Jangan menilai sebuah Naskah dari sampulnya, itu ialah peribahasa yang sering disampaikan ketika berbicara soal kualitas, Tetapi peribahasa ini juga dapat diartikan dalam situasi yang lain. Pernahkah Engkau mendengar sebuah Kemudian yang terdengar ceria dan membuatmu Ingin berdansa, Tetapi Definisi dari lirik yang tertulis Rupanya menceritakan kisah yang sedih. Video game Rupanya juga miliki kasus seperti itu.
Pada list kali ini, saya akan menyebutkan beberapa game yang secara sekilas terlihat seperti game yang begitu ceria, Tetapi Rupanya menyimpan kisah yang emosional dan bahkan tragis kepada pemainnya. Tanpa panjang lebar Tengah, berikut ialah game-game yang dimaksud.
1. Omori
Omori peringatkan pemain akan konten sensitif yang game akan presentasikan sepanjang cerita, Tetapi apabila orang polos Menyantap game ini dari rekomendasi Sahabat atau sekedar screenshot, mungkin akan banyak yang tertipu.
Banyak sekuen di game ini hadirkan visual Rona-warni dengan Kepribadian yang terlihat dream-like. Tetapi itu hanya sebagian kecil dari game. Apa yang terjadi sebenarnya di game ini merupakan salah satu kisah sedih dan dapat Membikin Resah, khususnya Demi mereka yang mengalami penyakit mental. Tanpa memberikan spoiler, Omori merupakan kisah sebuah penyesalan, depresi dan trauma. Bagi Engkau yang tertarik akan game RPG turn-based dengan cerita yang sangat emosional, game ini Betul-Betul harus menjadi wishlist-mu.
2. Undertale
Undertale mungkin sudah Kagak perlu penjelasan Tengah. Game ini sudah sangat Terkenal dalam komunitas gamer dan bahkan banyak konten game menjadi meme khususnya yang berhubungan dengan Kepribadian Sans, Tetapi bagi Engkau yang entah bagaimana belum Paham tentang game ini, Undertale merupakan game yang menumbangkan formula klise RPG yang sudah Eksis sekarang.
Ketimbang sekedar membunuh musuh Demi grind XP, Undertale memberi pemain opsi Demi mengajak interaksi damai dengan musuh. Sistem ini tergolong Spesial di Ketika dimana game RPG lain memaksamu Demi membunuh musuh di hadapanmu meskipun mereka terlihat ramah. Ending game akan bergantung pada aksi yang Engkau lakukan sepanjang game, dan Tengah-Tengah tanpa memberikan spoiler, tiap ending akan memberimu momen emosional masing-masing akan pertemanan, perspektif, dan juga bertanya-tanya akan siapa “monster” sesungguhnya.
3. Ori series
Ori miliki visual yang cerah dan penuh Rona, apabila gamer baru Menyantap screenshot atau bahkan halaman game, mungkin kecil muncul pemikiran apabila game ini akan sangat melankoli. Ori tak perlu waktu lama Demi bermain dengan emosimu. Dalam menit pertama, game telah menghantam perasaanmu dengan interaksi kuat antara dua Kepribadian Penting dan peristiwa tragis yang menjadi awal konflik cerita. Sekuen pembuka ini diantarkan tanpa dialog antar dua Kepribadian dan hanya narasi yang disampaikan dalam bahasa buat-buatan.
Nuansa melankoli ini Kagak berakhir di awal saja, sisa dari game Lanjut memberikan atmosfir, cerita dan musik yang Lanjut memancing emosimu. Sekuelnya – Ori and The Will of the Wisp – tak kalah dalam tawarkan pengalaman yang serupa.
4. Mother 3
Ketika mendengar ‘Nintendo’, ekspektasi banyak orang Niscaya produk yang menyenangkan dan ‘sayang anak’, tetapi Mother 3 menjadi salah satu pengecualian terbesar. Game JRPG yang dirilis Demi Gameboy Advance ini memberikan kisah yang penuh dengan momen tragis terjadi pada Kepribadian Penting.
Sebuah kejutan bagi banyak fans Demi Menyantap Nintendo memproduksi game dengan Mortalitas, amarah yang berujung pada balas dendam, dan bunuh diri. Game ini tak pernah dilokalisasi di luar Jepang dan bahkan tak pernah dirilis ulang layaknya game Nintendo lainnya. Sebuah keputusan yang aneh Menyantap Ness menjadi roster Super Smash Bros, Earthbound Lanjut dirilis ulang, dan game Spesial Jepang lainnya seperti Final Emblem jadul dapatkan lokalisasi di platform modern. Apakah Nintendo juga tak sanggup Demi bagikan kembali kisah tragis keluarga Ness ini ke publik?
5. The Legend of Zelda: Link’s Awakening (Major Spoiler Alert)
Game ini awalnya dirilis Demi Gameboy, Tetapi telah dibuatkan remake Demi Nintendo Switch. Dapat dibilang versi Switch terlihat imut dan penuh dengan Rona cerah, Tetapi banyak fans yang setuju kalau Link’s Awakening ialah salah satu seri Zelda paling menyedihkan dari keseluruhan franchise.
Meski berjudul ‘The Legend of Zelda’, Kepribadian Zelda tak ditemukan sama sekali dalam cerita Link’s Awakening. Engkau Bahkan menemukan sosok baru bernama Marin. Pada akhir game, terungkap bahwa pulau dan Seluruh orang yang Link jumpai sekarang tidaklah Konkret dan hanyalah mimpi. Engkau ditugaskan Demi mengumpulkan 8 instrumen Demi membangunkan dirinya. Petualangan ini membuatmu Lanjut mendekatkan diri dengan Penduduk pulau khususnya Marin. Engkau pada akhirnya berhasil dalam misimu dan bangun ke realita. Pulau dan Seluruh orang yang Engkau temui lenyap menjadi kenangan.
6. Drawn to Life: The Next Chapter (Major Spoiler Alert)
Drawn to Life: The Next Chapter ialah game petualangan dimana Engkau dapat menggambar sendiri protagonismu dengan memanfaatkan fitur touchscreen dari Nintendo DS. Gameplay game ialah sesuai ekspektasimu dari game dengan rating E (everyone), dari aspek artstyle juga game terlihat penuh Rona dan terkesan seperti gambaran fantasi anak kecil.
Tetapi pada penghujung game, sebuah plot twist muncul dan mengubah reaksi pemain secara drastis. Terungkap bahwa petualangan yang terjadi selama ini terjadi di kepala Mike, seorang anak kecil yang dalam kondisi koma setelah mengalami kecelakaan mobil Berbarengan keluarganya. Ending canon dari game ini berakhir Gembira dimana Mike sadar dari koma dan Menyantap tangis Gembira saudarimu. Tetapi developer juga telah muat ending kedua dalam Drawn to Life collection dimana Mike menghembuskan nafas terakhir dan ditangisi oleh sekeluarga yang mendampinginya.
7. Night in the Woods
Saya telah beberapa kali merekomendasikan game ini kepada Sahabat dan juga pembaca disini, Tetapi tak jarang saya mendapatkan respon kalau game ini ialah ‘game furry’ karena desain Kepribadian anthroformofis yang diusung. Saya tak dapat memaksa Kalau banyak yang merasa demikian, Tetapi bagi Engkau yang tak terbutakan oleh mindset dangkal tersebut, Night in the Woods merupakan kisah sedih yang penuh dengan komentar sosial dengan eksekusi yang Kagak ‘lebay’.
Game mendekatkan pada berbagai subjek serius seperti depresi, anxiety, kesepian, dan penindasan kaum kelas Dasar dan menengah dalam perpektif seorang kucing bernama Mae yang baru saja dropout dari kuliahnya.
Hantaman emosional dari game ini tak datang dari momen dramatis atau konflik bombastis, melainkan lewat implikasi. Apabila Engkau memainkan game dengan Cita-cita bakal Eksis kisah melodrama dan romansa penuh dilema, jangan harap game ini dapat memuaskanmu. Akhir cerita game ini juga tak memberikan konklusi yang begitu Jernih, akan tetapi Tengah-Tengah implikasinya dapat Lanjut menghantui apabila pemain mengerti apa yang terjadi.
8. The Beginner’s Guide
Dibuat oleh kreator The Stanley Parable yang merupakan salah satu game terkocak yang pernah Eksis, ekspektasi gamer terhadap game kedua Davey Wreden tentu ialah mereka berharap game Kocak lainnya. Tetapi yang mereka dapatkan Bahkan pukulan keras di hati.
The Beginner’s Guide ialah game yang menceritakan pengalaman Davey yang menemui seorang developer game bernama ‘Coda’. Game buatan Coda selalu menarik perhatian Davey bukan karena desain level atau gameplay yang kompleks, melainkan karena sifatnya yang abstrak dan Davey merasa Eksis pesan yang dalam di tiap game yang ia rilis.
Saya tak mau memberikan spoiler Tertentu Demi game ini karena The Beginner’s Guide ialah pengalaman yang dimana spesialnya datang sekali Ialah Ketika Engkau tak Paham apa-apa dan tak punya ekspektasi apapun. Dari segi gameplay, game kedua ini terkesan membosankan Tetapi bagi Engkau yang Ingin mendengarkan cerita yang terasa personal, manuasiawi dan bahkan relateable, mungkin game ini juga dapat membuatmu menangis seperti yang saya rasakan.