Ketika pertama kali ASUS meluncurkan produk ini di Indonesia, saya sendiri langsung penasaran. Kalau tablet Android seharga Rp10 juta sudah Pandai Nyaris menggantikan sebuah laptop, bagaimana dengan tablet Windows di harga sama? Dan hadirlah ASUS Vivobook 13 Slate OLED.

Well, ASUS menghadirkan perangkat satu ini sebagai laptop 2-in-1, lengkap Serempak keyboard dan cover stand di belakang yang memang Pandai mereplikasi peran sebuah laptop. Dengan begitu, produktivitas bakal tetap Pandai maksimal. Unggulkan layar OLED, Eksis aspek lain yang, sayangnya, Tetap sedikit kurang.

Singkatnya, ASUS Vivobook 13 Slate OLED Tetap kurang nyaman Demi digunakan sebagai tablet. Tetapi bila dilihat sebagai perangkat multifungsi, bakal pas Demi cukup banyak orang, asal Bukan membutuhkan performa kencang. Berikut ulasannya.

Desain

Walaupun disebutnya sebagai laptop 2-in-1, ASUS Vivobook 13 Slate OLED sejatinya adalah sebuah tablet. Betul, kan? Terdiri dari satu perangkat dengan layar penuh, dilengkapi aksesori-aksesori penyerta lainnya. Bobot perangkatnya sendiri 785 gram, dengan ketebalan 7,9mm.

Jangan dibandingkan dengan iPad Air atau Galaxy Tab S8 Series ya, karena bakal terasa jauh lebih besar. Wajar, layarnya pun juga lebih besar. Nah, kalau Gizmo friends melihatnya agak berbeda, karena unit yang kami ulas ini adalah varian spesial. Dinamakan ASUS Vivobook 13 Slate OLED Steven Harrington Edition, hasil kolaborasi Serempak Selebriti asal California.

Dibandingkan dengan versi standar, kelengkapannya lebih banyak. Selain keyboard cover dan cover stand (yang punya desain Tertentu), juga disertakan pouch tambahan, stylus ASUS Pen (opsional di versi standar), flip cover tanpa keyboard, serta stiker Demi berikan sentuhan personal pada setiap tombol keyboard. Saya pribadi sih cocok, tapi buat beberapa orang, mungkin terlihat agak mencolok.

Demi pemakaian sehari-hari, biasanya saya memasangkan ASUS Vivobook 13 Slate OLED dengan keyboard cover dan cover stand di belakang, jadi bobotnya Nyaris setara laptop tipis premium. Tak seperti Surface yang terintegrasi, cover belakang gunakan magnet dan Pandai dilepas, alias lebih Luwes.

Kemiringannya pun Pandai Betul-Betul pas Demi menggambar dengan stylus. Dan dengan salah satu sudut miring, cover ini dirancang agar ASUS Vivobook 13 Slate OLED Pandai berdiri dalam mode portrait—kalau-kalau mau lihat konten TikTok dari layar 13 inci. Material bodinya sendiri terasa solid, hanya sedikit licin dan mudah membekas sidik jari.

Layar

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Di atas kertas, spesifikasi layar ASUS Vivobook 13 Slate OLED terlihat seperti layar laptop flagship puluhan juta. Bukan sekadar OLED saja, tapi standar yang menyertainya juga sangat Pandai dibanggakan; 10-bit (1 milyar Rona), PANTONE Validated, 100% DCI-P3 color gamut, dan tersertifikasi HDR True Black dari VESA. Pandai menyala terang Tiba 550 nits Demi menampilkan konten HDR.

Baca Juga:  Review Advan G1 Pro: Terjamin Dengan Privacy Ganda

Dimensinya sendiri 13,3 inci, beresolusi full HD dengan rasio standar 16:9. Keempat bezel tergolong standar, bagian atas dan Dasar (Demi landscape) sedikit lebih tebal. Jadi kalau dibandingkan dengan tablet 10 inci pada umumnya, tentu terasa jauh lebih besar. Meski juga jadi lebih nyaman Demi jalankan beberapa aplikasi sekaligus.

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Kualitas layar ASUS Vivobook 13 Slate OLED Betul-Betul sangat memanjakan mata. Rona yang menyala tapi tetap dibuat Presisi, kontras tinggi, Rona hitam pekat. Tak hanya itu, juga mendukung input stylus ASUS Pen dengan 4096 tingkat tekanan. Cocok bagi pengguna yang Mau Membangun sketsa, menggambar atau kegiatan sejenis lainnya.

Dipadukan dengan empat speaker Dolby Atmos yang Eksis di sekelilingnya (kualitasnya? Jempolan, Bukan sekadar lantang), ASUS Vivobook 13 Slate OLED jadi laptop 2-in-1 yang sangat pas Demi konsumsi multimedia. Bukan salah bila akan dijadikan perangkat Istimewa streaming Sinema, Berkualitas di rumah maupun dalam perjalanan.

Port & Konektivitas

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Demi menyalakan layar, ketika posisi landscape, tombol power berada di sebelah atas kanan. Tombol tersebut juga berfungsi sebagai sensor sidik jari Demi Windows Hello, jadi cukup sekali tekan, sekaligus registrasi jari Demi membuka kunci Mekanis (dengan tingkat akurasi yang tentu belum sebaik sensor konvensional).

Seluruh port Punya ASUS Vivobook 13 Slate OLED diletakkan pada sisi kiri, terdiri dari audio combo jack, dua port USB-C 3.2 Gen 2, dan slot kartu microSD. Ya, Bukan Eksis port USB-A, plus ketika mengisi daya bakal memanfaatkan satu dari dua port. Jadi pastikan Demi membawa dongle bila memang membutuhkan opsi sambungan ekstra.

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Demi keyboard cover-nya sendiri, surprisingly sangat nyaman. Dengan key travel 1,4mm, bahkan lebih nyaman dibandingkan mengetik dari laptop ultra tipis. Ukuran touchpad-nya pun sangat lebar Demi gestur beberapa jari—sayangnya, beberapa kali agak Meloncat-Meloncat. Sepertinya Eksis isu dengan sambungannya, mengharuskan saya Demi melepas dan memasang keyboard cover supaya kembali normal.

Oh ya, keyboard-nya belum punya lampu backlit ya. ASUS Vivobook 13 Slate OLED juga sudah mendukung standar Wi-Fi 6 serta Bluetooth 5.2. Jadi penangkapan jaringan Wi-Finya cukup Pandai diandalkan ketika sedang berada di tempat Lazim seperti kafe.

Fitur Lain

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Selain layar, kualitas kamera pada ASUS Vivobook 13 Slate OLED juga tentunya Melampaui rata-rata laptop konvensional di kelas harga sama. Di sisi depan, Eksis webcam 5MP yang punya dynamic range cukup lebar, Roman tetap cerah dan tajam dalam kondisi backlight sekalipun. Di belakang, Eksis kamera 13MP yang kualitasnya standar.

Baca Juga:  Kamera FUJIFILM X-M5 Rilis, Tawarkan Fitur Serba Pandai
ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Setidaknya memudahkan Anda Demi mengambil gambar atau video, meski tak seperti kamera belakang Surface, sensor akan menghadap sedikit ke Dasar Demi digunakan dalam mode laptop. Di bagian depan, juga terdapat sejumlah mikrofon yang diperkuat oleh kemampuan AI. Jadi nggak perlu khawatir Demi melakukan panggilan di kafe.

Menjalankan Windows 11 Home, bloatware yang dibawa dari awal ASUS Vivobook 13 Slate OLED menyala tergolong standar. Beberapa fitur ekstra Pandai diakses lewat aplikasi MyASUS, termasuk memberikan limit isi daya baterai demi memperpanjang masa Mengenakan. Eksis baiknya Demi lakukan update ke Windows 11 2022 Update, agar lebih optimal Demi hanya gunakan input sentuh.

Baca juga: Review ASUS Zenbook Pro 15 (UX535): Layar 4K OLED Sungguh Memikat

Performa

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Masuk ke aspek yang paling sederhana pada laptop 2-in-1 satu ini. Ya, ASUS Vivobook 13 Slate OLED dipasangkan Serempak prosesor Intel Pentium Silver N6000. Eksis CPU empat inti hingga 3,3GHz, dan gunakan fabrikasi 10nm. Ditemani oleh RAM 8GB LPDDR4x, serta penyimpanan internal 256GB M.2 NVMe PCIe 3.0—tentu saja Berkualitas RAM dan SSD Bukan Pandai diubah.

RAM 8GB menurut saya Pandai dianggap sebagai batas Dasar, alias Tetap oke Demi multitasking. Sayangnya, ketika sedang ber-multitasking ria seperti mengakses beberapa aplikasi sekaligus (sebut saja WhatsApp, Telegram, email, Microsoft Edge dan Office 365), bakal muncul lag yang Membangun pergerakan Dampak transisinya Bukan mulus.

Ini saya rasakan terutama ketika sedang mengubah ukuran jendela aplikasi dengan Snap layout, serta Demi menyambungkannya ke monitor sekunder beresolusi 1080p. Tenang, Tetap Pandai berjalan normal kok ketika berselancar di Edge maupun edit Berkas. Hanya terkadang agak patah-patah aja animasinya. Jangan harap juga Pandai digunakan Demi bermain gim berat ya—kecuali dengan setting grafis rata kiri.

Oh ya, tablet ini Bukan dilengkapi dengan kipas pendingin alias fan-less. Ketika digunakan dengan beban kerja berat, bodi belakang terasa cukup hangat. Tak menjadi masalah, mengingat permukaan tersebut jauh dari jangkauan (selain tertutup cover tambahan di belakang).

Baterai

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Sejujurnya sejak awal saya cukup pesimis dengan daya tahan baterai ASUS Vivobook 13 Slate OLED. Selain fabrikasi chipset yang belum sebaik chipset tablet Android maupun iOS, harganya pun cenderung terjangkau. Tetapi dengan baterai 50WHr 3-cell di dalamnya, saya Pandai menggunakan perangkat ini Demi bekerja hingga Nyaris 8 jam. Dengan catatan tertentu ya.

Seperti meredupkan layar, mengaktifkan mode Ekonomis daya, dan Bukan banyak menggunakan speaker maupun kamera, Tetapi tetap tersambung ke jaringan Wi-Fi. Kalau sedang bekerja di luar ruangan dan terlena dengan layarnya yang Pandai menyala cerah, masa Mengenakan Pandai turun Tiba setengahnya—yah wajar sih, laptop pun Pandai seperti ini juga.

Baca Juga:  CES 2019, LG Siap Pamer TV Terbaru Berbasis AI dan Prosesor Baru

Setidaknya, konsumsi daya ASUS Vivobook 13 Slate OLED Pandai dibuat irit ketika diperlukan. Nah, poin plus Eksis pada sistem pengisian dayanya. Dengan input 65W, pengisian Sekeliling 60 menit sudah Pandai mencapai Nyaris 90% dari kondisi Nyaris habis. Kalau mau Tiba penuh, perlu menunggu lebih dari 1,5 jam.

Tapi ketika sedang berada di luar, ASUS Vivobook 13 Slate OLED juga Pandai diisi daya menggunakan powerbank dengan arus 18W. Memang, prosesnya bakal jadi jauh lebih lama. Setidaknya Eksis banyak opsi ketika memang tak membawa charger bawaan atau dengan watt tinggi.

Hasil

ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Rupanya, tablet laptop 2-in-1 harga Nyaris mencapai Rp10 juta, Tetap belum sepenuhnya sempurna. Tapi wajar kok, karena lewat ASUS Vivobook 13 Slate OLED, ASUS Mau tingkatkan aspek lainnya yang mungkin lebih pas Demi berbagai jenis konsumen berbeda. Karena perangkat ini Betul-Betul multifungsi.

Ditambah dengan kemampuan audio plus visualnya yang Betul-Betul maksimal, didukung panel OLED superior plus sertifikasi Dolby. Daya tahannya juga mulai mendekati tablet Android (kecuali waktu standby), dan Pandai diisi daya lewat powerbank pula. Sangat cocok Demi pelajar maupun pekerja mobile.

Spesifikasi ASUS Vivobook 13 Slate OLED

ASUS Vivobook 13 Slate OLED - APS
Klik pada gambar Demi spesifikasi lebih lanjut.

General


Device Type
Laptop 2-in-1

Model / Series
ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300)

Released
29 Juni, 2022

Status
Available

Price
Rp8.999.000

Platform


Processor
Intel® Pentium® Silver N6000 Processor 1.1 GHz (4M Cache, up to 3.3 GHz, 4 cores)

VGA (Graphic Card)
Intel UHD Graphics

RAM (Memory)
8GB LPDDR4x 2933MHz dual-channel

Storage
256GB M.2 NVMe PCIe® Gen3 SSD

Operating System
Windows 11

Body


Dimensions
30.99 x 19.00 x 0.79 ~ 0.79 cm

Display
13.3-inch, FHD (1920 x 1080) OLED 16:9 aspect ratio, 0.2ms response time, 550nits HDR peak brightness, 100% DCI-P3 color gamut, 1,000,000:1, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, 1.07 billion colors, Pantone Validated, Glossy display, 70% less harmful blue light, TÜV Rheinland-certified, SGS Eye Care Display, Touch screen, With stylus support, Screen-to-body ratio: 83 %

Battery
50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion

Connectivity


Webcam
5MP front cam, 13MP main cam

Bluetooth
Bluetooth 5.0

Wi-fi
Wi-Fi 6 (802.11ax)

NFC

I/O Interface
2x USB 3.2 Gen 2 Type-C support display / power delivery
1x 3.5mm Combo Audio Jack
Micro SD card reader

Other


Audio
Smart Amp Technology, built-in 4-way stereo speakers, built-in array microphone

Features
Rona: Black, Steven Harrington Edition