EVOS: Indonesia motor Istimewa industri “esports” di Asia Tenggara

Masa depan e-sports versus infrastruktur pendukungnya di Indonesia

Dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi Sekeliling 43 persen

Jakarta (ANTARA) – Co-Founder & Chief Marketing Officer EVOS Esports Michael Wijaya mengatakan Indonesia merupakan negara pendorong Istimewa pertumbuhan industri esports di Asia Tenggara.

“Dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi Sekeliling 43 persen terhadap jumlah total tersebut,” kata Michael melalui siaran pers, Kamis.

Michael juga menyebutkan industri esports Indonesia menyumbang pendapatan senilai 2,08 miliar dolar AS atau Sekeliling Rp30 triliun.

“Tingginya jumlah gamers dan jumlah pendapatan ini menjadi indikasi bahwa industri esports Mempunyai potensi yang cukup besar di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:  Siswa sekarang dapat bersekolah di Sekolah Menengah Atas di Metaverse dan Dapat Ijazah di dunia Konkret

Dalam Obrolan virtual di Jakarta hari ini, Michael juga mengatakan pertumbuhan gamers di Indonesia selama lima tahun ke depan diproyeksikan cukup besar dan Konsisten. Di tahun 2025, Indonesia diprediksi punya 142 juta gamers.

“Sementara kalau dilihat dari jumlah penonton, mungkin Ketika ini angkanya cukup rendah dibandingkan jumlah gamers Ialah Sekeliling 15 persen. Tetapi, kami Menonton ini sebagai kesempatan Demi pertumbuhan penonton esports, diperkirakan 5 tahun ke depan mencapai 16,4 persen,”

Data EVOS juga menunjukkan Ketika ini 57 persen penggemar esports merupakan kalangan muda berusia di Dasar 18 tahun, sisanya Sekeliling 41 persen di atas 18 hingga 29 tahun.

Menurut Michael, Bilangan tersebut sangat berpotensi bagi pertumbuhan industri gaming. Meski Ketika ini pada umumnya gamers bertransaksi di Dasar Rp100 ribu, di sisi lain mereka juga melakukan transaksi tiga hingga tiga kali dalam satu bulan.

Baca Juga:  Tower of Fantasy ajak "gamer" Tanah Air jelajahi Aesperia lewat CBT

“Itu sangat berpotensi bagi game developer dan industri esports sendiri,” tuturnya.

Head of Strategy & Rencana Visa Indonesia Handikin Setiawan mengatakan potensi dan pertumbuhan industri esports tersebut menjadi pendorong Visa Demi bekerja sama dengan brand terdepan esports seperti EVOS.

“Visa Mau memberikan pengalaman di digital first payment yang relevan Demi segmen usia di Dasar 30 tahun,” katanya.

Vice President Bank Independen Ruth Ekowati Rahayu Memperhatikan peranan bank dalam pelayanan transaksi rutin antara gamers dan game Lagi rendah dan menyisakan celah yang Pandai dimanfaatkan sebagai Kesempatan.

“Oleh Karena itu, Bank Independen bekerja sama dengan salah satu organisasi esports terbesar di Asia Tenggara EVOS dan merchant payment Visa Demi mengeluarkan kartu EVOS Esports yang berfungsi sebagai kartu tanda member dan kartu debit,” terang Ruth.

Baca Juga:  Bocoran Gim Baru Demi Serial Balap Need For Speed!!!

“Pemilihan EVOS sebagai rekanan kerja sama merupakan bentuk optimisme kami terhadap industri esports dan EVOS,” pungkasnya.

Baca juga: Garena gelar kompetisi berhadiah laptop Macbook Air sambut HUT RI

Baca juga: Game Honor of Kings akan batasi akses anak-anak