[Opini] Kenapa Banyak Game Mobage Anime Tutup Tahun 2023?

Mobage Anime Tutup – Sepertinya, sudah menjadi sebuah kewajiban bahwa seorang pecinta anime setidaknya sudah pernah memainkan satu game mobage bertemakan anime pula. Tentunya, dengan adanya market para pecinta anime Membangun variasi game mobage anime Demi platform mobile semakin banyak. Semakin banyak pilihan utuk gamers pecinta anime, semakin ketat pula persaingan Demi pasar Jenis ini pula.

Bagi Anda yang belum Paham, mobage adalah istilah Jepang yang merupakan singkatan dari mobile games dan tentunya merujuk pada game-game mobile secara keseluruhan. Tetapi bagi para gamers Indonesia, mobage identik dengan game-game bergenre hero colletors bertemakan anime yang kental akan mekanisme gacha yang serupa dengan lootbox.

Pada kuartal pertama 2023 ini, banyak game-game mobage anime yang sayangnya harus menutup servernya dikarenakan banyak hal. Bahkan developer atau publisher yang sudah sepuh di pasar ini seperti Yostar dan Cygames harus menutup game mereka Demi server Dunia. Apa penyebabnya?

Penyebab Banyak Game Mobage Anime Tutup Server Tahun ini

Penyebab Banyak Game Mobage Anime Tutup Server

Bagi kalangan wibu yang sudah Panjang terjun ke dunia mobage, memilih gamenya ibarat sebuah investasi, terutama bagi Anda yang suka top up demi mendapatkan satu Watak yang Anda anggap keren atau imut. Bukan hanya investasi Doku dalam game tersebut, Tetapi juga tenaga serta waktu Demi Anda grinding hingga Dapat dianggap sepuh dalam komunitasnya.

Tutupnya game mobile anime favorit Anda tentunya akan Membangun seluruh gamers yang sudah mencurahkan Sekalian Doku, waktu, dan tenaganya marah dan kecewa berat meskipun kadang Eksis developer yang memberikan kompensasi atas currency top up yang sudah Anda belanjakan.

Deretan Game Mobage Anime Di Playstore
Deretan Game Mobage Anime di Playstore

Apabila kita tanya ke sebagian besar playernya, penyebab Penting dari sebuah game mobage tutup adalah karena jumlah player yang Hening atau sang publisher server Dunia yang Bukan sanggup mengurus gamenya Tengah. Tetapi jawaban tersebut kadang Bukan Membangun kita merasa puas terutama bagi kita yang sudah terlanjur kecewa dan marah atas tutupnya game tersebut.

Disini, kita akan bahas lebih detail Tengah penyebab dari tutupnya game mobage favorit tersebut dilihat dari Berita-Berita yang sudah Jagat Game bawakan sebelumnya serta dari pengalaman penulis sendiri sebagai gamer yang sudah cukup Panjang berkutat pada game mobage.

Baca Juga:  Siapa Sebenarnya Tom Clancy, dan Apa Kontribusinya dalam Industri Game?

Pertumbuhan Player Newbie yang Sangat Gial

Game Mobage Tutup Karena Regenerasi Playernya Yang Lambat
Game Mobage Tutup Karena Regenerasi Playernya Yang Gial

Berlandaskan dari pernyataan tipikal dimana game tutup selalu identik dengan populasi playernya yang sedikit, regenerasi player newbie yang tertarik Demi memainkan sebuah game mobage juga sangat Krusial bagi kelangsungan game berbasis free to play manapun. Dalam kasus ini, beberapa game mobage anime Dapat dikatakan kurang ramah newbie.

Hal ini Dapat disebabkan banyak Elemen pada ingame. Salah satu yang paling terasa bagi Pemain baru adalah mekanisme grinding pada game yang terasa berat terutama Demi level up yang biasanya dibatasi dengan serangkaian item material Apabila Anda Ingin Memajukan batas level max dari Watak Anda, atau gears serta item Demi memperkuat Watak Anda.

Saya sudah merasakannya sendiri di Genshin Impact Begitu memainkan akun cadangan yang progress-nya belum Tiba Inazuma dan sudah mendapatkan Yae Miko, yang dimana saya harus melakukan eksplorasi dan menjalankan quest Enkanomiya terlebih dahulu Demi mendapatkan material ascension dari Yae Miko. Dan seperti yang player Genshin ketahui, eksplorasi memakan waktu yang cukup Panjang.

Banyak Reward Event Yang Ketinggalan Apabila Kamu Under Level
Banyak Reward Event Yang Ketinggalan Apabila Anda Under Level

Imbasnya, Anda Bukan Dapat menikmati konten-konten game tersebut sepenuhnya, terutama apabila Eksis event besar dengan waktu terbatas yang membutuhkan Watak level tinggi Demi mendapatkan Sekalian reward yang Eksis.

Maka dari itu banyak developer dari game anime mobage Bukan segan memberikan banyak resources, material upgrade hingga free pull gacha agar progress newbie Dapat lebih Lekas mengejar ketertinggalan update terbaru Begitu ini

Komunitas yang Gatekeeping atau Toxic

Komunitas Yang Gatekeeping Atau Toxic
Komunitas Yang Gatekeeping Atau Toxic

Tetap berhubungan dengan sedikitnya player newbie, banyak komunitas game mobage melakukan gatekeeping terhadap player baru yang Tetap meraba-raba mekanik serta Metode kerja sebuah game mobage. Saya belum medapatkan jawaban Niscaya dari permasalahan ini, Tetapi bila kita tarik garis besarnya, banyak player mobage yang takut game mereka akan kemasukan player-player baru yang toxic hingga Membangun komunitas mereka keruh.

Dalam beberapa kasus, biasanya newbie akan ke grup sosial media atau Perhimpunan komunitas Demi bertanya siapa Watak meta Begitu ini atau memamerkan Watak hasil gacha mereka Demi bertanya apakah Watak ini layak di level up dan dibawa hingga akhir game.

Newbie Yang Kadang Dikira Sepuh
Newbie Yang Kadang Dikira Sepuh

Eksis dua tipe jawaban biasanya, antara para player yang lebih berpengalaman memberikan masukan serta saran yang Bermanfaat, atau malah menuduh sang newbie sebagai player sepuh yang hanya Ingin memamerkan hasil gacha mereka tanpa dasar apapun. Bahkan, dalam beberapa komunitas gamers muncul istilah “apabila Ingin menikmati game tersebut, maka jauhilah komunitasnya”. Tentunya, permasalahan ini Bukan hanya dialami oleh game mobage saja

Baca Juga:  Mengenang Majalah Game Jadul yang Pernah Mewarnai Hari-hari Gamer Indonesia

Permasalahan ini Dapat kita balik, dimana para player newbie yang melakukan gatekeeping ke komunitasnya karena kelakuan toxic Bagus secara interal maupun terlibat konflik dengan komunitas game lainnya yang akhirnya berimbas pada Imej dari game yang sebenarnya Bukan bersalah sepenuhnya atas hal ini.

Event Kurang Menarik Serta Strategi Marketing yang Lesu

Collab Goddess of Victory NIKKE x Chainsaw Man
Event collab menjadi salah satu Metode Demi menarik peminat Pemain baru ataupun Pemain Panjang Demi kembali

Akhir-akhir ini, banyak game-game yang melakukan kolaborasi Berbarengan IP lain Bagus itu sesama game, Gambar hidup, anime, bahkan tokoh-tokoh influencer yang sedang naik daun. Demi game mobage, karena mayoritas Sasaran pasar mereka adalah para pecinta anime, game mobage seringkali berkolaborasi dengan anime yang sedang naik daun.

Biasanya kolaborasi dikemas dalam bentuk event limited berdurasi 2 minggu hingga 1 bulan. Contohnya seperti NIKKE yang berkolaborasi dengan Chainsaw Man yang Laku manis dan juga Dapat menarik perhatian player baru dalam circle penggemar Chainsaw Man.

Apabila event tersebut Bukan dalam bentuk kolaborasi, normalnya sebuah event game mobage akan melibatkan cerita Spesifik dari Watak yang sedang Eksis di banner limited Begitu ini, atau event yang mengandung cerita krusial yang menjadi jembatan dari cerita Penting yang sifatnya permanen.

Kolaborasi Arknights Dengan Rainbow Six Siege
Kolaborasi Arknights Dengan Rainbow Six Siege

Event yang repetitif tanpa adanya gimmick mekanik yang menarik di setiap eventnya serta reward yang itu-itu saja Membangun gamers merasa bahwa game ini sudah Eksis dititik jenuh. Kondisi terparahnya Apabila sudah dilabeli “dead game” oleh para playernya.

Hal ini yang terjadi pada game Revived Witch dimana eventnya dirasa membosankan oleh para playernya dan akhirnya ditinggalkan begitu saja. Padahal, game-game Yostar Begitu ini seperti Arknights dan Blue Archive Dapat dikatakan sukses dan cukup mendomasi di pasar game mobage anime.

Iklan Goddess Of Victory NIKKE Thailand

Iklan Nikke yang Sempat Jadi Kontroversi

Baca Juga:  Revamp Eudora Mobile Legends Rupanya dapatkan Nerf Tersembunyi Oleh Moonton!

Marketing juga memegang peranan Krusial. Selain kolaborasi, iklan yang gencar juga berpengaruh dengan pertumbuhan para palyer barunya. Jadi jangan heran kalau Eksis beberapa iklan game mobage yang terasa gak nyambung dengan gameplay aslinya, terlalu sensual, atau bahkan “cringe” demi Membangun publik penasaran dengan gamenya.

Permasalahan Internal Developer dan Publisher

Priconne Yang Server Globalnya Dipegang Oleh Crunchyroll
Priconne Yang Server Globalnya Dipegang Oleh Crunchyroll

Permasalahan satu ini diluar kuasa kita sebagai gamers. Game-game mobage biasanya terdiri dari beberapa versi, umumnya versi asal negara mereka seperti Jepang dan Cina serta versi Dunia. Hanya sedikit negara diluar negara sang developer atau publisher yang mendapatkan server mereka sendiri. Seperti Thailand yang mendapatkan servernya sendiri Demi game Princess Connect! Re:Dive.

Keputusan server tentunya Eksis di kuasa sang developer atau publisher sebagai pemilik hak cipta. Dikarenakan imbas dari poin-poin diatas yang akhirnya game tersebut Bukan menghasilkan untung dan malah merugi. Mau Bukan mau publisher dari server tertentu harus menutup gamenya dikarenakan tak sanggup membayar hak cipta kepada developer asalnya.

Server Priconne Thailand Yang Mengadakan Anniversary Source Facebook Crystaesial 1
Server Priconne Thailand yang Mengadakan Anniversary, Source Facebook Crystalesia

Hal ini terjadi pada game Princess Connect! Re:Dive server Dunia dimana baru-baru ini mengumumkan end of service dikarenakan permasalahan finansial serta cost maintanace yang memakan biaya tak sedikit. Ironisnya, Priconne server Thailand yang berbeda publisher malah merayakan Anniversary 2,5 tahun dengan memberikan banyak “bansos” kepada playernya.

Itu tadi kemungkinan penyebab banyak game mobile anime tutup akhir-akhir ini. Tentunya, permasalahan detail dari tutupnya game-game tersebut jauh lebih kompleks dari apa yang kita pikirkan sebagai player. Semoga game Mobage Gacha favorit Anda berumur panjang yah!


Baca pula informasi Jagat Game lainnya tentang game mobile beserta dengan Info-Info menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Ananda Pratama. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.