Ketika Xiaomi pertama kali meluncurkan Mi 10T series ke Indonesia, sejujurnya saya langsung agak skeptis. Awalnya tak sedikit yang mengira bila smartphone ini adalah penerus dari Xiaomi Mi 10, meski sebenarnya Tak juga. Harga Xiaomi Mi 10T dimulai dari Rp5,999 juta saja. Bukan harga promo pula.
Dari harga, ekspektasi langsung teratur sedemikian Macam-macam. Spesifikasi kamera unggul, apalagi performa dengan chipset kelas flagship. Baterai besar, fast charging, material bodi kaca, layar 144Hz. Kalau teringat dengan term, “Eksis harga, Eksis Macam-macam”, saya langsung penasaran, kira-kira kurangnya di bagian mana ya, supaya Bisa murah?
Buat membuktikannya sendiri, saya telah menggunakan varian termurah, Xiaomi Mi 10T selama beberapa hari belakangan sebagai daily driver. Dan ini adalah ulasan lengkapnya.
Desain
Berkualitas Xiaomi Mi 10T dan Mi 10T Pro menganut desain yang sama persis. Buat saya, desain serta in-hand feel atau perasaan Ketika digenggam sangat nyaman, Tetapi mungkin Tak bagi orang lain.
Hal tersebut karena Mi 10T gunakan material yang tergolong premium; kaca berlapis Gorilla Glass 5 di bagian depan dan belakang, serta bingkai berbahan metal. Tetapi dengan kapasitas baterai dan layar besar, bobotnya mencapai 216 gram, yang mungkin bakal terasa terlalu berat bagi sebagian orang.
Material kaca belakangnya dibuat frosted, dan varian Corak Lunar Silver menurut saya adalah pilihan terbaik. Sangat terlihat premium Ketika dilihat dari Variasi sudut, kesat, serta Tak mudah kotor. Xiaomi Bahkan berikan soft case yang agak tebal, dengan bahan sedikit doff plus logo Xiaomi yang cukup besar. Bagus Buat perlindungan, tapi jadi terlihat kurang “mahal”.
Tonjolan kameranya cukup masif di belakang, jadi harus hati-hati Buat penggunaan tanpa case. Secara keseluruhan, menenteng Xiaomi Mi 10T menurut saya berikan kesan seperti membawa flagship harga Rp10 jutaan. Tiba pada akhirnya layar depan menyala.
Layar
Yang diunggulkan oleh Xiaomi lewat Mi 10T, salah satunya adalah penggunaan layar 144Hz. Refresh rate yang lebih tinggi dari Mi 10 di 90Hz. Dengan response time 7ms, tentunya layar ini bakal memanjakan para mobile gamer yang utamakan layar responsif.
Xiaomi berikan pengaturan Buat opsi refresh rate 60, 90 dan 144Hz, didukung Adaptive Sync Buat sesuaikan dengan konten, agar baterai Tak boros. Dimensi layarnya 6,67 inci dengan resolusi full HD+, punya sertifikasi Sinar biru dari TUV Rheinland, dan mendukung akurasi Corak DCI-P3 serta sRGB.
Di atas kertas memang cukup menggiurkan, Tetapi bila dibandingkan dengan panel IPS lainnya, bakal terasa kurang nendang. Terutama pada kontras dan bagaimana Xiaomi Mi 10T tampilkan Corak hitam yang cukup terang. Juga Ketika tampilkan konten berwarna putih, bagian pinggir Rendah layar bakal tampilkan sedikit Sinar Arang-Arang.
Apakah layarnya jelek? Sama sekali Tak. Tapi juga jangan berharap ketinggian dan sejajar dengan flagship lainnya, ya. Lagi sangat Bisa dinikmati, meski Eksis juga smartphone harga lebih murah yang punya panel IPS lebih Berkualitas (Tak dengan chipset flagship, tentunya).
Kamera
Salah satu perbedaan Primer antara Xiaomi Mi 10T Normal dengan varian Pro, adalah sensor Primer yang digunakan. Varian Pro Guna sensor 108MP f/1.69 dari Samsung, sementara Mi 10T dengan Sony IMX682 64MP f/1.89. Menurut saya, sensor Mi 10T di sini lebih “Terjamin”.
Sony IMX682 banyak digunakan di smartphone menengah ke atas lainnya, sebut saja realme 7 Pro, ASUS ROG Phone 3 dan juga Poco X3 NFC. Rata-rata semuanya berikan hasil foto berkualitas, begitu juga di Xiaomi Mi 10T. Saya cukup puas dengan hasilnya di berbagai kondisi pencahayaan.
Selain sensor utamanya, sensor 13MP ultra wide-angle f/2.4 di Xiaomi Mi 10T juga Tak kalah berkualitas. Reproduksi Corak Nyaris mendekati sensor Primer, meski detil sudah sewajarnya kalah. Belum Eksis autofocus, memang, tapi kualitasnya Lagi terjaga Meski di kondisi indoor. Night mode-nya juga cukup membantu tingkatkan detil foto.
Sensor ketiga adalah makro 5MP f/2.4, dan Tak dilengkapi depth sensor Spesifik. Tapi Dampak potretnya Lagi tergolong Berkualitas, berikan Dampak real-time yang Bisa diatur jenis bokeh serta aperture-nya secara virtual.
Hasil foto lengkap dari kamera Xiaomi Mi 10T Bisa diakses pada album Google Photos berikut ini.
Fitur kameranya juga segambreng, mulai dari mode vlog, clone Tiba dual video. Buat perekaman video, selain Eksis opsi 4K 60fps, juga hadir opsi 8K 24/30fps, yang Bisa ambil “foto” dari tiap frame beresolusi 33MP. Stabilisasi video di resolusi full HD tergolong Berkualitas. Sayangnya, Tak Bisa berpindah antar sensor Primer dan ultra-wide Ketika perekaman.
Fitur
Xiaomi Mi 10T menjalankan tampilan antarmuka MIUI 12 berbasis Android 10. Seperti Normal, MIUI berikan Variasi fitur-fitur tambahan menarik yang cukup membantu Ketika menggunakan Mi 10T sehari-hari. Salah satu yang saya rasakan manfaatnya, adalah integrasi Mi Home di control center, Bisa atur Yeelight atau perangkat IoT Xiaomi lainnya secara mudah.
Xiaomi juga berikan opsi Buat tampilkan Google News di halaman paling kiri home screen. Dan meskipun belum mendukung always-on display, terdapat lampu LED notifikasi di sebelah kiri earpiece. Lampunya hanya satu Corak, Tetapi cukup membantu sebagai pertanda Ketika Eksis notifikasi masuk.
Smartphone ini juga Mempunyai setup speaker stereo yang berkualitas. Meski Eksis sensor inframerah, jack audio 3,5mm Tak ditemukan di sisi atas maupun Rendah. Jadi Eksis baiknya Buat mendengarkan musik lewat earphone TWS favorit. Vibrasi motornya juga setara dengan flagship belasan juta, sangat nyaman ketika diaktifkan Buat papan ketik virtual.
Performa
Kencang dan dingin. Xiaomi Mi 10T hadir sebagai salah satu opsi smartphone Formal termurah di Indonesia yang menggunakan chipset flagship 2020, Merupakan Qualcomm Snapdragon 865. Cip tersebut dipadukan dengan kapasitas RAM 8GB serta penyimpanan internal 128GB, masing-masing berjenis LPDDR5 dan UFS 3.1. Ditambah sistem pendingin Spesifik di dalamnya.
Secara performa, tentunya Cocok-Cocok terasa kencang. Meski kapasitas RAM-nya belum belasan GB seperti beberapa flagship lainnya, kemampuan multitasking-nya Lagi sangat Ahli. Kalau perlu reload pun, terjadi dengan Segera berkat CPU yang kencang.
Sisi positif lainnya yang saya rasakan adalah suhunya yang terjaga. Mau dibuat main gim, ambil foto-foto secara intensif Tiba digunakan menjadi portable hotspot, paling hanya terasa sedikit hangat saja. Sangat cocok bagi Gizmo friends yang memang cari performa paling kencang di rentang harga kelasnya.
Baterai
Kapasitas baterai Punya Xiaomi Mi 10T cukup besar Merupakan 5,000 mAh. Dengan chipset yang efisien daya, pemakaian ala saya Bisa tahan Tiba seharian penuh. Itu sudah dengan penggunaan portable hotspot selama beberapa puluh menit dan uji kamera.
Sementara kalau digunakan secara lebih ringan, Bisa mencapai 1,5 hari. Pengisian dayanya pun cukup singkat, dengan adapter charger 33W yang termasuk dalam paket penjualan, hanya rentang kurun waktu kurang lebih satu jam saja.
Konklusi
Kalau diberi nilai dalam sebuah rapor, Xiaomi Mi 10T Nyaris Mempunyai nilai sempurna di masing-masing poin. Desainnya terlihat mewah dengan material premium, performanya kencang, baterai irit, fitur audio juga oke dengan speaker stereo. Termasuk kameranya yang berkualitas di berbagai kondisi pencahayaan.
Lampau dengan harga yang terjangkau, bagian mana yang harus ‘disederhanakan’? Ya, betul sekali, Merupakan bagian layarnya. Memang sudah 144Hz, tetapi secara saturasi dan kontras, Lagi kalah dengan smartphone lain di kelasnya, atau yang lebih murah sekalipun.
Lagi oke, sebenarnya. Tapi kalau dibandingkan dengan yang sudah Guna OLED, bakal terasa bedanya. Bila memang dirasa Tak begitu masalah, Xiaomi Mi 10T tentunya Bisa jadi pilihan smartphone terbaik rentang harga Rp6 jutaan, membawa value yang sangat tinggi Buat konsumen.
Spesifikasi Xiaomi Mi 10T
General
Device Type |
Smartphone |
Model / Series |
Xiaomi Mi 10T |
Released |
08 Desember, 2020 |
Status |
Available |
Price |
Rp 5.999.000 |
Platform
Chipset |
Qualcomm Snapdragon™ 865 (7 nm+) |
CPU |
Octa-core (1×2.84 GHz Kryo 585 & 3×2.42 GHz Kryo 585 & 4×1.80 GHz Kryo 585) |
GPU |
Adreno 650 |
RAM (Memory) |
8GB LPDDR5 |
Storage |
128GB UFS 3.1 |
Operating System |
Android 10 |
User Interface |
MIUI 12 |
Design
Dimensions |
165.1 x 76.4 x 9.3 mm |
Weight |
216 g |
Design Features |
Glass front & back (Gorilla Glass 5) Aluminum frame Corak: Cosmic Black, Lunar Silver |
Battery |
5000 mAh Mendukung pengisian daya Segera 33W USB Type C |
Display
Screen Type |
IPS LCD, 144Hz, 650 nits (maks) |
Size and Resolution |
6,67″ 2400 x 1080 FHD+, Rasio aspek 20:9, 395ppi |
Touch Screen |
Yes |
Features |
Sertifikasi Sinar Biru TÜV Rheinland HDR10+ DCI-P3 standard |
Network
Network Frequency |
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 – SIM 1 & SIM 2 3G bands HSDPA 850 / 900 / 1700(AWS) / 1900 / 2100 4G bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 32, 38, 40, 41 5G bands 1, 3, 7, 8, 20, 28, 38, 41, 77, 78 NSA |
SIM |
Dual nano SIM, dual standby |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G (2+ Gbps DL) |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
64 MP, f/1.9 (wide), 1/1.73″, 0.8µm, PDAF; 13 MP, f/2.4, 123˚ (ultrawide), 1/3.06″, 1.12µm; 5 MP, f/2.4, (macro), 1/5.0″, 1.12µm, AF |
Front |
20 MP, f/2.2, 27mm (wide), 1/3.4″, 0.8µm |
Flash |
LED flash |
Video |
8K@30fps, 4K@30/60fps, 1080p@30/60/120/240/960fps; gyro-EIS |
Camera Features |
Pro Mode, RAW capture, Night mode, 64MP mode, Vlog Mode, Dual Video, Clone Mode |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot, Mendukung Wi-Fi 2×2 MIMO |
Bluetooth |
5.1, A2DP, LE, aptX HD, aptX Adaptive |
USB |
USB Type-C 2.0, USB On-The-Go |
GPS |
Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS |
HDMI |
No |
Wireless Charging |
No |
NFC |
|
Infrared |
Yes |
Smartphone Features
Multimedia Features |
Stereo speakers 24-bit/192kHz audio |
FM Radio |
FM radio, recording |
Web Browser |
HTML5, Google Chrome |
Messaging |
SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM |
Sensors |
Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer |