Ketika vendor smartphone mencoba Bertanding dalam segmen pasar lainnya. Biasanya, kalau nggak ‘lari’ ke perangkat audio, yah paling wearables. Tetapi Infinix Malah berbeda, malah secara berani hadirkan perangkat yang besar nan powerful dalam bentuk laptop, lewat seri Infinix INBOOK X1 Pro.
Ya, sebuah laptop! Memang sih, kebutuhan akan perangkat yang satu ini kian meningkat seiring dengan gaya bekerja yang semakin Elastis. Dengan sistem work from home maupun school from home, tak hanya pekerja dewasa saja, Tetapi pelajar juga membutuhkan sebuah laptop. Infinix INBook hadir dengan pintar, punya jangkauan harga yang tergolong lebar.
Varian yang saya gunakan selama beberapa hari terakhir adalah versi terbaiknya, Merupakan Infinix INBook X1 Pro. Karena ini menjadi produk pertama, tentunya, saya memasang ekspektasi lebih rendah, yah kalau-kalau memang belum sempurna pun sangat wajar.
Apakah sesuai? 1 – 2 bagian Bisa dibilang iya alias underperform, sementara bagian lain Mengungguli ekspektasi. Berikut ulasan lengkapnya.
Desain
Ketika memegang seri smartphone Infinix, khususnya seri terjangkau, kesan entry-level akan langsung terasa Begitu memegangnya pertama kali, meski secara tampilan dibuat menarik. Tetapi kesan tersebut sama sekali Tak terpancar dari bodi Infinix INBook X1, berkat penggunaan material sepenuhnya dari metal.
Kokoh, premium, serta elegan. Infinix berikan sentuhan aksen garis menarik, hadir dalam tiga opsi Corak yang menarik. Sejujurnya saya penasaran dengan versi Corak merahnya, tapi Corak silver juga tetap kece kok. Dibuat sedikit lebih gelap dari laptop kebanyakan, jadi Lagi terlihat berbeda.
Soal bobot, saya agak kurang setuju kalau Infinix INBook X1 dianggap ringan. Berat 1,48 kilogram menurut saya sekarang tergolong standar saja. Lagi sangat Bisa dimaklumi, sih, mengingat material yang kokoh. Terasa lebih ringan berkat ketebalannya yang hanya di kisaran 16mm saja.
Nggak Terdapat sertifikasi militer Tertentu, tapi memegangnya hanya dari salah satu sudut bodi Rendah bakal terasa tetap solid. Mungkin sudah standar Demi laptop harga Rp10 jutaan, Tetapi bila Anda membeli varian termurahnya, Bisa jadi hadir sebagai salah satu (kalau bukan) yang punya tampilan paling premium.
Layar
Pada bagian inilah yang Lagi Mempunyai beberapa poin sedikit kurang. Ketiga sisi bezel layarnya sudah tipis, kecuali bagian bawahnya yang Lagi agak tebal dengan logo Infinix tercetak besar. Panel IPS dengan luas 14 inci, punya resolusi full HD, kecerahan maksimum 300 nits dan cakupan Corak 100% sRGB.
Sudah oke dong berarti? Iya, betul, Tak Terdapat masalah yang berarti kecuali satu bagian: white balance atau temperatur Corak putih yang cenderung cold alias kebiruan. Rasanya jadi kurang Seksama saja, dan Demi mensiasatinya, saya mengaktifkan mode night light dan diatur hingga lebih Seksama.
Poin lain yang awalnya saya skeptis, adalah bagian engsel layar, terlihat sangat kecil dan ramping. Tapi selama pemakaian, engsel ini sangat presisi sekaligus Bisa dibuka satu tangan… Tiba 180 derajat! Membikin penggunaan jadi sangat Elastis.
Port dan Konektivitas
Begitu banyak kompetitor dengan ketebalan bodi serupa Mempunyai port yang terbatas, lain halnya dengan Infinix INBook X1 Pro. Seolah-olah bagian sampingnya Pas-Pas dibuat penuh oleh port yang Bisa disematkan, berikan dukungan sambungan Variasi.
Pada sisi kiri, Anda Bisa menemukan port DC-in, HDMI, USB-A 3.0, USB-C yang mendukung isi daya dan DisplayPort, USB-C tambahan Demi data, serta saklar atau switch dalam bentuk fisik Demi mematikan webcam, berikan jaminan keamanan ekstra agar Anda tak perlu menempelkan stiker di atas layar.
Sementara di sebelah kanan Bisa ditemukan sebuah Kensington lock, USB-A 3.0, USB-A 2.0, jack audio 3,5mm serta slot kartu microSD—andai saja ukurannya bukan micro. Tetapi jumlah port USB-A dan USB-C pada Infinix INBook X1 Pro memang patut diacungi jempol.
Demi keyboard, perlu penyesuaian sedikit lebih lama, setidaknya bagi saya agar Bisa menguasainya. Hal tersebut karena travel key yang terasa lebih terbatas. Terdapat deretan tombol ekstra pada bagian paling kanan, sementara lampu backlit-nya punya dua Strata.
Yang saya kurang suka, tiap kali restart, secara default lampu backlit akan Wafat alias Tak mengikuti pengaturan sebelumnya. Lantas bagaimana dengan touchpad-nya? Singkatnya, bila Anda punya tetikus atau mouse, lebih Bagus gunakan aksesori tersebut. Meski sudah gunakan Windows Precision Driver, tingkat kenyamanannya di Rendah rata-rata.
Performa
Varian Infinix INBook X1 Pro yang saya ulas adalah spesifikasi tertinggi. Chipset yang dijalankan adalah Intel Core i7-1065G7. Ya, bukan yang terbaru, alias generasi ke-10 “Ice Lake” dengan 4 core dan 8 thread. Berbarengan dengan RAM 16GB LPDDR4x dual-channel yang sudah tersolder, alias Tak upgrade-able.
Dipasangkan dengan SSD M.2 NVMe 512GB (yang Lagi Bisa diganti), performa laptop ini Bisa dibilang kencang. Multitasking dengan banyak aplikasi berat Tak masalah berkat kapasitas RAM-nya yang juga luas.
Bagaimana dengan performa gaming-nya? GPU Intel Iris Plus bawaan cukup capable Demi digunakan bermain Forza Horizon 4 dengan pengaturan grafis very low. Nah, yang cukup saya kagumi adalah suhunya yang selalu terjaga, meski digunakan Demi bermain gim intensif.
Infinix INBook X1 Pro dilengkapi dengan teknologi pendingin Ice Storm 1.0, mengusung “saluran udara tingkat militer” yang, kalau dilihat desainnya, sebenarnya standar saja. Tetapi Pas-Pas seluruh permukaannya tetap terjaga. Demi ukuran laptop setipis ini, pencapaian yang cukup positif.
Fitur Lain
Meski sudah didukung oleh DTS Audio, speaker stereo empat layer Punya Infinix INBook X1 Pro terdengar sangat standar. Nggak jelek, tapi nggak spesial juga. Sementara Demi panggilan video daring, kualitas mikrofon stereo yang diletakkan di sebelah kiri dan kanan webcam cukup Bagus. Sementara kualitas webcam-nya, Kembali-Kembali, standar saja.
Tapi bagi Anda yang punya perhatian lebih terkait privasi, diberikan tombol switch Tertentu di sebelah port USB-C Demi mematikan akses kamera secara hardware. Fitur keamanan lain yang juga bekerja Bagus adalah sensor sidik jarinya—meski sempat tak berfungsi di awal setup Windows, setelahnya selalu Lancar.
Konektivitasnya juga lengkap, dengan Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.1. Sambungan antara Infinix INBook X1 Pro dengan earphone TWS yang Standar digunakan pun tersambung Lancar—termasuk mendukung Swift Pair Demi notifikasi pairing Mekanis.
Baterai
Kapasitas baterai 55WHr tergolong cukup besar Demi ukuran laptop tipis. Dengan prosesor Intel yang bukan generasi terbaru, Infinix berani mengklaim penggunaan hingga 13 jam. Nyatanya? Tak Tiba 10 jam, Tetapi Lagi Bisa mendekati.
Demi penggunaan standar dengan aplikasi Office, brightness 75%, backlit keyboard menyala dan mode “better battery”, Infinix INBook X1 Pro Bisa menyala Tiba 8 – 9 jam. Sudah cukup Bagus Demi sebuah laptop dengan prosesor yang Lagi gunakan fabrikasi 10nm. Mengisi daya laptop ini juga menyenangkan.
Meski disediakan port DC-in, Infinix sertakan adapter USB-C 65W, Bisa mengisi daya Tiba 70% dalam waktu Sekeliling satu jam. Karena Terdapat dua port USB-C, jadi tetap Kondusif Demi isi daya sambal transfer data. Sebuah kemewahan yang tak banyak dimiliki laptop sekelasnya.
Hasil
Namanya juga menjajal produk pertama, jadi wajar bila ekspektasi sejak awal agak saya turunkan supaya Tak kecewa setelahnya. Untungnya, Infinix INBook X1 Pro hadir dengan kualitas yang Mengungguli ekspektasi. Tak hanya tampilannya saja yang berkualitas, Tetapi performa dan bagian lainnya.
Menggunakan laptop ini terasa sama saja seperti menggunakan rilisan vendor lain yang sudah jauh lebih dulu bermain dalam jenis produk yang sama. Paling-paling, yang agak mengganggu buat saya pribadi hanya di bagian touchpad, Lagi belum setingkat dengan kompetitor di kelasnya.
Urusan desain, build quality, performa hingga daya tahan baterainya sudah sangat oke. Plus beberapa kelebihan seperti webcam shutter, hingga dua port USB-C yang jadi nilai plus. Membikin Infinix INBook X1 Pro layak jadi kandidat laptop Rp10 jutaan pilihan.
Spesifikasi Infinix INBook X1 Pro
General
Device Type |
Laptop |
Model / Series |
Infinix INBook X1 Pro |
Released |
16 Juni, 2020 |
Status |
Available |
Price |
Rp10.999.000 |
Platform
Processor |
Intel® Core™ i7-1065G7 |
VGA (Graphic Card) |
Intel Iris Plus |
RAM (Memory) |
16GB LPDDR4x |
Storage |
512GB PCIe M.2 SSD |
Operating System |
Windows 10 Home Single Language 64-bit |
Body
Dimensions |
32,3 x 21,9 x 1,63 cm |
Display |
14” LED-backlit FHD (1920 x 1080) 16:9 IPS Panel, 178 degree viewing-angle 300 nits max brightness 100% sRGB |
Battery |
55 Wh battery 65 W power adaptor Plug Type: USB-C, DC-in 70% in 60 mins |
Connectivity
Webcam |
720p HD |
Bluetooth |
Bluetooth 5.2 |
Wi-fi |
IEEE 802.11a/b/g/n/ac/ax, 160MHz; WiFi6; 2.4GHz and 5GHz 2×2 MIMO |
NFC |
|
I/O Interface |
USB-C x 2 (1x support data, charging and DisplayPort) USB 3.0 × 2 / USB 2.0 x 1 HDMI × 1 SD card slot x 1 camera switch x 1 3.5 mm Headset and Microphone Jack x 1 |
Other
Audio |
Quad speaker (2 x 0,8W tweeter, 2 x 1,5W bass), DTS audio processing |
Features |
Corak: Noble Red, Starfall Grey dan Elegant Black 1 tahun garansi Dunia |