Tertarik jadi “gaming influencer”? Ini tips dan triknya

Tertarik jadi "gaming influencer"? Ini tips dan triknya

Karena kalau kita punya Tanda khas kita yang Kocak dan entertaining, kita Dapat sustain banget…

Jakarta (ANTARA) – Gaming influencer menjadi salah satu pekerjaan di industri gaming yang semakin banyak dilirik oleh generasi muda, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan unduhan game seiring meningkatnya penetrasi internet dan adopsi perangkat mobile.

Demi memulai, hal pertama yang perlu dilakukan, menurut Gaming influencer & content creator, Ari “Kulgar,” adalah menentukan segmentasi.

“Pertama, kita itu mesti mensegmentasikan dulu kita mau masuk ke arah mana, kita mau tersegmen atau Kagak. Kalau menurutku sekarang ini lebih Berkualitas tersegmen,” ujar Ari dalam “Bincang Shopee 2.2 Men Sale” secara virtual, Jumat.

Apabila memilih tersegmen, Anda dapat Pusat perhatian pada satu game yang sedang ramai dimainkan, misalnya “Free Fire”. Alasan, langkah ini dapat langsung menggaet massa dari game tersebut.

Baca Juga:  Baru Sebulan, Pendapatan Wuthering Waves Berpotensi Lampaui Genshin Impact

Dari riset sederhana yang telah dilakukan Ari, kreator konten dari game “Free Fire” Mempunyai pertumbuhan jumlah pelanggan saluran (subscriber channel) paling Segera.

Sebaliknya, opsi lain adalah Kagak tersegmen. Anda dapat Membikin konten game dari berbagai judul game.

“Eksis plus minusnya. Kalau kita tersegmen itu kita langsung dapat massa dan Demi naiknya akan mudah. Tapi, kadang kita cukup ketergantungan, ketika game tersebut sudah menurun pamornya mungkin channel YouTube kita juga akan menurun,” kata Ari.

“Berbeda kalau kita dapat massa dari Seluruh game, Kagak terfokus dalam satu game. Itu mungkin akan safety gitu, ketika salah satu game itu Kembali turun, karena dia Kagak terfokus dalam satu game,” Ari melanjutkan.

Tetapi, dari analisa Ari, yang telah Mempunyai Dekat 5 juta subscriber pada channel Kulgar, cukup sulit Demi Memajukan subscriber ketika mengambil banyak game atau Kagak tersegmen.

Baca Juga:  Diablo Immortal Dapat Review 0,6/10 di Metacritic Karena Monetisasi yang Terlalu Ganas

Langkah selanjutnya Demi mengembangkan channel, perlu menentukan arah yang disesuaikan dengan kemampuan diri.

“Demi di industri game sendiri Eksis beberapa kriteria. Satu, pro player. Pro player ini dia jadi influencer tapi dia masuk kategori pro,” ujar Ari.

Orang-orang yang dapat masuk dalam kategori ini, menurut Ari, adalah mereka yang Mempunyai kapasitas bermain game yang Berkualitas. Semakin jago main, semakin bagus konten, yang diikuti dengan semakin banyak viewers.

Bagi yang Kagak jago bermain game, alternatif lainnya Anda dapat berbagi informasi seputar game, seperti update terbaru, atau bahkan mungkin berbagi diamond.

“Kalau Diriku sendiri lebih ke arah content creator tentang bocoran update. Jadi, Diriku harus sering research “Free Fire” akan Eksis update apa. Semakin Segera kita upload kontennya semakin bagus viewers-nya, karena kita Bertanding dengan content creator lain,” kata Ari.

Baca Juga:  INI Spesifikasi PC Demi Overwatch 2

Opsi lainnya adalah, Anda dapat memilih menjadi content creator gaming casual. “Ini kita bikinnya lebih Kocak-Kocak, bikin prank dalam game, bikin jokes yang Kocak, bercanda sama content creator lain,” ujar Ari.

Menurut Ari, opsi terakhir ini menjadi pilihan kategori “paling oke” Demi Demi ini.

“Karena kalau kita punya Tanda khas kita yang Kocak dan entertaining, kita Dapat sustain banget, dan kita Dapat bikin itu Kagak hanya di satu game, tapi di game-game lainnya juga. Cuman cukup sulit, karena kita perlu Kepribadian yang memang Spesial, mungkin Kepribadian jokes-nya,” dia menambahkan.

Baca juga: Kreator “Final Fantasy XV” dan ANA kolaborasi buat tur virtual

Baca juga: Cyberpunk 2077 rilis pembaruan perbaiki “bug”