Kembali Kembali dengan sebuah smartphone kelas menengah. HMD Dunia selaku pemegang lisensi tunggal merek smartphone Nokia, akhirnya membawa produk terbarunya ke Indonesia. Meski konsumen selalu menantikan seri flagship (atau setidaknya Nokia 8.3 5G yang menjadi cameo di Gambar hidup 007), yang hadir Malah Nokia 5.4.
Secara fisik setidaknya terlihat mirip, Tetapi dari spesifikasi Niscaya berbeda. Yang cukup Aneh, tak seluruhnya meningkat dari seri Nokia 5.3 terdahulu—Eksis yang naik, Eksis pula bagian spesifikasi yang diturunkan. Dengan banderol harga yang kurang lebih sama. Begitu kompetitor lain mulai Bisa membawa fitur flagship seperti refresh rate tinggi dan baterai besar.
Tetapi HMD percaya bila perangkat rilisan mereka tetap Mempunyai diferensiasi yang kuat, melalui perangkat lunak yang lebih Rapi, dan sejumlah fitur video yang mungkin jarang ditemui Kepada smartphone rentang harga sama. Apakah Bisa membuatnya lebih unggul dari yang lain? Berikut ulasan saya setelah menggunakan Nokia 5.4 selama beberapa pekan ini.
Desain
Secara tampilan, digabungkan dengan kombinasi warnanya, menurut saya Nokia 5.4 ini termasuk salah satu smartphone dengan desain paling bagus di kelasnya. Meski, memang, materialnya Normal saja, gunakan plastik polikarbonat di bagian samping dan belakangnya.
Ketika digenggam… memang kurang menimbulkan kesan kokoh ala smartphone Nokia terdahulu, meski ketika saya coba putar atau twist kuat-kuat aja. Bobotnya pun tergolong ringan di 180 gram, dengan ketebalan 8,7mm. Terdapat dua varian Rona yang Bisa dipilih Yakni Dusk dan Polar Night seperti yang saya pegang.
Warnanya sangat menarik, berubah-ubah sesuai pantulan Terang, dan Mempunyai tekstur bergaris bila dilihat dari dekat. Mudah membekas sidik jari, Tetapi mudah juga Kepada dibersihkan. Di tangan juga terasa sedikit lebih kompak dari Nokia 5.3.
Desain kameranya juga berbeda dari smartphone lain, mengingatkan saya ke seri Lumia lawas. Sensor sidik jari di bawahnya juga Bisa dimanfaatkan Kepada geser bar notifikasi dengan gestur swipe. Overall, opsi Rona yang disediakan Membikin Nokia 5.4 sangat menarik Kepada dilirik.
Layar
Ketika saya bilang “Eksis yang diturunkan” di awal ulasan, Eksis pada bagian layar yang diusung oleh smartphone mid-range Nokia ini. Secara desain memang terlihat lebih modern, karena sudah mengusung kamera punch-hole yang diletakkan di bagian kiri atas.
Bezelnya sedikit tebal, tetapi adanya lengkungan 2.5D membuatnya Kagak terlalu terlihat. Sama-sama gunakan panel IPS, dimensinya sedikit mengecil di 6,39 inci, membuatnya lebih kompak. Tetapi resolusinya juga turun ke HD+, dengan refresh rate yang Tetap sama di 60Hz.
Sejatinya, layar Nokia 5.4 sudah cukup bagus. Reproduksi Rona, kecerahan Tiba viewing angle-nya oke oke saja (meski kontrasnya sedikit kurang). Tetapi ketika kompetitor sudah Bisa bawa panel AMOLED atau refresh rate tinggi, dalam resolusi full HD, rasanya jadi lebih tertinggal.
Kamera
Salah satu yang diunggulkan oleh HMD lewat Nokia 5.4 Eksis pada sektor kameranya. Belum gunakan lensa ZEISS, ya. Tapi besaran resolusi sensor kamera utamanya ditingkatkan, dari 13MP ke 48MP f/1.8 yang mendukung PDAF.
Sementara tiga sensor lainnya Tetap sama persis; 5MP f/2.2 ultra wide-angle, 2MP macro & 2MP depth sensor. Mode kameranya pun cukup lengkap. Di mode potret, misalnya, tersedia lima pilihan Dampak bokeh tambahan yang Bisa digonta-ganti agar foto terlihat lebih menarik.
Kagak Eksis mode manual Kepada foto di Nokia 5.4, Tetapi kini Eksis mode “Cinema” yang Membikin Anda Bisa rekam video sinematik dalam format lebar 21:9. Termasuk ubah parameter manual mulai ISO Tiba bitrate, bahkan format H-Log sekalipun, Kepada keperluan editing tingkat lanjut.
Kalau dari fitur terasa menggiurkan, sayangnya Kagak berlanjut ke hasil foto dan videonya. Sensor utamanya hanya Bisa hasilkan foto berkualitas Begitu Terang berlimpah saja, dengan mode HDR yang kurang Mujarab Kepada meratakan eksposur dalam sebuah foto.
Ketika digunakan Kepada foto di kondisi Terang gelap, foto akan menjadi jauh lebih halus. Night mode Bisa membantu meski Kagak banyak—sisi positifnya, Kagak Membikin skenario malam menjadi siang hari. Yang paling kurang buat saya adalah sensor ultra wide-nya.
Saya Tiba harus kembali mengecek unit Nokia 5.3 yang Tetap Eksis di kantor. Dan memang, kualitasnya sedikit menurun. Meski sudah saya bersihkan kaca kamera belakang, di beberapa kondisi, foto terlihat berbayang atau seolah berkabut. Detilnya pun sangat kurang karena sensor yang kecil, jadi hanya optimal di pencahayaan terang saja. Hasil foto lengkap dari kamera Nokia 5.4 Bisa Anda akses pada album Google Photos berikut.
Kalau kualitas videonya sendiri sudah oke, dengan audio yang oke banget karena Eksis dukungan spatial audio dari OZO. Hanya saja, resolusi maksimum perekaman video Nokia 5.4 Eksis di full HD 30/60fps tanpa opsi 4K. EIS-nya pun kurang efektif Kepada mereduksi guncangan tangan. Sehingga Eksis baiknya Kepada gunakan stabilizer tambahan.
Fitur
Sama seperti generasi sebelumnya, Nokia 5.4 ikut tergabung dalam program Android One. Dengan begitu, mutlak mendapat pembaruan OS dalam waktu dua tahun dan keamanan bulanan hingga tiga tahun. Yang disayangkan, Begitu ini Tetap menjalankan Android 10, dengan Android 11 dijanjikan dalam waktu dekat.
Karena jalankan stock Android, tak banyak yang Bisa dieksplorasi pada smartphone ini. Fitur seperti ambil skrinsut panjang, perekam layar Tiba aplikasi ganda tak bakal Bisa Anda temukan. Tapi jadinya Rapi dan minim bloatware.
HMD menyematkan sebuah tombol Tertentu pada samping kiri bodi Nokia 5.4 Kepada akses ke Google Assistant secara instan, cukup sering saya manfaatkan sebagai pengingat atau pintasan kendali IoT di rumah.
Sementara Kepada menikmati konten multimedia, keluaran speaker mononya terdengar lantang, meski bukan yang terbaik secara kualitas. Saya juga suka dengan haptic feedback atau Dampak getarnya, meski mungkin akan terasa terlalu kuat Kepada sebagian orang.
Performa
Secara penamaan, memang kesannya seperti penurunan. Tetapi sejatinya Snapdragon 662 yang digunakan di Nokia 5.4 Bisa dibilang hadir sebagai penyempurnaan dari seri 665 Punya Nokia 5.3. Arsitektur CPU dan GPU-nya sama persis, Tetapi bila dilakukan pengujian benchmark, Snapdragon 662 sedikit lebih unggul secara Bilangan.
Dipadukan dengan RAM 6GB dan penyimpanan internal 64GB, performanya cukup terjaga. Mungkin karena minim bloatware dan gunakan layar HD+ 60Hz ya, jadi turut meringankan beban kerja prosesor. Kepada multitasking pun Kagak Eksis masalah.
Sesekali saya menemukan lag atau frame drop, terutama Begitu scroll daftar aplikasi, meski rasanya lebih ke launcher yang kurang optimal. Sementara ketika digunakan Kepada bermain PUBG, grafis default-nya adalah smooth medium, tanpa opsi HD. Sehingga kurang cocok bagi Anda yang Mau bermain gim berat.
Baterai
HDM berikan klaim bila smartphone ini Bisa digunakan hingga dua hari pemakaian, meski kapasitasnya cukup modis di 4,000 mAh saja. Kepada pemakaian a-la saya, maksimal mencapai 1,5 hari dalam penggunaan ringan. Atau seharian penuh Kepada penggunaan yang lebih intensif, dengan screen-on time 4 – 4,5 jam.
Yang sangat disayangkan, Nokia 5.4 belum mendukung fast charging sama sekali, alias hanya mentok di arus 10W saja. Dengan begitu, mengisi dari 5% ke 95% membutuhkan waktu 2 jam, dan ekstra 30 menit Kepada mencapai 100%. Ketika smartphone sejutaan sudah mulai mendukung fast charging 18W.
Konklusi
Impresi saya terkait smartphone ini secara keseluruhan, Tetap sama ketika saya mengulas seri sebelumnya. Meski saya sebagai fanboy Nokia Mau Nokia 5.4 menjadi yang terbaik di kelasnya, fitur-fitur yang dibawa Tetap kurang sempurna.
Pasalnya, kompetitor di harga yang sama Bisa tawarkan pengalaman penggunaan yang lebih Bagus, seperti kamera, layar dan baterai yang lebih superior. Bahkan dengan harga yang lebih murah.
Kalau mengesampingkan itu Seluruh, silakan pilih smartphone bila memang Mau Mengenakan produk Nokia. Desain yang premium, sensor lengkap termasuk NFC, dan jaminan pembaruan OS serta keamanan rutin Bisa jadi Argumen tersendiri.
[rwp_box id=”0″]
Spesifikasi Nokia 5.4
General
Device Type |
smartphone |
Model / Series |
Nokia 5.4 |
Released |
18 Maret, 2021 |
Status |
Available |
Price |
Rp 3.099.000 |
Platform
Chipset |
Qualcomm Snapdragon 662 (11nm) |
CPU |
Quad-core 2.0 GHz Kryo 260 Gold + Quad-core 1.8 GHz Kryo 260 Silver) |
GPU |
Adreno 610 |
RAM (Memory) |
6GB |
Storage |
64GB |
Operating System |
Android 10 |
User Interface |
Android One |
Design
Dimensions |
161 x 76 x 8.7 mm |
Weight |
181 gram |
Design Features |
Glass front, plastic frame & back |
Battery |
4000 mAh, 10W charging |
Display
Screen Type |
IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors |
Size and Resolution |
6.39 inches; 720 x 1560 pixels, 19.5:9 ratio (~269 ppi density) |
Touch Screen |
Yes |
Features |
81.9% screen-to-body ratio 450 nits max brightness |
Network
Network Frequency |
GSM/ HSPA/ LTE |
SIM |
Single SIM (Nano-SIM) or Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE Cat4 150/50 Mbps |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
48MP f/1.8 PDAF, 5MP f/2.4 ultra-wide 13mm, 2MP f/2.4 macro, 2MP f/2.4 depth sensor |
Front |
16MP f/2.0 |
Flash |
Yes |
Video |
4K@30fps |
Camera Features |
LED flash, HDR, Pemandangan, night mode, cinema mode |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 b/g/n, hotspot |
Bluetooth |
4.2, A2DP, LE |
USB |
USB-C, USB On-The-Go |
GPS |
Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS |
HDMI |
No |
Wireless Charging |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
OZO Audio, |
FM Radio |
Yes |
Web Browser |
HTML 5 |
Messaging |
SMS, MMS, Online |
Sensors |
Fingerprint, accelerometer, proximity |