Riot Games mengambil keputusan aneh dalam kompetisi League of Legends: Mid-Season Invitational (MSI) 2022 di hari ketiga di mana tiga pertandingan yang dilakoni tim China, Royal Never Give Up (RNG) harus diulang karena latency/ping dari Musuh-Musuh RNG terdeteksi “terlalu tinggi” dari Sebaiknya.¬†
IDGS, Sabtu, 14 Mei 2022 – Padahal, RNG telah memenangkan ketiga laga tersebut.
Kontroversi MSI 2022 dimulai sejak awal turnamen. MSI 2022 yang diikuti 11 tim itu sejatinya digelar secara LAN di Busan Esports Arena di Korea Selatan. Tetapi RNG sebagai perwakilan dari League of Legends Pro League China menjadi satu-satunya tim yang Kagak bertanding di venue karena lockdown ketat yang terjadi di Shanghai dan beberapa kota besar di China lainnya.
Karena bermain dari Shanghai, maka Mekanis RNG akan bermain dengan ping yang lebih tinggi dari tim-tim yang bermain di Busan Esports Arena. Demi memastikan kompetisi tetap fair bagi RNG serta menjaga integritas olahraga, Riot Games selaku organisir dari MSI 2022 memutuskan Demi dengan sengaja Memajukan latency bagi Seluruh tim peserta menjadi 35ms di sepanjang turnamen.
Tetapi kemudian di hari ketiga, Riot Games mengumumkan bahwa Penilaian teknis dari sistem LAn di Busan Esports Arena menemukan permasalahan latency yang menyebabkan Seluruh tim yang bertanding di venue itu sejak hari pertama turnamen, bermain dengan ping yang lebih tinggi dari Sebaiknya (35ms).
Riot Games menilai bahwa RNG malah diuntungkan oleh permasalahan ping ini, sehingga pihanya memutuskan bahwa tiga pertandingan RNG sebelumnya harus diulang dengan ping 35ms.
Akibatnya, RNG yang sudah memuncaki klasemen Grup B dengan tiga kemenangan pun kini duduk di posisi juru kunci karena seluruh kemenangan mereka sebelumnya dibatalkan dan mereka harus mengulang ketiga pertandingan itu di hari keempat. Tiga tim lainnya, yakni fastPay Widcats, PSG Talon, dan Red Kalunga sebelumnya sama-sama meraih rekor 1 menang dan 2 kalah, kini rekor tersebut berubah menjadi 1 menang dan 1 kalah.
Akibatnya, RNG pun meradang. Instruktur kepala RNG, Zhu “KenZhu” Kai merilis pernyataan panjang di Twitter Formal RNG yang menyatakan keheranan dan kekecewaannya akan keputusan Riot Games yang ia sebut “aneh” dan “Kagak adil”.
Meski begitu KenZhu menyatakan bahwa timnya tetap menerima keputusan Riot dan menyemangati anak-anak asuhnya Demi kembali memenangkan tiga pertandingan itu.
(Stefanus/IDGS)