Review Xiaomi Mi 11 Indonesia: Pertama dengan Snapdragon 888

Diresmikan pertama kali di penghujung tahun 2020, Xiaomi Mi 11 baru saja dikenalkan secara Dunia 8 Februari kemarin. Smartphone ini jadi senjata Istimewa Xiaomi Begitu ini, tampil sebagai flagship pertama yang gunakan chipset Snapdragon 888 di dunia. Perilisannya kemarin Dapat dibilang cukup bikin ramai, kenapa?

Karena keputusan Xiaomi yang cukup Spesial. Di negara asalnya, Xiaomi Mi 11 hadir dalam dua jenis paket penjualan; dengan dan tanpa adapter charger. Meski pada akhirnya varian Dunia tetap hadir dengan adapter charger. Dan dengan harga ritel yang lebih mahal, tentunya.

Hanya satu varian saja yang diperkenalkan Begitu ini, dengan tanda-tanda varian Pro yang bakal menyusul membawa setup kamera lebih lengkap. Lantas bagaimana dengan varian standarnya satu ini? Setelah sempat coba Buat menjajal Xiaomi Mi 11 selama beberapa waktu (thanks to K2Gadgets), berikut adalah impresi pertama saya.

Desain

Sejak dirilisnya Xiaomi Mi Note 10 akhir 2019 Lampau, menurut saya flagship Xiaomi sudah Dapat disandingkan dengan flagship merek lain secara desain dan tampilan. Begitu juga dengan Xiaomi Mi 11, yang hadir dalam dua opsi material bodi belakang; kaca frosted anti-glare bebas sidik jari, hingga vegan leather. Unit yang saya coba kebetulan punya material kulit dalam Corak Lilac Purple.

Terasa cukup ringan di tangan, karena bobotnya tak Tiba 200 gram (tepatnya di 194 gram). Relatif tipis juga di 8,56mm, sementara varian bodi kaca lebih tipis Kembali di 8,06mm. Lengkungan pada sudut kiri dan kanan Berkualitas di sisi depan dan belakang, selain menambah kesan premium, juga nyaman di tangan. Apalagi varian kulit yang sangat nge-grip alias keset di permukaan telapak tangan.

Desain modul kameranya dibuat berbeda dari seri-seri sebelumnya, sedikit menonjol dengan aksen Corak silver. Tonjolannya juga Enggak terlalu masif dibandingkan flagship dengan sensor Istimewa 108MP lainnya, menggunakan lapisan dari kaca satu bagian. Secara visual, sudah cukup Dapat dibanggakan.

Layar

Buat bagian ini, Xiaomi berikan peningkatan yang cukup signifikan. Setelah sebelumnya ‘hanya’ gunakan resolusi tertinggi di full HD+, kini Xiaomi Mi 11 sudah gunakan panel 2K AMOLED dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate mencapai 480Hz. Dimensinya sendiri mencapai 6,81 inci, Tetapi karena bezel yang relatif tipis serta bagian kiri & kanan layar sedikit melengkung, dimensinya tak terlalu besar.

Soal kualitas dan reproduksi warnanya tak perlu diragukan Kembali. Xiaomi Tiba mendaftarkan Mi 11 ke DisplayMate, dan mendapatkan skor A+. Skor tinggi hanya Dapat didapatkan bila layar Dapat tampilkan saturasi yang Berkualitas serta Presisi, menandakan bila layarnya Dapat digunakan utnuk keperluan edit foto maupun video profesional. Diperkuat dengan lapisan Gorilla Glass Victus.

Yang sedikit mengganggu di mata saya Eksis pada keempat sudut layarnya. Lengkungannya cukup lebar, dan sudutnya Enggak sama antara bagian atas dan Dasar. Sehingga ketika menampilkan aplikasi, terlihat kurang “match” dengan aplikasi-aplikasi yang sedang dijalankan. Mungkin ini hanya nitpick pribadi saya, dan sisanya oke-oke aja, dengan empat sisi bezel yang dibuat sama tipisnya.

Kamera

Bukan varian “Pro”, sensor kamera yang diusung hanya tiga di bodi belakangnya, berbeda dengan seri Mi Note 10 yang Tiba punya lima dengan dua sensor telefoto berbeda. Sementara di Xiaomi Mi 11, Enggak ditemukan sensor telefoto sama sekali. Bakal jadi kelemahan Buat standar flagship 2021.

Sensor Istimewa di bodi belakang punya resolusi 108MP f/1.85, dilengkapi dengan OIS, dan 7 lapis lensa. Dimensi fisiknya 1/1.33”, dan mendukung teknologi pixel-binning 4-in-1. Artinya, sensor ini Bisa hasilkan foto beresolusi 27MP berkualitas tinggi, lewat penggabungan empat piksel individu menjadi satu “super pixel”. Di sebelahnya, terdapat sensor ultra-wide 13MP f/2.4 123 dengan FoV 123 derajat.

Sensor ketiga berjenis telemacro, beresolusi 5MP f/2.4 dan mendukung autofokus (3 – 10cm). Jenisnya mirip dengan yang digunakan pada Poco F2 Pro—lebih mudah mengambil foto objek kecil/jarak dekat lewat jenis sensor ini dibandingkan sensor makro Biasa. Tanpa sensor telefoto, tentunya zoom/pembesaran foto bakal diolah secara digital.

Tetapi Begitu saya coba-coba, saya merasa kualitas digital zoom-nya Dapat dibilang mirip dengan Pixel 3. Dalam artian, tetap terlihat detail meski gunakan 2x zoom. Sepertinya Xiaomi juga menggunakan olah software, atau Sokongan dari ISP Snapdragon 888 Buat tingkatkan kualitas fotonya. Sementara kamera depannya juga tak kalah bagus, beresolusi 20MP f/2.4. Berikut beberapa hasil fotonya (dan sedikit tambahan di album Google Photos).

Fitur

Xiaomi Mi 11 hadir dengan MIUI 12 berbasis Android 10, dan bakal mendapat pembaruan ke MIUI 12.5 dengan Android 11 dalam waktu dekat. Saya sendiri cukup menggemari tampilan antarmuka MIUI yang kini sudah semakin matang. Tak terlihat penuh di mata, meski sejatinya fitur Tetap sangat banyak.

Eksis beberapa fitur gimmick tambahan yang menurut saya cukup menarik di Xiaomi Mi 11. Software-nya secara Mekanis dapat tingkatkan resolusi video yang sedang diputar, dan beberapa fitur lain seperti AI Image Enhancement, AI HDR Enhancement (Buat video) serta MEMC yang diklaim Dapat menambah framerate video, supaya terlihat lebih halus.

Fitur-fitur tersebut bakal memakan daya lebih banyak ketika diaktifkan, memanfaatkan kekuatan dari chipset Snapdragon 888 yang powerful. Varian yang saya coba Mempunyai kapasitas RAM 12GB, sementara varian Dunia hanya punya opsi 8GB saja (dengan pilihan memori internal 128/256GB). Tanpa slot kartu microSD, Xiaomi Mi 11 dilengkapi slot kartu SIM ganda.

Sensor sidik jari yang terbenam di dalam layar Mi 11 juga tak Biasa. Lewat pembaruan perangkat lunak, nantinya pengguna bakal Dapat mendeteksi ritme denyut jantung dengan meletakkan jarinya selama beberapa detik. Dan selain layar berkualitas, Xiaomi lengkapi panel tersebut dengan setup speaker stereo hasil kerja sama dengan Harman Kardon. Bahkan lubang audio di sisi Dasar didesain seperti ritme equalizer.

Hasilnya? Salah satu (kalau bukan) speaker terbaik yang pernah Eksis di smartphone. Dukungan pengisian daya Segera juga tersedia. Baterai 4,600 mAh di Xiaomi Mi 11 Dapat diisi hingga penuh dalam waktu Sekeliling 45 menit saja lewat charger 55W. Juga mendukung wireless charging 50W lewat aksesori opsional yang dijual terpisah. Yang sedikit kurang adalah absennya IP rating pada smartphone ini.

Hasil Awal

Apa yang dibawa oleh Xiaomi lewat Mi 11 tergolong sangat menarik. Visual yang tak kalah menawan dari kompetitor, kualitas layar yang sudah tak dihemat, kamera Lihai (meski sensor Enggak selengkap lainnya) dan chipset Snapdragon 888. Tetap Eksis beberapa hal yang dipangkas, daya tahan terhadap air menjadi salah satunya.

Harga Dunia yang mencapai Rp12 jutaan Membikin Xiaomi Mi 11 mungkin agak sulit Buat direkomendasikan, karena sudah mendekati harga merek lain dengan image premium yang mungkin lebih menjanjikan, sebut saja Samsung Galaxy S21. Alangkah baiknya kalau harganya Dapat sama dengan versi China, meski tanpa charger sekalipun.

Smartphone ini dipastikan bakal hadir di Indonesia, mengingat sertifikasi yang sudah muncul di situs TKDN dan lembaga Postel. Apakah bakal laku keras di pasaran? Kita nantikan saja kehadiran dan berapa harga yang dipasang oleh Xiaomi Indonesia.

Oh ya, Gizmo friends Dapat cek YouTube channel K2Gadgets Buat menemukan ulasan lengkap dari Xiaomi Mi 11 ini ya.

[rwp_box id=”0″]

Spesifikasi Xiaomi Mi 11