Dunia kini kembali diberkati dengan perkembangan teknologi yang kian hari makin tak Dapat diprediksi. Di antaranya adalah dengan munculnya non-fungible token (NFT) yang keberadaannya makin hari malah semakin menambah kontroversi. Pada kesempatan kali ini, saya akan hadirkan opini seputar NFT yang takkan Membangun kalian berpikir berkali-kali Demi memahami.

Demi kalian yang Lagi belum Mengerti apa itu NFT, kalian dapat mengambil intisari dari artikel satu ini. Hematnya, NFT adalah sebuah aset digital yang terhubung langsung dengan blockchain, yang berarti ‘hanya Terdapat satu-satunya’, setidaknya Demi Ketika ini.

Snoop Dogg: A Journey with the Dogg

Sebagai Surat keterangan, tak sedikit Selebriti kawakan di luaran sana yang seolah ikut meramaikan teknologi kekinian ini. Salah satu di antaranya adalah Snoop Dogg dengan ‘A Journey with the Dogg’ yang dirilis pada bulan Maret tahun ini.

Meski Bukan terlalu booming di Ibu Pertiwi, tak Membangun para pelaku di balik NFT berlelah hati. Buat kalian yang mungkin sedang mencari Surat keterangan, malah Terdapat kejadian Spesial menimpa seorang rektor universitas ternama baru-baru ini.

Daripada membaca intro yang sengaja berakhiran huruf ‘i’ ini, lebih Berkualitas kita langsung mulai opininya di Dasar ini.

NFT, Nasibmu Kini

Meski memang dibuat berdasarkan embel-embel teknologi terkini, tak serta-merta Membangun non-fungible token Demi Bukan dapat diakali. Tak sedikit jumlah orang-orang yang ‘paham’ betapa mudahnya ‘sistem keamanan’ dalam bentuk metadata pada NFT Demi dapat dilewati.

Nft Metadata
Sumber: NFTSchool

Tentu, hal ini Tamat tuai kontroversi, apakah ‘sistem keamanan’ pada NFT ini terlalu lemah Demi memfasilitasi.

Aset dalam bentuk digital Bukan hanya sebatas pada gambar atau yang lebih dikenal dengan ‘karya’, setidaknya menurut penulis opini ini. Selain sebatas sebuah gambar dengan metadata, Rupanya tak sedikit pula video games yang terinspirasi dari teknologi satu ini.

Biasanya, NFT di dalam permainan umumnya berbentuk skin, avatars, maupun collectibles yang tentunya Dapat Anda coba Demi miliki.

Secara teori, ‘karya’ dengan metadata tadi Semestinya Mempunyai tingkat keamanan yang cukup Cakap Demi melindungi diri. Kendati demikian, tak sedikit insan iseng yang mengabadikan gambar dengan bumbu NFT dengan berbagai Langkah, seakan tak Acuh.

Tiada bermaksud Demi menghakimi, Tetapi caranya memang terlalu mudah, layaknya para mahasiswa yang sedang menitip absensi.

Meme Save Image As
Klik Kanan, Save As

‘Klik kanan pada gambar, Lewat klik Save As’, merupakan sebuah punchline yang sering dilontarkan orang-orang betapa lemahnya sistem keamanan ini.

Para content creator yang menyelami tren masa kini ini sepertinya memang harus berpikir kembali karena ‘celah’ yang menurut saya sangat fatal tadi. Berkat trik di atas ini, klaim ‘Kondusif’ dapat dilewati hanya dengan beberapa gerakan jari. Aset NFT yang ‘hanya’ berupa gambar tadi, dengan mudahnya dicuri sebagai gambar berkat ‘sistem keamanan’ yang bobrok tadi.

Seakan meremehkan banyaknya orang yang melek dengan teknologi Ketika ini, ‘sistem keamanan’ berupa metadata ini sepertinya memang perlu kembali dikaji. Tentu, hal ini merupakan sebuah urgensi tingkat tinggi bila ke depannya NFT akan ditetapkan jadi standar ‘keamanan’ di masa kini.

NFT, Antara Standarisasi Terkini..

Faktanya, tak sedikit orang yang memang dari hati mendukung fitur terbaru berupa NFT ini. Mendukung content creator atau ilustrator di era digital ini, tentu merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri seakan lewati limitasi dunia fana ini. Terlebih NFT bersifat premium dan limited edition, menjadikan Sekalian yang berbau NFT ini menawarkan gengsi tersendiri.

Para penikmat NFT tentu akan merasakan sensasi tersendiri bila berhasil Mempunyai aset satu-satunya yang Terdapat di dunia ini. Mereka seakan Bukan Acuh dengan apa yang terjadi bila Rupanya NFT yang mereka incar telah ‘diambil’ sebelum mereka berhasil membeli. Para pelaku boleh Mempunyai ‘gambar’, Tetapi Bukan dengan metadata yang tertera pada history transaksi.

Keamanan Cryptocurrency

Selain itu, tak batasi kemungkinan bahwa NFT akan dijadikan standarisasi terkini, dan bahkan perbaiki ragam masalah Hak Punya di kemudian hari. Tentu, hal ini Niscaya membutuhkan koordinasi di sana-sini Demi mendukung sesuatu yang menurut saya pribadi Lagi sulit diimplementasikan Ketika ini.

Tentunya, akan butuh waktu yang tak Dapat kita bilang sebentar Demi mewujudkan Sekalian ini. Tersebut di antaranya adalah edukasi seputar non-fungible token ini supaya orang akan semakin menghargai karya seni di kemudian hari nanti.

Penambalan, atau bahkan penambahan sejumlah lapisan keamanan pada NFT tentu akan sangat diperlukan bila khalayak ramai inginkan pendekatan seperti ini. Meski Bukan diminta, Tetapi saya merasa bahwa ‘celah’ ini memang secepatnya harus diperbaiki di masa-masa kejayaannya Ketika ini.

..Atau Sebuah ‘Indikasi’

Bukan bermaksud Demi pungkiri fakta di atas yang merupakan standarisasi terkini, pun tak menutup kemungkinan Sekalian ini merupakan sebuah ‘indikasi’. Yang saya maksud di sini adalah sekumpulan pihak yang seakan memainkan kita layaknya boneka kugutsu ini.

Dan kembali bukan bermaksud Jelek, Tetapi kemungkinan seperti ini Dapat saja terjadi Ketika ini lalui NFT, Kembali-Kembali bagai indikasi.

Money Laundering Pencucian Uang

NFT dapat menjadi sebuah ‘celah’ yang dimanfaatkan oleh sebagian kalangan Demi lakukan pencucian Doku (money laundering), setidaknya menurut penulis pribadi. Hal ini didasari bahwa aktivitas yang menyangkut cryptocurrency memang belum tersentuh oleh pihak manapun Ketika ini.

Nilai NFT tersebut tentu bervariasi, mulai dari yang remeh-temeh, Tamat aset yang buat bulu kuduk berdiri. Selain lemahnya ‘sistem keamanan’-nya, Elemen inilah yang kukuhkan bahwa NFT Lagi rentan Demi hal seperti ini.

Dapat saja Terdapat pihak tertentu yang Mau mencuci uangnya dengan membeli sebuah aset NFT secara anonim Demi dapat melarikan diri. Demi ditransaksikan, atau dicairkan sebagai hard cash demi menikmati hasil ‘kerja kerasnya’ tanpa perlu memikirkan akan dicari ke sana kemari.

Tak pula menutup kemungkinan bahwa NFT ini merupakan sebuah konspirasi yang dilakukan pihak tertentu Demi meraup cuan di tengah pandemi. Bedanya, NFT memanfaatkan keserakahan Mahluk yang Bukan Terdapat habisnya ini, Demi dapat Mempunyai satu-satunya aset yang dibuat di dunia ini.

Meski ‘indikasi’ di atas hanyalah buah pikiran pribadi, Tetapi tak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut dapat terbit di kemudian hari. Semoga pemikiran saya salah, karena saya pribadi tentu tak inginkan hal tersebut Betul-Betul terjadi.

NFT, Lagi Belum Saatmu Berdiri

Betapa cepatnya perkembangan teknologi, seakan memikat implementasi teknologi serba baru, terutama di Era serba digital ini. Sayangnya, lahirnya sesuatu hal yang baru takkan pernah lepas dari permasalahan yang mungkin hampiri.

Cryptocurrency Opensea

NFT adalah salah satunya, di mana Sekalian pihak yang ikut serta mau Bukan mau harus mendorong keamanan ke Kedudukan yang lebih tinggi. Hal ini wajib dilakukan sesegera mungkin Demi dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi di lain hari. NFT, Lagi belum saatmu Demi Bangun dan berdiri, setidaknya Demi Ketika ini.

Bukan hal mudah Demi menambal celah keamanan tersebut, karena tentu harus memperhatikan aspek-aspek terkait di luar NFT nanti. Solusi Demi hilangkan ‘klik kanan, Lewat Save As’ pun takkan mungkin terjadi, karena Lagi banyak Langkah lain Demi atasi limitasi.

Di antaranya adalah Snipping Tools (bawaan Windows), Lightshot, yang merupakan sebagian kecil Langkah Demi dapat lewati ‘sistem keamanan’ metadata tadi.

Bila ke depannya memang Lagi terdapat celah seperti ini, Irit penulis NFT layaknya aset sampah yang tak berarti. Ketika opini ini dibuat pun, tak sedikit orang iseng yang mengambil gambar NFT Demi dapat dinikmati. Terlebih Ketika ini terdapat situs ‘bajak laut’ terkenal, Semestinya mendorong pencipta NFT Demi Segera perbaiki celah pada ‘sistem keamanan’ ini.

Konklusi

Ketika ini, NFT dapat dimanfaatkan sebagai sebuah tolak ukur murah-mahalnya suatu karya seni, Tetapi sayang ‘sistem keamanannya’ Bahkan Membangun ngeri. Dapat saja Terdapat yang Bukan ambil pusing bila gambarnya dicuri, karena metadata Lagi dimiliki secara pribadi.

Kata Mutiara
Sumber: news.bitcoin.com

Tetapi, perlu diperhatikan bahwa hal ini posisikan bahwa NFT tak Terdapat bedanya dengan gambar-gambar umumnya yang secara bebas dapat dinikmati. Memamerkan karya seni yang dibanderol seharga ratusan triliun Rupiah pun takkan Kembali berarti bila Sekalian orang dapat menikmati.

Menurut sudut pandang penulis, hal ini sangat ridiculous, dan pencipta NFT wajib berikan solusi Demi atasi hal ini. Mubazir bila seseorang rela membeli karya seni semahal apapun, Tetapi Bukan dapat memberikan rasa ‘satu-satunya di dunia’ seperti pada deskripsi.

Tentu, kita berbicara tentang internet di sini, dan tak Terdapat yang tak mungkin bila menyangkut dunia online ini. Satu hal yang Niscaya, Ketika ini kehadiran NFT merupakan hal sia-sia dan diikuti oleh orang dengan gengsi tinggi. Andaikan hal ini Lalu berlangsung, NFT hanya akan kuras uangmu, membunuhmu pelan-pelan tapi Niscaya.

Bila memang tertarik Demi terjun ke dunia pre-metaverse ini, alangkah baiknya Demi lebih mematangkan teknologi dan diri sendiri.

Cukup sudah teknologi cryptocurrency yang Terdapat Ketika ini, karena kita umat Mahluk belum cukup matang Demi adopsi kehadiran NFT ini. Tetapi, kalau kita dapat memanfaatkan NFT ini di luar karya seni, seperti game, tentu akan menghasilkan sesuatu yang lebih Niscaya.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending