Bertahun-tahun melalang-lintang mencoba berbagai jenis video game, Enggak jarang penulis mencoba berbagai game yang Pandai dibilang hadirkan konten nyeleneh, Kepada sekadar rehat sejenak dari game-game serius yang Mempunyai durasi permainan hingga puluhan jam. Engkau mungkin mengenal game-game seperti Goat Simulator, Genital Jousting, Katamari Damacy dan Lagi banyak Kembali.
Satu hal yang sering diabaikan dari game-game nyeleneh tersebut adalah minimnya cerita yang Membangun latar permainan jadi lebih hidup. Biar memang Konsentrasi game-game nyeleneh ini adalah sekadar memberikan hiburan singkat, setidaknya Terdapat beberapa game yang Malah membungkus permainan nyeleneh tersebut dalam cerita yang cukup menarik. Salah satunya adalah Catherine garapan Atlus yang rilis pada tahun 2011 Lewat.
Engkau mungkin ingat dan kebingungan (seperti penulis) ketika mendengar sebuah game dengan nama Catherine dan Menyaksikan trailernya yang dihadiri Perempuan-Perempuan menawan nan seksi, Tetapi permainan utamanya adalah memindahkan dan memanjat balok-balok Sembari dikejar-kejar oleh monster. Biar demikian, latar cerita yang mengangkat tema seksual yang sekaligus menjadi persoalan sosial yang sering terjadi di masyarakat, berhasil disajikan dengan cukup menarik dalam Catherine.
Dan baru-baru ini, tim Studio Zero dari Atlus membawa kembali Catherine ke dalam versi enhanced dengan berbagai konten-konten yang cukup ‘segar’ dan tentunya lebih dewasa, serta judul baru bernama Catherine: Full Body (seterusnya akan penulis sebut Full Body saja). Penulis mendapatkan kesempatan Kepada mencoba game ini lebih awal, dan setelah beberapa jam menghabiskan waktu di dalamnya, berikut akan penulis berikan kesan pertama terhadap beberapa hal baru yang Terdapat dalam Catherine: Full Body.
Catatan: artikel ini akan Konsentrasi pada hal-hal baru yang hadir pada Full Body dan kesan pertama penulis Ketika memainkannya. Kepada pengalaman bermain secara keseluruhan akan dihadirkan melalui review yang lebih lengkap pada beberapa hari kedepan.
Catherine, Katherine, dan Qatherine
Apabila pada game pertamanya kita berkutat mengejar Kasih antara Katherine atau Catherine, pada Full Body, hadir sesosok Kepribadian baru bernama Qatherine, atau yang lebih sering dipanggil oleh Vincent Brooks (sang protagonis) dan Kawan-temannya cukup dengan nama Rin. Dimana sosok Rin sendiri bahkan telah ditonjolkan sejak pertama kali diumumkan atau melalui cover gamenya sendiri.
Rin pertama kali Berjumpa dengan Vincent di suatu malam, dimana Rin diselamatkan oleh Vincent dari kejaran sesosok mahluk misterius. Mengaku hilang ingatan, Rin kemudian ditolong oleh Vincent Kepada menetap di sebelah apartemen tempat tinggal Vincent, dan bekerja sebagai Pemain piano serta pelayan di Stray Sheep, tempat Vincent nongkrong Serempak Kawan-temannya.
Rin tentunya hadir sebagai love interest baru bagi Vincent, sehingga selain Katherine sang pacarmu dan Catherine sang pelakor Primer, Engkau juga Pandai memilih Qatherine dan memainkan rute cerita baru dengan ragam ending baru. Tanpa spoiler terlalu banyak, Rin bukanlah sosok yang agresif seperti Catherine dalam merebut Vincent, sehingga Engkau yang Ingin mengambil rute Rin, Engkau didorong Kepada proaktif demi mendapatakan cintanya.
Selain itu, Rin juga akan hadir Ketika Nightmare berlangsung, dimana Engkau dapat menemuinya bermain piano di tiap-tiap checkpoint. Dan Ketika Engkau sedang memanjat-manjat balok, beberapa kali Engkau akan mendengarkan melodi piano dari Rin dan Terang berwarna hijau, dimana hal tersebut akan menghambat runtuhnya balok-balok, sehingga Engkau Mempunyai waktu tambahan Kepada menyusun balok dan memanjatnya ke atas.
Penulis sendiri cukup dibuat kesengsem dengan Kepribadian Rin yang disajikan dalam game ini. Ketika Katherine hadir bagai sosok keibuan yang Acuh dengan Vincent, dan Catherine hadir sebagai sosok ideal yang selalu siap ‘memuaskan’ Vincent, Rin Malah hadir bagai sesosok adik yang seolah-olah harus kita lindungi. Tetapi seperti game pertamanya, Rin juga akan Mempunyai ‘konflik’ tersendiri sama seperti Katherine dan Catherine, dan semuanya tergantung pada pilihan dan aksimu selama permainan berlangsung.
Puzzle yang lebih bervariasi dan lebih kompleks
Dalam Full Body, terdapat dua mode Kepada permainan utamanya, Ialah Classic dan Remix. Sesuai namanya, pada mode Classic, dirimu akan diberikan rangkaian puzzle yang sama dengan game pertamanya Tetapi dengan sedikit perubahan, kemudian pada mode Remix, akan muncul balok baru layak balok-balok yang mungkin sering Engkau lihat pada game Tetris.
Balok-balok baru tersebut saling terhubung satu sama lain, sehingga Apabila Engkau memindahkan satu bagiannya, bagian lainnya juga akan ikut berpindah. Hal ini tentu secara Enggak langsung meningkatkan kesulitan permainan, dan penulis sendiri cukup sering dibuat kewalahan ketika berada di tempat sempit ketika harus menggerakan balok-balok baru tersebut. Biar demikian, mode Remix ini Betul-Betul berikan pengalaman puzzle Catherine yang cukup segar.
Selain puzzle Kepada permainan Primer, mode Babel dan mode Colosseum sendiri juga dapatkan berbagai level baru yang juga Pandai dimainkan pada mode Classic ataupun mode Remix. Berbeda dengan game pertamanya, mode Babel dan mode Colosseum Pandai langsung dimainkan pada Full Body.
Mini game Rapunzel (arcade game yang tersedia di bar Stray Sheep), atau Super Rapunzel dalam Full Body, juga dapatkan berbagai level baru Kepada Engkau taklukan. Engkau juga Pandai memilih Kepada bermain dengan mode Classic ataupun mode Remix.
Full Body juga hadirkan fitur online play Kepada Engkau yang tertarik melawan Pemain lainnya Kepada unjuk kebolehan dalam manjat memanjat. Pemain dapat memilih pertandingan Ranked yang akan membuatmu melawan Pemain lain dengan level yang sama, ataupun Secara acak yang akan membuatmu melawan Pemain lain secara acak. Engkau perlu berlangganan PlayStation Plus Kepada mengakses mode onlinenya.
Ketika bermain online, Engkau dapat menemukan sebuah bola orb putih di sepanjang level, dimana orb tersebut adalah tempat Pemain lainnya Wafat, menandakan terdapat puzzle yang sulit pada segmen tersebut. Engkau juga dapat Menyaksikan total Kematian dan penyebab Kematian yang terjadi pada suatu level.
Buat Engkau yang Ingin Konsentrasi menikmati cerita, Full Body hadirkan tingkat kesulitan baru bernama Safety, dimana lebih mudah daripada tingkat kesulitan Easy. Dalam Safety, Enggak Terdapat Game Over, Enggak Terdapat Time Limit, Engkau juga Pandai langsung melewati satu segmen Puzzle dengan satu tombol, Enggak ketinggalan fitur Autoplay yang dapat menemukan jalur tercepat dalam memanjat.
Tetapi penulis sangat merekomendasikan Kepada memainkan game ini pada tingkat kesulitan Normal, demi mendapatkan pengalaman bermain sepenuhnya sesuai yang diharapkan oleh sang developer.
Dialog dan cutscene baru, serta visual yang lebih menawan
Hadirnya Kepribadian Rin Mekanis menghadirkan atau bahkan merubah rangkaian dialog antara Vincent dengan setiap orang yang berbicara kepadanya. Perbincangan maupun terkait Rin sesekali akan masuk di sela-sela alur cerita Primer yang Enggak jauh berbeda pada game pertamanya.
Enggak hanya dialog antar Kepribadian, Full Body juga hadirkan beberapa cuplikan baru, terutama Kepada Rin, dalam bentuk 3D maupun dalam treatment animasi 2D layaknya game-game Atlus lainnya. Engkau Pandai cek beberapa screenshotnya di Rendah ini ataupun yang telah penulis sematkan di sepanjang artikel ini.
Full Body tentunya juga hadir dengan tampilan visual yang lebih menawan daripada game sebelumnya. Dengan tekstur dan pencahayaan yang baru, bar Stray Sheep misalnya, jadi terlihat lebih terang dan lebih hidup. Enggak hanya itu, beberapa level pada Ketika Nightmare juga mengalami pengurangan tingkat intensitas kabutnya.
Beberapa detail kecil baru lainnya
Ketika Rin hadir dalam setiap checkpoint Ketika Engkau berada di Nightmare, atmosfir checkpoint tersebut akan berubah jadi terlihat lebih positif, berbeda dengan game pertamanya yang cenderung selalu negatif. Ketika Engkau berinteraksi dengan domba-domba lainnya, mereka juga akan mengatakan bahwa melodi piano yang dimainkan oleh Rin berikan mereka sedikit semangat Kepada bertahan hidup dalam menyelesaikan Nightmarenya.
Enggak ketinggalan, terdapat berbagai hal baru yang dapat Engkau temui di bar Stray Sheep, selain hadirnya Rin Kepada bermain piano dan membantu Erica sebagai pelayan, terdapat beberapa Kepribadian baru yang Pandai Engkau selamatkan dan Engkau temui di Stray Sheep. Enggak hanya itu, terdapat banyak soundtrack baru yang Pandai Engkau dengarkan via Jukebox Ketika nongkrong di Straysheep, original dari Full Body maupun game-game Atlus lainnya, seperti Persona 5 misalnya.
Biar memang sebagian besar premis permainan Catherine: Full Body Enggak terlalu jauh berbeda dengan game pertamanya, munculnya Kepribadian Rin serta rute baru miliknya Betul-Betul Pandai menghadirkan pengalaman bermain yang cukup segar dan Enggak membosankan. Enggak ketinggalan, mode baru Kepada permainan puzzle nya sendiri dijamin akan berikan tantangan-tantangan baru bagi Engkau yang sudah pernah memainkan gae Catherine sebelumnya.
Catherine: Full Body tersedia Kepada platform PS4 dan PSVita. Engkau yang tertarik Kepada mendapatkan game ini dalam versi retailnya (BD), Pandai langsung mengunjungi halaman ini.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait game Catherine: Full Body atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto.