[REVIEW] Dreadout 2 : Perubahan Kengerian yang Terbayar Tuntas!

Bukan Bisa pungkiri kengerian Dreadout sebagai game horror telah berhasil memberikan terror kepada para gamer lewat cerita, gameplay, serta elemen-elemen yang ditawarkan. Selain berhasil mewujudkan kengerian lewat video game, Dreadout sendiri juga berhasil melebarkan sayap ke layar lebar dan merilis komik, yang ditujukan menjelaskan beberapa bagian cerita dari gamenya. Berangkat dari kesuksesan dan kepopuleran seri pertamanya itulah, Digital Happines, melanjutakan petualangan Linda lewat game Dreadout 2.

Sejak pertama kali diluncurkan trailernya, Dreadout 2 telah berhasil menyita perhatian, lewat perubahan gameplay yang Eksis. Seolah Mau keluar dari Area nyamanya, sang pengembang menambahkan sebuah mekainsme melee combat yang lebih intens, serta penuh aksi gore layaknya game Silent Hill. Lewat perubahan apa sajakah yang akan dimunculkan dalam Dreadout 2? Apakah lebih mencekam dibandingkan dari seri sebelumnya? Mari kita bahasa lebih lanjut.


Story : Pelan Tapi Mencekam!

Dreadout 2 sendiri akan mengambil cerita setalah kejadian diseri pertamanya, dimana Linda akan dihadapkan dengan sebuah ancaman baru yang datang dari sesosok Perempuan bergaun hitam yang memberikan teror kepada Linda lewat kejadian-kejadian aneh yang membuatnya harus kembali berurusan dengan hal-hal suprantural. Kejadian supranatural tersebut berimbas kepada mahluk-mahluk gaib bertindak agresif dan mulai menyerang Linda dengan merasuki orang-orang disekitarnya. Lewat siapakah sang Perempuan bergaun hitam tersebut? Siapakah dalang Primer dari kekacuan di Dreadout 2? Apakah Eksis andil Bu Siska, sang antagonis Primer diseri sebelumnya? Bisa kalian cari tau sendiri dengan memainkannya yaaa!!

Dari segi cerita sendiri, Digital Happines patut diacungi jempol. Pasalnya cerita yang disajikan dalam Dreadout 2 ini dipaparkan dengan cukup rapi. Hal itu dibuktikan dengan Asrar-Asrar yang ditebar dalam tiap chapternya, dan akan dijawab satu persatu seiring berjalannya permainan. Bagi kalian yang sebelumnya Bukan memainkan, Dreadout dan Dreadout Keepers of Darkness, Bukan perlu khawatir, dikarenakan sang pengembang sudah berbaik hati memberikan sebuah fitur “Story Before” yang akan merekap keseluruhan cerita di dua game sebelumnya.

Selain itu, beberapa detail kecil juga diberikan oleh sang pengembang Demi memperkuat bahwa timeline Dreadout 2 mengambil waktu beberapa hari saja setelah kejadian di Dreadout pertama. Hal ini dibuktikan dengan dialog antar NPC yang menjelaskan kenapa Linda memotong rambutnya menjadi pendek, serta Dampak yang terjadi kepada Linda setelah kejadian di Dreadout pertama. Secara keseluruhan cerita Dreadout 2 sendiri menarik dan Membikin mu penasaran akan cerita yang disajikan ditiap chapternya, walapun Eksis kekurangan dimana sang pengembang Bukan memberikan backstory kepada beberapa Kepribadian yang Mempunyai peran Krusial dalam cerita.


Visual : Peningkatan Signifikan

Secara visual bukan hanya tampilan Linda yang berubah menjadi semakin aduhai dengan rambut pendek, Tetapi dunia dalam Dreadout 2 juga mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan seri sebelumnya. Keputusan sang pengembang menawarkan dunia semi open-world yang didukung dengan Unreal Engine 4, berhasil menghadirkan sebuah lingkungan perkotaan khas Indonesia berserta aktivitasnya. Beberapa desain Posisi dan NPC sendiri digambarkan dengan detail, seperti lingkungan sekolah, rumah Ngilu, pedesaan, hingga areal perkuburan yang didukung dengan detail-detail yang menghidupakan dunia dalam Dreadout 2. Digital Happines Bisa dibilang sukses membangun sebuah miniatur Indonesia di Dreadout 2. Begitu banyak aktivitas-aktivitas NPC yang mengambarkan kehidupan masayarakat Indoensia, seperti, kesemarawutan gang sempit, dinamika kehidupan kost-kostan, hingga aktivitas NPC yang mencari pesugihan dikuburan. Sekalian disajikan dengan indah dan Membikin mu seolah-olah sedang berjalan-berjalan disebuah kota di Indonesia.

Baca Juga:  Review Game Wuthering Waves: Potensi Menjanjikan dengan Beberapa Kendala

20200222104815 1Dari segi tampilan mahluk-mahluk gaib, Digital Happines sepertinya juga mengambil keputusan yang cukup berani, dimana mereka lebih memilih menampilkan desain musuh seperti zombie hingga Perempuan dengan Pakaian pengantin hitam. Hal ini sepertinya ditujukan guna menyasar pasar barat, yang lebih identik dengan tampilan monster-monster seperti zombie dan butcher seperti dalam game horror seperti Silent Hill ataupun Outlast. Meskipun begitu, hantu-hantu tradisional khas Indonesia seperti Pocong dan Kuntilanak, meskipun Bagian kemunculannya tergeser dengan monster-mosnter seperti zombie yang lebih dominan.20200222101431 1

Perubahan battle system yang sebelumnya hanya berfokus pada kamera irisphone menjadi sebuah pertarungan melee dengan senjata tajam, juga memberikan sebuah tampilan yang Membikin game ini semakin hidup. Selama petarungan sendiri darah dari monster-monster yang Anda bunuh akan memberikan Dampak bercak darah yang Membikin Linda tampak lebih badass! Pencahayaan juga ditempatkan dengan pas, sehingga perannya cukup Krusial dalam mengambarkan lingkungan dan situasi kengerian yang Eksis. Secara visual Dreadout 2 telah berhasil memberikan perubahan yang signifikan  dan mempersona lewat desain Posisi, pencahayaan, hingga detail-detail kecil, yang Membikin lingkungan serta kengerian yang ditawarkan.


Audio : Horor yang Adonan Aduk 

Secara atmosfir audio gameplay Dreadout 2 berhasil membangun kengerian lewat Dampak-Dampak Bunyi yang ditimbulkan ketika Anda melakukan eksplorasi. Seperti Bunyi teriakan, sound effect Demi battle berlangsung, dan memperkuat atmosfir kengerian yang Eksis. Tetapi,Demi urusan voice acting tiap NPC sepertinya Dreadout 2 Mempunyai sedikit masalah inkonsistensi yang lumayan menganggu. Total Eksis 3 bahasa yang digunakan dalam game yang satu ini, bahasa Indonesia, Sunda, dan Bahasa Inggris. Sang pengembang mungkin bertujuan membangun sebuah miniatur Indonesia, dengan tetap menggunakan bahasa daerah, Tetapi yang menjadi masalah adalah Eksis Demi pergantian cutscene. Nyaris tiap Kepribadian dalam game ini akan menggunakan voice acting berbahasa Inggris Demi cutscene berlangsung. Sebagai Teladan Bu Siska dan Nini Tetty, dimana mereka Mempunyai perbedaan voice Demi gameplay berlangsung, dan cutscene.

Baca Juga:  [Review] Cyber Hunter, Game Battle Royale dengan sentuhan Fresh dan Keren!

 ?

Meskipun Eksis masalah inkonsistensi dari segi voice acting, sepertinya sang pengembang tetap mempertahankan tradisi lelet mereka Yakni, menghadrikan band-band asal Indonesia, sebagai pengisi musik dalam game yang satu ini. Kalau didua game sebelumnya, kita disajikan NyanyianLalu dari Mocca, Koil, dan Sarasvati, di Dreadout 2 ini, Anda akan disuguhkan NyanyianLalu dari Kuburan Band yang berjudul “Saredona”. Menariknya NyanyianLalu Saredona ini akan menjadi latar selama Anda melakukan eksplorasi, dan menandakan bahwa Anda Bukan sedang dalam bahaya. 


Elemen Baru Tiap Chapter & Tingkat Kesulitan yang Konsisten

Dengan dirilisnya Dreadout 2 tentunya Eksis beberapa elemen-elemen baru yang coba disuntikan dan akan meningkatkan pengalaman bermain bagi para pemainnya. Salah satu perubahan yang paling mencolok adanya sistem semi open-world dan penambahan battle system yang lebih intens lewat aksi bacok-bacokan. Kedua elemen tersebutlah yang menjadi kekutan Primer dari Dreadout 2. Posisi-Posisi yang terbuka setiap chapternya memberikan pengalaman yang berbeda-beda dengan tingkat kesulitan yang menantang. Berbeda dengan game sebelumnya, dimana Anda hanya ditugaskan Demi mencari kunci Demi membuka sebuah pintu, di Dreadout 2 ini sang pengembang mulai menambahkan beberapa elemen puzzle didalamnya. Sehingga dalam satu level, keahlian mu dalam membidik kamera dan mengayunkan kapak akan menjadi Unsur penentu dalam menyelesaikan game yang satu ini.20200222094735 1

Sayangnya, dibalik penambahan battle system yang baru tersebut, Digital Happines lupa memberikan upgrade yang siginifikan kepada Irisphone. Irisphone sendiri tetap digambarkan sebagai sebuah senjata sakti yang selalu Bisa Anda andalkan tanpa harus takut kehabisan daya. Selain itu, fungsi “charge shoot” dalam Dreadout 2 ini terkesan sia-sia, karena memberikan damage yang sama kepada musuh. Menurut pengalaman saya selama bermain, monster-monster tengkorak yang disummon oleh Perempuan bergaun hitam akan tetap Tewas sebanyak 2 kali tembakan irisphone, Berkualitas Anda menggunakan chrage shoot ataupun jepretan Standar. Meskipun begitu, Irisphone Mempunyai fitur baru Yakni “stun” yang ditujukan menunjakan Demi battle berubah kedalam pertarungan  melee. Menariknya Kalau Anda berhasil memicu Dampak stun ke musuh-musuh mu, Linda dapat mengeluarkan sebuah serangan brutal yang diperlihatkan dengan sebuah animasi.

20200222173416 1 1Balancing sendiri juga menjadi isu yang Eksis dalam Dreadout 2, pasalnya Linda digambarkan lebih kebal serangan dibandingan diseri-seri sebelumnya. Dibutuhkan beberapa serangan hingga Membikin gadis SMA yang satu ini Cocok-Cocok memasuki fase sekarat yang ditunjukan berubahnya layar menjadi gelap. Sehingga dalam beberapa melee battle sendiri, Anda hanya perlu mengayunkan kapak mu secara bar-bar tanpa mempedulikan serangan musuh yang mengenai mu., Kalau Linda digambarkan terkesan kebal,  berbanding terbalik dengan musuh-musuh dalam game Dreadout 2, dimana mereka tergolong mudah dibunuh. Hanya diperlukan beberapa jepertan dan ayunan kapak mu Demi mengalahkan mereka. Meskipun begitu para monster ini memberikan sentuhan baru pada Dreadout 2, dibandingkan ser-seri sebelumnya. Pasalnya diseri Dreadout sebelumnya pertualangan Linda disetiap Posisi terkesan adem ayem tanpa Eksis gangguan para monster.

Baca Juga:  [First Impression] Far Cry New Dawn - Terasa Tak Sepenuh Hati!

20200222155443 1Selain Linda yang lebih kebal serangan dan para monster yang mudah Tewas, isu balancing juga menyerang boss-boss di Dreadout 2. Meskipun Dreadout memang dikenal sebagai game yang Mempunyai boss-boss yang memberikan tingkat stress yang luarbiasa, dikarenkan gerakan-gerakan yang dimiliki tiap bossnya, Tetapi dalam Dreadout 2 ini beberapa boss Tetap Mempunyai bug yang Bukan masuk Pikiran. Beberapa boss sendiri menjadi Mempunyai gerakan Bukan masuk Pikiran karena Bisa menembus beberapa objek dan Mempunyai gerakan yang terlalu Segera seolah-olah mereka Bisa muncul dari berbagai arah, sehingga memunculkan rasa Kecewa. Berdasarkan pengalaman, Kalau bug tersebut muncul seperti Demi melawan boss di chapter prologue, maka satu-satunya jalan adalah menekan fitur “retry to last checkpoint.

20200222102132 1Dibalik Sekalian isu balacning yang Eksis tersebut, Dreadout,  sepertinya Tetap mempertahakan Tanda khas mereka sebagai game horror yang “minim informasi”. Seperti seri-seri sebelumnya Dreadout 2  Tetap enggan menghadirkan map, health bar, atapun clue-clue tertentu dalam mencari urban legends dalam game ini. Pemain dipaksa menggunakan insting mereka, dalam bertahan hidup tanpa adanya informas health bar dari Linda ataupun para musuh yang Eksis. Alih-alih menjadi sebuah kekurangan, Bukan Eksis fitur tersebut seolah menjadi identitas dan Tanda khas dari franchise Dreadout. 

Fitur lain yang juga hadir dalam game ini adalah fitur side story, yang juga memberikan Corak di Dreadout 2. Total Eksis 3 side story yang Bisa Anda mainkan yang akan didukung dengan sebuah cutscene yang menarik. Bukan adanya  informasi yang Jernih tentang side story tersebut, Membikin mu harus Giat-Giat mengumpulkan informasi dari para NPC agar side story yang Eksis Bisa dipicu.


Konklusi

Perubahan yang ditawarkan Dreadout 2 Cocok-Cocok terbayarkan dengan manis, hal ini ditunjukan dengan penambahan beberapa fitur baru seperti pertarungan melee, dunia semi open world yang digambarkan dengan indah, serta fitur side story yang juga menambah kedalaman cerita didalam game ini. Meskipun begitu, bukan berarti Dreadout 2 tanpa celah, pasalnya isu-isu seperti voice acting yang Bukan konsisten, hingga balancing serta bug yang  Eksis cukup menganggu kengerian yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Untungnya beberapa kekurangan tersebut tergolong masalah teknis yang Bisa diselamatkan oleh sang pengembang melalui patch update.

REVIEW SCORE


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Review Games serta artikel keren lainnya dari Andi Permana