoot.
Baca Juga: Kualitas Dapur Pacu dan Kartu Gratis Mini PC Asus ROG NUC, Performa Maksimum Tanpa Kompromi
Kalau dicermati dengan saksama, tato di skin itu memang sama persis dengan huruf Jawa yang semakin memperkuat kalau pembaruan ini terinspirasi dari kisah Nusantara. Akan tetapi, banyak netizen Rupanya baru sadar akan tato tersebut setelah di-spill oleh Joofoot.
Bjir baru sadar padahal kula wong jowo Asal,” kata netizen pengguna akun @Liag***
Tinggal nunggu nuansa kerbau dari minangkabau bakal Terdapat dari Perulangan thematic ini,” timpal akun @godz***
Vi itu Asal nya wong nganjuk tah?” celetuk akun @unre***
Baca Juga: 5 Kelebihan Mini PC Asus ROG NUC, Tawarkan Perpaduan Kekuatan dan Estetika
Sebelumnya, Riot Games menegaskan Ingin mempersembahkan berbagai skin yang diambil dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Secara Lumrah pengembang menggambarkan skin LoL kali ini dengan desain harimau yang menjadi hewan ikonik di ASEAN, khususnya Indonesia.
Adapun Lepas rilis skin Primal Ambush League of Legends ini diperkirakan akan terjadi pada patch 14.2 Kurang Lebih 17 Januari 2024.***