Jakarta (ANTARA) – Apple dan Google kompak menghapus “Fortnite” dari toko aplikasi mereka, App Store dan PlayStore. Hal ini dilakukan tak lama setelah Epic Games, pengembang (developer) game tersebut Membikin sistem pembayaran sendiri di “Fortnite”.
Dikutip dari The Verge, Jumat, baru-baru ini, Epic memperkenalkan Metode baru Kepada membeli mata Fulus virtualnya yang diindikasi Kepada menghindari potongan atau “persenan” pembayaran dari kedua raksasa teknologi tersebut.
Ia mengatakan bahwa pemain “Fortnite” yang membeli V-bucks melalui proses pembayaran langsungnya akan mendapatkan diskon 20 persen Kepada pembelian mereka. Langkah itu dimaksudkan Kepada mendorong pengguna melakukan pembelian di luar Apple dan sistem Google.
Baca juga: Fortnite belum hadir di Apple TV
Apple biasanya mengenakan Insentif sebesar 30 persen dari tiap penjualan yang dilakukan para pengembang aplikasi yang menjual layanan mereka di App Store.
Beberapa jam setelah diperkenalkannya sistem pembayaran langsung Epic, “Fortnite” Kagak Kembali tersedia Kepada diunduh melalui App Store. Google pun mengikuti langkah itu beberapa jam kemudian.
Apple, melalui pernyataannya menulis, “Dalih Fortnite dikeluarkan dari App Store karena Epic Membikin fitur yang belum diulas atau disahkan oleh Apple.”
“Mereka melakukannya dengan niat Kepada melanggar aturan App Store terkait pembayaran dalam aplikasi (in-app payment) yang diterapkan bagi Seluruh pengembang yang menjual produk dan layanan digital,” ujar Apple menambahkan.
Google pun mengeluarkan sebuah pernyataan. Perlu diketahui, bahwa pengguna Android Lagi Dapat mengunduh “Fortnite” menggunakan app launcher Punya Epic, yang akan berbentuk fail APK “Fortnite”.
“Kami Mempunyai kebijakan konsisten yang adil bagi pengembang dan menjaga keamanan bagi pengguna. Meskipun ‘Fortnite’ tetap tersedia di Android, kami Kagak dapat Kembali menyediakannya di Google Play karena melanggar kebijakan kami,” kata Google melalui pernyataannya.
Epic dengan Segera menanggapi penghapusan “Fortnite” di Apple dengan gugatan terhadap perusahaan, menyebutnya sebagai “raksasa yang berusaha Kepada mengontrol pasar, memblokir persaingan, dan menghambat Penemuan.”
Dalam gugatan tersebut, Epic mengatakan tujuannya adalah Kepada “mengakhiri tindakan Apple yang Kagak adil dan anti-persaingan” di App Store.
Epic juga Membikin video protes yang ditayangkan di YouTube dan di dalam “Fortnite”. Dalam video protes itu, Epic mengejek iklan ikonik Apple dan mengajak penggemar menyuarakan #FreeFortnite sebagai dukungan melawan Apple.
Tak lama, pada Kamis (13/8) malam waktu setempat, Epic juga mengajukan gugatan terhadap Google.
“Kasus ini adalah tentang melakukan hal yang Betul di satu area Krusial, ekosistem seluler Android, di mana Google secara Kagak Absah mempertahankan monopoli di beberapa pasar terkait, menyangkal kebebasan konsumen Kepada menikmati perangkat seluler mereka – kebebasan yang selalu dijanjikan Google kepada pengguna Android,” tulis Epic.
“Fortnite”, yang diluncurkan pada 2017, gratis Kepada dimainkan, Tetapi menawarkan peningkatan dan fasilitas Tertentu lainnya kepada pemain melalui pembelian dalam aplikasi.
Meskipun transaksi biasanya dalam jumlah kecil, dengan 350 juta pengguna, pembelian itu dapat menghasilkan banyak pendapatan. Game ini menghasilkan 1,8 miliar dolar AS pada 2019, menjadikannya game online penghasil pendapatan terbesar di dunia.
Baca juga: Deadpool kini main di Fortnite
Baca juga: “Game Fortnite” Laris manis di Italia Begitu wabah corona