By administrator 
Kemampuan From Software dalam ranah industri game tak dapat diragukan Kembali, melalui sebuah eksperimen dengan Demon’s Souls, akhirnya mereka dapat menciptakan Jenis baru. Sebuah Jenis yang menyediakan siksaan dengan tingkat kesulitan super tinggi sebagai daya tarik Esensial, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal kehadiran ketiga judul Dark Souls dan sebuah judul Bloodborne.
Tak mau ambil Kondusif dengan kelima seri Soulsborne-nya tersebut, kini Form Software coba mendorong Jenis souls-like menuju level yang lebih tinggi. Mereka coba menyuntikan sesuatu yang baru kedalam Jenis andalannya tersebut melalui Sekiro: Shadows Die Twice. Nyaris berakhir sebagai sebuah game Tenchu terbaru, From Software Bahkan berubah pikiran dan memutuskan game tersebut sebagai sebuah judul game baru. Sebuah judul game yang Mempunyai perpaduan elemen Dark Souls dan Tenchu, yang pada akhirnya Bahkan Pandai merangkai sebuah identitas orisinalnya sendiri.
Bagi kalian yang telah sempat membaca first impression dari kami, tentunya sudah mendapat gambaran tentang apa yang sebenarnya ditawarkan From Software dalam game souls-like ambisiusnya yang satu ini. Dan sesuai janji kami sebelumnya, kini tiba bagi kami Buat memberikan pembahasan Sekiro: Shadows Die Twice melalui review kali ini.
Story
Mengambil setting waktu era kebrutalan Sengoku Jepang, perang bergelora tanpa henti dan hanya menyisakan Kematian tanpa Definisi. Seorang ksatria berbakat – Isshin Ashina berhasil memadamkan peperangan tanpa henti dan mengambil alih daerah kemenangannya.
Akhir dari peperangan tersebut menyisahkan seorang anak kecil berjuluk “Wolf” yang telah kehilangan segalanya. Menyantap sosok Wolf yang sendirian ditengah medan perang, seorang Shinobi berjuluk “Owl” memutuskan Buat menyelamatkan Wolf. Owl membesarkan Wolf seperti anaknya sendiri, ia juga mempersiapkan ketrampilan Wolf sebagai sosok Shinobi handal yang siap Buat mengemban tugas.
20 tahun berlalu, sang Bapak memperkenalkan Wolf pada sosok tuan muda pewaris garis keturunan istimewa – Kuro, Owl meminta Wolf Buat bersumpah menjaga tuan muda barunya tersebut begaimanapun caranya, termasuk mempertaruhkan nyawanya sekalipun. Tentunya ini bukanlah pekerjaan yang mudah bagi Wolf, karena Genichiro Ashina – cucu dari sang ksatria legendaris Isshin Ashina mengincar kekuatan istimewa yang dimiliki Kuro.
Seperti yang Pandai ditebak, Wolf harus berhadapan dengan Genichiro, kemampuan Genichiro yang terlihat Unggul seperti sang kakek Bahkan berakhir Membikin Wolf kehilangan lengan kirinya, membiarkan Wolf tergeletak Buat Tewas, Genichiro berhasil menawan Kuro. Tetapi untungnya takdir Berbicara lain, diselamatkan oleh seorang pemahat kayu misterius, Wolf terbangun di sebuah kuil dengan sebuah lengan prosthetic yang telah tersemat menggantikan lengan kirinya yang putus.
Mulai dari sinilah ia menyandang predikat baru sebagai Sekiwan No Ookami (One Armed Wolf/Serigala Bertangan Satu) atau yang lebih akrab dijuluk sebagai “Sekiro”. Sebagai seorang Shinobi yang loyal dan taat pada iron code, Sekiro harus mengemban tugas utamanya, Yakni merebut kembali Kuro dan melindunginya bagaimanapun caranya.
Tentunya semuanya tak akan berjalan dengan mudah, Sekiro harus menghadapi berbagai rintangan termasuk mengalahkan para iblis yang menghalangi jalannya. Lantas, mampukah Sekiro merebut kembali Kuro dari cengkraman Genichiro yang berhasrat memperoleh kemampuan istimewanya? Tantangan apa sajakah yang akan dihadapi Sekiro dalam perjalanan berbahayanya? dan apa sajakah konflik yang akan ditemui Sekiro? Sekalian pertanyaan tersebut akan terjawab melalui Sekiro: Shadows Die Twice.
Penceritaan yang Kini Lebih Eksplisit
Tak Kembali implisit seperti kelima seri Soulsborne, kini From Software melakukan pendekatan penceritaan yang terasa jauh lebih terbuka. Melalui berbagai cutscene yang Eksis, kalian akan lebih mudah memahami tentang cerita yang coba disampaikan From Software melalui Sekiro: Shadows Die Twice.
Tetapi walaupun demikian, tak sepenuhnya diceritakan secara gamblang, mereka juga tetap menyisipkan gaya penceritaan yang implisit, dan tentunya akan memaksa kalian menyelusuri Variasi hal yang tak diceritakan melalui cutscene yang Eksis. Buat mengetahui tiap lore secara mendalam, kalian harus membaca tiap deskripsi tempat & item yang Eksis, hingga berbicara dengan para NPC yang ditemui di sepanjang permainan.
Seperti kelima seri Soulsborne, From Software juga tetap menyelipkan opsi choice matters, dimana tiap keputusan yang kalian buat akan berpengaruh pada jalan cerita. Sekiro: Shadows Die Twice Mempunyai 4 ending yang berbeda, yang kesemuanya terlihat sangat menarik Buat dikuak, dan tentunya akan semakin menambah replaybility dari game tersebut demi mengetahui seluruh ending.
Selamat Datang di Dunia Baru!
Bicara tentang From Software, tentu kita berbicara pula tentang kemampuan mereka menyajikan dunia yang indah kedalam tiap game racikannya. Sempat dibuat kagum dengan ragam arsitektur Eropa khas abad pertengahan melalui Demon’s Souls & ketiga judul Dark Souls, serta arsitektur khas era Victorian dalam Bloodborne. Kali ini From Software coba menyuguhkan sebuah dunia dengan tema baru, sebuah dunia indah dan masif sekaligus brutal di era Sengoku Jepang sebagai Posisi utamanya.
Keindahan alam serta arsitektur Jepang di masa lampau Pandai disuguhkan dengan sangat apik dan siap Membikin kalian terpana. Tiap kastil yang menjulang tinggi, pesona alam penuh Kembang sakura yang indah, hingga deretan patung Budha mengiasi, seolah Pandai membawa kalian berada pada era Sengoku di masa lampau.
Tak hanya daratan saja, kini dalam Sekiro: Shadows Die Twice kalian dapat berenang dan menyelam hingga ke dasar. Selain terlihat mempesona, dunia Dasar air yang ditawarkan menyimpan banyak bahaya didalamnya yang siap Buat membawa kalian pada Kematian.
Gameplay
Hadir sebagai sebuah game souls-like di tangan From Software, bukan berarti Sekiro: Shadows Die Twice Mempunyai mekanisme permainan yang serupa. Ragam fitur “membantu” yang disematkan From Software pada gamenya kali ini bukan berarti akan menghadirkan skema permainan yang lebih mudah. Bagi kalian yang telah “Ahli” dalam kelima seri Soulsborne, bila tak mau beradaptasi dengan mekanisme baru dalam game ini, maka kami Tentu kalian akan mengalami sebuah kesulitan yang tentunya akan kembali menaikan rasa Putus Cita-cita.
Tetap Tanpa Ampun!
Lebih mudah atau lebih susah ketimbang seri Soulsborne, hal tersebut tergantung dengan Metode bermain kalian sendiri. Bagi kalian yang terbiasa dengan build kecepatan di seri Soulsborne, tentu tak akan terlalu mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Tetapi bagi kalian yang punya gaya bertarung tank ataupun balance di seri Soulsborne, kini mau tak mau kalian harus beradaptasi dengan irama pertarungan Segera nan intens dalam game ini.
Di mata kami sendiri, kami cukup merasakan kesulitan yang berarti dan tentunya cukup Buat Membikin kami terperangkap pada boss yang sama selama beberapa jam. Tetapi begitu telah terbiasa dan Pandai menguasai berbagai mekanisme yang Eksis, kami Pandai mengatakan bahwa Sekiro: Shadows Die Twice tetap terasa “tanpa ampun” dan siap memberikan siksaan tanpa henti, Tetapi tetap “adil”.
Sebuah mekanisme baru yang Istimewa di mata kami, ialah hadirnya vitality & posture, tak akan terpaku Buat sekedar menghabiskan health bar Musuh. Kini kalian akan dihadapkan 2 opsi Buat menundukan tiap musuh yang Eksis, pertama, kalian dapat sedikit demi sedikit mengurangi vitality musuh melalui serangan-serangan penuh strategi yang tak Pandai mereka tangkis. Kedua melalui pertarungan pedang intens demi mengurangi posture Musuh, metode kedua inilah yang Membikin irama pertarungan terasa lebih Segera, Tetapi juga terasa lebih menegangkan.
Alih-alih “kabur-kaburan”, kalian akan dihadapkan pertarungan langsung yang Membikin kalian mempertahankan vitality & posture yang kalian miliki, Tetapi juga sekaligus berusaha mengurangi posture Musuh melalui sistem deflect dan serangan yang kalian lontarkan. Begitu kalian Pandai Membikin bar posture Musuh penuh, maka akan secara Mekanis Membikin mereka tertunduk dan kalian berkesempatan melancarkan “death blow”. Sebuah serangan pamungkas 1 tombol yang secara Mekanis akan Membikin vitality/ health bar Musuh langsung terkuras habis.
Tetapi tentunya opsi yang satu ini lebih punya banyak resiko, dimana Begitu kalian gagal melakukan deflect, maka damage musuh yang sadis akan langsung menguras vitality kalian. Sama halnya bila kalian kehabisan posture karena sering melakukan block & deflect, maka kalian kan langsung tertunduk dan musuh punya kesempatan terbuka Buat langsung melancarkan serangan.
Tak hanya mekanisme baru, beberapa mekanisme lawas juga coba disuntikan From Software kedalam gamenya kali ini. Contohnya adalah konsep checkpoint ala bonfire & healing item ala estus flask dari Dark Souls, dengan mengaktifkan bonfire, yang kali ini berjuluk sculptor idol, kalian dapat melakukan reset musuh, beristirahat, dan melakukan fast travel.
Sementara healing item disini disebut sebagai “healing gourd”, sebuah kendi minuman penambah vitality yang tak ubahnya bagai estus flask. Tentunya healing item tersebut dapat ditambah kapasitasnya melalui upgrade, yang tentunya memerlukan item Spesifik berjuluk “gourd seed”.
Lebih Mudah Sekaligus Sulit Dibanding Soulsborne
Eksis banyak hal yang Membikin Sekiro: Shadows Die Twice terasa lebih mudah sekaligus lebih susah ketimbang Soulsborne. Lebih mudah karena kini permainan Pandai dilakukan secara stealth, dengan menghabisi musuh secara sekali serang tanpa harus terlibat pertarungan. Tak hanya berlaku pada musuh Normal, mini boss dengan 2 vitality terkadang dengan Metode yang Pas, 1 bar vitality yang mereka miliki dapat langsung dikuras habis melalui stealth. Dengan demikian, kalian dapat Membikin melakukan pertarungan terbuka dengan mini boss yang hanya Mempunyai 1 bar vitality saja.
Absennya sistem stamina juga memungkinkan kalian Buat “kabur” bila kalian tengah terpojok tanpa harus memikirkan sistem stamina. Lampau hadirnya prosthetic arm yang punya Variasi ability Buat dibuka juga dapat dimanfaatkan Buat memudahkan pertarungan. Prostethic arm tersebut Mempunyai Variasi ability Istimewa didalamnya, meluai dari dapat diubah menjadi flame vent yang siap menyemburkan api, menyiapkan shuriken Buat dilempar, hingga melepas firecracker Buat membutakan Musuh.
Selain itu, karena dunianya yang luas, prosthetic arm tersebut juga memungkinkan sistem travesal berjalan dengan lebih efisien. Dimana kalian dapat grapple dari prostesthic arm tersebut Buat menggapai bangunan, pohon, & platform yang lebih tinggi.
Menyematkan judul “Sekiro: Shadows Die Twice“, judul tersebut hadir bukan tanpa Definisi, Hidetaka Miyazaki sempat menginginkan game racikannya tersebut berjudul “Sekiro” saja. Tetapi kemampuan yang dimiliki Sekiro Buat dapat hidup kedua kali pasca Kematian Membikin ia menyematkan judul yang kita kenal sekarang ini. Sistem resurrection yang hadir memungkinkan kalian Buat dapat hidup kembali di tengah pertarungan tanpa harus mengulang dari sculptor idol sebelumnya.
Tetapi tentunya resurrection tak dapat dilakukan berkali-kali, begitu resurrection bar Lagi tertutup dan kalian kembali Tewas, maka kalian akan langsung kembali pada sculptor idol sebelumnya. Fitur tersebut tentunya juga punya konsekuensi bila sering kali digunakan, dimana konsepnya, Sekiro hidup kembali, Tetapi menggunakan elemen kehidupan dari orang lain. Hal tersebut akan memicu penyakit berjuluk Dragon Rot yang akan memberikan Akibat pada para NPC dan Membikin mereka merasa kesakitan.
Tetapi untungnya, hal tersebut dapat disembuhkan dengan item berjuluk Dragon Droplet, selain menyembuhkan, item tersebut juga Bermanfaat Buat meningkatkan Unseen Aid. Bila kalian mengalami Kematian, kalian akan kehilangan Sebelah dari mata Doku yang telah kalian kumpulkan, disini Unseen Aid Bermanfaat Buat mencegah hal tersebut terjadi. Berbentuk kesempatan, Unseen Aid akan memberikan kesempatan 30% agar Doku kalian tak menghilang Begitu kalian Tewas.
Sekiro Shadows: Die Twice juga menyematkan sebuah mekanisme, yang tak hanya terasa memudahkan, Tetapi juga terlihat Istimewa, Yakni ninjutsu, sebuah teknik Spesifik yang terpicu ketika kalian berhasil melakukan stealth. Beberapa teknik ninjutsu yang jadi favorit kami adalah “puppeteer “, seperti namanya, kalian dapat memanipulasi musuh dan menjadikannya sahabat loyal yang siap bertarung dan Tewas Buat kalian.
Dengan berbagai kemudahan tersebut, tentunya From Software menyelipkan berbagai elemen yang membuatnya terasa seimbang. Disatu sisi memang terasa lebih mudah, Tetapi dilain sisi Sekiro: Shadows Die Twice juga punya tantangan yang siap Buat Membikin rasa Putus Cita-cita bergejolak. Skema pertarungan baru yang dihadirkan terasa lebih intens, bahkan melawan musuh Normal sekalipun, punya pergerakan yang Segera, tentu tiap musuh yang hadir juga punya pergerakan Segera yang tak kalah brutal pula.
Tak hanya itu, beberapa musuh punya kemampuan Spesifik yang siap Buat mengubah gaya permainan kalian sewaktu-waktu. Contohnya seperti mahkluk aneh bersenjatakan suling sakti yang satu ini, meskipun punya vitality yang tipis, bila tak berhati-hati, maka ia dapat mengubah Sekiro menjadi kakek Uzur tak berdaya yang akan langsung tewas dengan sekali pukul.
Bila berbicara tentang Jenis souls-like yang From Software miliki, maka tak lengkap rasanya bila tak membahas daya tarik utamanya, Yakni melalui boss fight yang mereka suguhkan. Kali ini mereka Betul-Betul Pandai menyuguhkan pertarungan boss fight yang tak hanya adiktif, Tetapi juga intens dan siap Buat Membikin kalian bertekuk Dengkul.
Game ini menyediakan 2 tipe boss fight, yakni main boss & mini boss yang keduanya selalu Pandai menghadirkan tantangan yang terasa intens dan tentunya tak jarang akan Membikin layar kalian menampilkan kanji yang bertuliskan “death”. Salah sedikit saja, 2-4 kali tebasan dari main boss maupun mini boss siap mempertemukan Sekiro pada Kematian. Tiap boss tersebut juga punya kelemahannya masing-masing Buat ditundukan, mulai dari yang harus dihadapi dengan Segera melalui pelemahan posture, dihadapi penuh strategi dengan mengurangi vitality, hingga dihadapi melalui tindakan maupun item Spesifik yang harus diperoleh terlebih dahulu.
Menariknya Kembali, beberapa boss fight dihadirkan dengan inovatif, menuntut kalian Buat bersabar menghadapinya karena ia “tak kasat” mata. Hingga Membikin kalian menghadapi pertarungan intens didalam air, yang tentunya tak hanya menyediakan pergerakan area horizontal saja, Tetapi juga vertikal.
Tak hanya kemampuan luar Normal yang siap Membikin rasa Putus Cita-cita memuncak, deretan boss yang hadir Mempunyai desain yang terlihat menarik. Mulai dari biarawan sesat dengan postur tubuh besar, pendekar dengan tombak raksasa, ular putih dengan ukuran super masif, hingga monster merah dengan kekuatan api yang siap mengintimidasi nyali kalian.
Buang sistem upgrade ala Soulsborne dimana kalian tak dapat menentukan build & gaya bertarung kalian sendiri, kini sistem upgrade akan berupa skill tree. Eksis ragam ability pasif maupun aktif yang dapat kalian unlock dengan exp point tertentu, seperti combo baru, hingga skill pasif yang akan Bermanfaat dalam pertarungan. Prosthestic arm sebagai salah satu penyumbang elemen gameplay juga dapat diupgrade dengan Variasi ability baru, yang tentunya akan semakin kuat secara bertahap.
Tentunya berbagai boss yang telah dapat kalian tundukan akan memberikan reward Spesifik, mini boss akan memberikan kalian reward berupa “prayer beads”. Dimana bila kalian berhasil mengumpulkan keempat prayer beads tersebut, kalian dapat memperkuat vitality & posture dari Sekiro melalui upgrade. Sementara main boss akan memberikan reward berupa “memory” yang dapat digunakan sebagai upgrade Buat memperkuat daya serang.
Berakhir menganggap Sekiro: Shadows Die Twice terasa kurang menantang? kalian dapat membunyikan Demon Bell Buat Membikin Sekiro mengalami buff. Buff tersebut akan Membikin tiap musuh yang dihadapi terasa lebih kuat, mulai dari segi vitality hingga daya serang. Opsi lainnya? tentu datang melalui new game plus yang dapat diakses setelah menamatkan cerita Esensial, Tetapi tentunya, selain menghadirkan musuh yang lebih kuat, new game plus akan memberikan reward yang lebih besar bagi kalian yang mengharapkan xp lebih.
Visualisasi yang Menawan!
Dunia masif yang menawan di era Sengoku Jepang berhasil dipresentesikan secara manis malalui kualitas visual yang memukau. Lagi gunakan engine yang sama dengan Dark Souls 3, Sekiro: Shadows Die Twice tetap Pandai terlihat memanjakan mata. Sebagai buktinya? kalian dapat Menyantap tiap screenshot yang telah kami abadikan di sepanjang review kami kali ini.
Tiap detail yang hadir, mulai dari lighting, shadow, fog, hingga reflection Pandai mempercantik tiap environment yang Eksis. Sementara dari segi pertarungan, tiap Dampak yang tersaji Pandai memperkuat atmosfir pertarungan yang terasa imersif, Dampak seperti darah, ledakan, hingga percikan api dari denting pedang Pandai tersaji sangat apik.
Soundtrack yang Tetap Ciamik!
Tak dapat dipungkiri bahwa soundtrack merupakan salah satu elemen paling krusial dalam sebuah game, bila diracik dengan Pas, maka soundtrack akan Pandai menyuguhkan sebuah pengalaman bermain yang terasa lebih imersif. Bila bicara tentang From Software, tentunya kita bicara pula tentang deretan soundtrack ciamik yang melekat pada tiap game racikannya. Soundtrack memang jadi salah satu kekuatan dalam tiap game racikan From Software, 5 seri Soulsborne yang mereka hadirkan selalu Pandai menghadirkan soundtrack yang siap Membikin para Pemain terbius.
https://www.youtube.com/watch?v=PNdDm-6bGr4
Info baiknya? kali ini From Software tetap konsisten dan berhasil menyuntikan deretan soundtrack ciamik pada Sekiro: Shadows Die Twice. Sempat meracik ragam soundtrack luar Normal melalui Dark Souls 2-3 & Bloodborne, kali ini sang komposer handal – Yuka Kitamura kembali membuktikan kemampuannya. Beralih dari ragam soundtrack yang kental akan alunan nada eropa di abad pertengahan, kali ini ia berhasil menyuguhkan deretan soundtrack yang Pandai merepresentasikan betapa indah sekaligus brutalnya era Sengoku Jepang di masa lampau.
Tiap soundtrack yang disuguhkan terasa Pandai membangun suasana permainan agar terasa lebih mendalam, tiap momen yang hadir Pandai dibalut dengan soundtrack yang terasa match. Momen emosional diiringi soundtrack yang Pandai menggugah rasa empati, begitu pula Begitu momen intens, Pandai disuguhkan dengan apik dan siap menggugah adrenalin para Pemain.
Conclusion
Keluar dari Area nyaman dan coba mendorong Jenis andalannya menuju tingkat level yang lebih tinggi, melalui Sekiro: Shadows Die Twice From Software terbukti Pandai buktikan tajinya. Memang Lagi punya beberapa kekurangan minor didalamnya, Tetapi kesemuanya tersebut Pandai tertutupi melalui berbagai elemen positif yang disematkan From Software.
Ragam Ciptaan yang mereka suntikan pada game ambisiusnya kali ini berakhir sangat memuaskan, tingkat kesulitan yang tetap “tanpa ampun” seperti kelima seri Soulsborne, Tetapi dibalut dalam formula berbeda. Akhirnya Bahkan Membikin Sekiro: Shadows Die Twice tampil tampil tak hanya sebagai sebuah game yang adiktif, Tetapi juga mempesona di berbagai aspek lainnya.
Sama sekali tak mengherankan bila kami berakhir menganggap Sekiro: Shadows Die Twice sebagai sebuah game yang Mempunyai pesona luar Normal yang dibalut dengan siksaan tanpa henti. Kami juga cukup Tentu Buat menilai Sekiro: Shadows Die Twice sebagai game terbaik di sepanjang quartal pertama di tahun 2019 ini.
Baca juga Berita atau artikel menarik lainnya dari Author.
Contact: erenhartd@Jagat Game.com