Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung seolah hadir sebagai satu-satunya pemain smartphone lipat Formal di Indonesia. Tetapi situasi tersebut mulai berubah setidaknya sejak tahun Lewat. Dan kini, saya Bisa bilang, vivo X Fold 3 Pro hadir sebagai pesaing terkuat. Bahkan menjadi opsi foldable terbaik di 2024.
Ya, walaupun vivo X100 Pro hadir cukup terlambat, vivo X Fold 3 Pro Bisa dibilang debut di Indonesia membawa angin segar Kepada foldable. Ketika OPPO Tak membawa opsi terbaru tahun ini, Mekanis foldable rilisan vivo jadi satu-satunya pesaing Galaxy Z Fold6. Dan dengan harga yang atraktif, hadir cukup banyak Penemuan yang lebih (atau bahkan jauh lebih) menarik.
Secara tampilan, smartphone ini terlihat jauh lebih sleek bahkan tak jauh berbeda dari iPhone. Tetapi di sisi belakang, tawarkan kemampuan kamera terbaik berkat kolaborasinya Berbarengan ZEISS, kapasitas baterai jauh lebih besar, dengan kecepatan isi daya jauh lebih instan. Apakah smartphone vivo satu ini cocok Kepada Gizmo friends? Berikut review vivo X Fold 3 Pro selengkapnya!
Desain
Terdapat cukup banyak aspek yang Bisa dibedah dari segi desain foldable vivo terbaik satu ini. Impresi awal, smartphone ini terasa ringan dalam genggaman, dan terlihat tipis, bahkan ketika sedang terlipat. Tak jauh berbeda dengan iPhone yang disematkan case. Ukurannya pas, Tak begitu bongsor, Betul-Betul nyaman.
Bobot vivo X Fold 3 Pro mencapai 236 gram, sedikit lebih ringan dari Galaxy Z Fold terbaru. Demi terlipat, ketebalannya hanya 11,2mm, dan ketika dibuka menjadi hanya 5,2mm saja. Bahkan dengan ekstra back cover yang disertakan dalam paket penjualannya, Lagi Tak terasa tebal. Betul-Betul terasa sleek, dan terlihat premium dengan sudut lekukan minor di Seluruh sisi samping perangkat.
Desain vivo X Fold 3 Pro, Tak hanya tipis dan ringan, juga dirancang kuat. Sertifikasi IPX8 hadir membuatnya tahan air. Armor Glass yang disematkan di sisi layar luar, diklaim 11 kali lebih tahan Anjlok daripada Perlindungan standar. Begitu pula sisi back cover yang menggunakan kombinasi jenis fiber berbeda—diklaim 15 kali lipat lebih tahan benturan dibandingkan material kaca diperkuat lainnya.
Hinge pada vivo X Fold 3 Pro menggunakan material carbon fiber, sudah teruji hingga 500 ribu kali buka tutup, dan tersertifikasi oleh TUV Rheinland. Secara keseluruhan, daya tahan vivo X Fold 3 Pro juga sudah membawa sertifikasi dari SGS, lima bintang, Kepada ketahanan kacanya Demi terjatuh.
Mantap, ya? Ketika vivo hadir belakangan, Tetapi Bisa membawa desain foldable yang paling tipis, sekaligus kuat dengan material pilihan, lewat vivo X Fold 3 Pro. Seolah sudah Betul-Betul matang, tanpa harus merilis lebih dari lima generasi lebih dulu. Juga termasuk lipatan layar dalamnya yang juga “landai”.
Layar
Kalau Gizmo friends mendambakan sebuah foldable yang terasa seperti smartphone konvensional tanpa membuka lipatan, vivo X Fold 3 Pro Bisa memberikan impresi serupa. Layar depannya berukuran 6,53 inci, membawa rasio yang pas, bahkan dengan panel LTPO 8T yang Bisa memberikan refresh rate adaptif 1-120Hz. Berikan visual terbaik, sekaligus Ekonomis daya.
Demi terbuka, Engkau akan disambut dengan layar Primer berukuran 8,03 inci. Jenis panel sama, bahkan sama-sama Bisa menyala cerah hingga 4500 nits—tergolong impresif Kepada sebuah foldable. Kedua layar vivo X Fold 3 Pro juga sudah mendukung in-display fingerprint sensor, tak sekadar side-fingerprint saja, dan berjenis ultrasonic dengan responsivitas yang lebih Berkualitas.
Tak hanya cover screen yang impresif, layar lipat di sisi dalam, juga Mempunyai crease alias lipatan sangat minim. Permukaannya juga terasa cukup keras Demi ditekan, hanya saja memang belum mendukung input stylus seperti foldable Punya Samsung. Mekanisme lipatnya juga tergolong Elastis, Engkau Bisa menggunakan vivo X Fold 3 Pro dalam berbagai mode sesuka hati.
vivo memberikan gimmick yang cukup Spesial, sekaligus useful. Engkau Bisa menggunakan gestur melipat layar secara Segera, Kepada “memotong” bagian tengah layar dan membuka mode split screen. Ini mempercepat proses multitasking, ketika tiba-tiba perlu menjalankan dua aplikasi bersebelahan. Overall, visual dari layar vivo X Fold 3 Pro sangat memuaskan.
Kamera
Demi OPPO menghadirkan Find N3, akhirnya konsumen di Indonesia mendapatkan opsi foldable dengan kualitas kamera yang Nyaris setara flagship konvensional. vivo kemudian menghadirkan setup kamera foldable yang, menurut saya, lebih versatile lewat tiga sensor kamera vivo X Fold 3.
Sensor utamanya Mengenakan Omnivision OV50H 50MP dengan dimensi sensor besar 1/1,3 inci. Sementara periskopnya OV64B 64MP, serupa realme 12 Pro+, yang kualitasnya sudah terbukti bagus. Kedua sensor tersebut diperkuat OIS, ditambah sensor 50MP ultra-wide yang mendukung autofokus, plus dua kamera punch-hole 32MP terintegrasi di masing-masing layar.
Saya suka dengan bagaimana vivo memberikan opsi focal length sangat Variasi—misal, ketika Engkau sentuh tombol 10x Kepada kedua kalinya, dia akan memberikan pembesaran yang berbeda, Tiba maksimum 100x. Begitu pula dalam mode portrait, di mana kamera vivo X Fold 3 Pro mendukung lima focal length berbeda, Tiba 100mm. Dipasangkan dengan banyaknya Pengaruh bokeh khas dan Tertentu Punya ZEISS.
Hasil fotonya, menurut saya, sangat memuaskan, dalam berbagai kondisi dan berbagai jarak zoom. Meski bukan sensor Sony dan “hanya” Omnivision, vivo berhasil memaksimalkan masing-masing sensor, termasuk algoritma komputasi fotografinya—terlihat ketika seusai menjepret foto, sepersekian detik gambar menjadi lebih Terang melalui post-processing.
Kepada skin tone, menurut saya, Corak yang dihasilkan dari flagship OPPO, Lagi satu tingkat lebih Berkualitas. Selebihnya, hasil foto dari vivo X Fold 3 Pro Bisa dibilang cukup natural—tentunya Engkau Bisa memilih profil foto yang sesuai dengan keinginan, termasuk tone Corak ZEISS yang Bisa dipilih dalam satu sentuhan saja.
Hasil foto lengkap dari kamera vivo X Fold 3 Pro, Bisa Engkau akses lewat album berikut ini ya.
Bagaimana dengan video? Sensor Primer vivo X Fold 3 Pro mendukung resolusi Tiba 8K 30fps, sementara Kepada 4K 60fps Bisa dari ketiga sensor di sisi belakang. Perpindahan antar sensor terbilang cukup smooth. Dan vivo Mempunyai opsi portrait video hingga resolusi 4K yang menurut saya sudah Bisa mendekati kualitas dari mode sinematik iPhone—diklaim berkat cip Tertentu yang membantu optimalkan separasi antar obyek.
Kepada zoom sendiri, Lagi kurang maksimal bila melampaui 10x, dan Lagi tertinggal bila dibandingkan dengan iPhone 15 Pro Max. Rasanya vivo Lagi belum Bisa mengoptimalkan pemrosesan digital zoom pada video dalam rentang zoom tinggi. Di Dasar 10x zoom, Lagi sangat usable. Sensor periskopnya sangat menyenangkan Kepada mengambil video sinematik.
Fitur
Bukan OriginOS, vivo X Fold 3 Pro yang rilis Formal, membawa tampilan antarmuka Funtouch OS berbasis Android 14. Sayangnya, ketika saya sudah mengembalikan unit pengujian ini, pembaruan Funtouch OS dengan Android 15 baru tersedia. Disebut membawa peningkatan performa, fitur AI, hingga Circle to Search yang sebelumnya Tertentu hanya di flagship Samsung.
Dari pihak vivo sendiri, berani menjanjikan tiga tahun pembaruan OS, dan empat tahun pembaruan keamanan. Tentu durasi ini sangat inferior dibandingkan Samsung atau Apple. Deal-breaker atau Tak, tergantung Gizmo friends. Saya hanya menyayangkan beberapa bug yang Lagi terasa, seperti beberapa aplikasi yang belum optimal Demi diakses dari layar utamanya.
Aplikasi seperti Google Play Books, misalnya, ketika layar sedikit dilipat layaknya bentuk Kitab, teksnya Tak selalu berubah menjadi 50:50 split, seperti pada Galaxy Z Fold 6, alias saya harus meluruskan layar, melipatnya Tengah, dan seterusnya. Iya, saya Paham, ini sangat minor memang. Terdapat Tengah yang minor; Tak Terdapat opsi Kepada mirroring viewfinder kamera dari Cover Screen, ketika Engkau sedang memotret dari layar Primer. Opsi ini belum muncul Tiba Android 15 sudah hadir.
Semoga dalam janji tiga tahun ke depan, vivo Bisa memperbaiki bug dan menyempurnakan pengalaman penggunaan vivo X Fold 3 Pro. Fitur AI pada smartphone ini tak banyak, meski cukup useful (AI Eraser, ringkasan pada aplikasi catatan, transkrip rekaman Bunyi dan sejenisnya). Dan Kepada multimedia, speaker stereonya juga sudah oke—meski saya merasa speaker Punya foldable Samsung lebih keras dan jernih.
Performa
Dirilis tahun ini, vivo X Fold 3 Pro ditenagai chipset terbaik dari Snapdragon (tentu sebelum hadirnya 8 Elite, ya), alias Snapdragon 8 Gen 3. Sebuah chipset yang dikenal optimal, karena Bisa berikan performa kencang, tanpa isu panas seperti beberapa seri sebelumnya. Di Indonesia, smartphone ini hadir dalam konfigurasi memori tertinggi.
Ya, vivo X Fold 3 Pro sudah mengusung kapasitas RAM 16GB LPDDR5x, serta penyimpanan internal UFS 4.0 berukuran 512GB. Kombinasi chipset yang mantap dan RAM lega, Membikin pengoperasian, multitasking, edit video, hingga bermain game terasa sangat smooth. vivo juga nampaknya Bisa mengoptimalkan FuntouchOS sehingga sejumlah fitur ekstra yang hadir Tak memberatkan chipset.
Begitu pula dengan suhu perangkat yang relatif dingin, menandakan sistem penyebaran panas yang juga optimal. Mungkin secara pengujian menggunakan aplikasi benchmarking, Terdapat tanda performance throttling ketika digunakan secara konstan dalam waktu panjang. Tetapi Tak begitu terasa ketika sedang multitasking. Overall sangat memuaskan.
Baterai
Dimensinya yang paling tipis, Tak menjadi batasan Kepada menghadirkan daya tahan yang, di kelasnya, fenomenal. Baterai vivo X Fold 3 Pro punya kapasitas paling besar, mencapai 5,700 mAh. Karena sudah memanfaatkan teknologi BlueVolt terbaru yang Bisa berikan densitas Kekuatan lebih tinggi pada fisik yang sama, dibandingkan solusi baterai konvensional.
Dengan chipset Ekonomis daya, seintensif apa pun saya menggunakan vivo X Fold 3 Pro Kepada mengakses aplikasi hingga kamera, smartphone ini selalu Bisa bertahan seharian penuh, hingga keesokan paginya. Kecuali banyak rekam video atau bermain game, atau memancarkan hotspot sepanjang hari, baru akan habis sebelum hari berganti.
Ketika saya sedang mengulas smartphone lain dan membiarkan vivo X Fold 3 Pro dalam mode standby, konsumsi dayanya sangat minim, sehingga Ketika pun dibutuhkan, Lagi tersisa cukup banyak. Hebatnya Tengah, solusi pengisian dayanya juga jauh lebih superior dibandingkan flagship Punya Samsung.
Berkat fast charging 100W, ketika tersisa Sekeliling 5%, dalam waktu 30 menit saja sudah Bisa mencapai kisaran 80%, dan terisi penuh dalam waktu Sekeliling 40 menit. Tak Tiba di situ, adaptor charger yang disematkan ke dalam paket penjualan, punya kecepatan maksimum 120W. Bahkan sudah menggunakan USB-C to USB-C, dan mendukung standar USB-PD, alias Bisa Kepada charger MacBook dan gadget lainnya dengan kencang.
Wireless charging? Terdapat juga, dan Bisa Tiba 50W, menggunakan aksesori tambahan. Yang paling sering saya gunakan sih, Kepada mengisi TWS atau smartwatch memanfaatkan reverse wireless charging—sebuah fitur ekstra yang menurut saya harus dimiliki flagship. Sulit Kepada dibayangkan ketika Seluruh aspek positif ini, Bisa dihadirkan vivo lewat profil vivo X Fold 3 Pro yang sangat ramping.
Hasil
Tentu dari Seluruh bahasan di atas, mudah disimpulkan bila vivo berhasil menghadirkan sebuah foldable dengan fitur yang sangat komplit, bahkan dalam dimensi jauh lebih ramping dari Samsung. Sulit dibayangkan mengingat keduanya dirilis dalam periode waktu kurang lebih lama. Dan dengan harga yang juga mirip—bahkan opsi vivo terasa lebih murah dalam kapasitas RAM lebih lega.
Tiba penghujung 2024, saya Bisa bilang kalau vivo X Fold 3 Pro Bisa menjadi opsi foldable terbaik tahun ini, Tak hanya pas Kepada mendukung produktivitas, Tetapi juga sebagai flagship yang cocok Kepada keperluan hiburan Tiba fotografi. Memang, fitur AI-nya belum sekomplit penawaran dari Samsung. Tetapi Tak menurunkan kepuasan dan kenyamanan Demi digunakan sehari-hari.
Spesifikasi vivo X Fold 3 Pro 5G
General
Device Type |
Smartphone |
Model / Series |
vivo X Fold3 Pro 5G |
Released |
12 Juni, 2024 |
Status |
Available |
Price |
Rp26.999.000(16/512GB) |
Platform
Chipset |
Qualcomm SM8650-AB Snapdragon 8 Gen 3 (4 nm) |
CPU |
Octa-core (1×3.3 GHz Cortex-X4 & 3×3.2 GHz Cortex-A720 & 2×3.0 GHz Cortex-A720 & 2×2.3 GHz Cortex-A520) |
GPU |
Adreno 750 |
RAM (Memory) |
16GB |
Storage |
512GB |
External Storage |
– |
Operating System |
Android 14 |
User Interface |
Funtouch OS 14 |
Design
Dimensions |
Unfolded: 160 x 142.4 x 5.2 mm, Folded: 160 x 72.6 x 11.2 mm |
Weight |
236 gram |
Design Features |
Armor Glass, Carbon fiber hinge, IPX8 dust/water resistant (up to 1.5m for 30 min) |
Battery |
5700 mAh, non-removable 100W wired, 1-100% in 31 min (advertised) 50W wireless Reverse wireless |
Display
Screen Type |
Foldable LTPO AMOLED, 1B colors |
Size and Resolution |
8.03 inches, 2200 x 2480 pixels; Cover display: 6.53 inches, 1172 x 2748 pixels |
Touch Screen |
capacitive touchscreen, 1B colors |
Features |
120Hz refresh rate Dolby Vision HDR10+ 4500nits max brightness |
Network
Network Frequency |
GSM / HSPA / LTE / 5G |
SIM |
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
50 MP, f/1.7, 23mm (wide), 1/1.3″, PDAF, Laser AF, OIS; 64 MP, f/2.6, 70mm (periscope telephoto), 1/2.0″, PDAF (15cm – ∞), OIS, 3x optical zoom; 50 MP, f/2.0, 119˚ (ultrawide), 1/2.76″, PDAF |
Front |
32 MP, f/2.4, (wide) |
Flash |
Yes, |
Video |
8K@30fps, 4K@30/60fps, 1080p@30/60fps, gyro-EIS, Cinematic mode (4K) |
Camera Features |
High resolution, Pano, Documents, Slo-mo, Time-lapse, Supermoon, Astro, Pro, Snapshot, Food, Dual View, Live Photo, Night, Portrait, Photo, Video, Vlog Movie Creator |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e/7, dual band (INT), tri-band (CN), Wi-Fi Direct |
Bluetooth |
5.4, A2DP, LE, aptX HD, aptX Adaptive, aptX Lossless, LHDC (market/region dependent) |
USB |
USB Type-C 2.0, USB On-The-Go |
GPS |
Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
HDMI |
Yes |
Wireless Charging |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
FM Radio |
Yes |
Web Browser |
Vivo Browser |
Messaging |
SMS, MMS, Multimedia, Messenger |
Sensors |
Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass |
Other |
Corak: Celestial Black, White |