Jakarta, Jagatgame.id – Riot Games sebagai developer game memberikan peringatan tegas kepada kreator atau streamer game yang melakukan ujaran kebencian di kontennya. Peringatan ini berbentuk pembaruan klausal atau aturan pada Ketentuan Layanannya.
Ketentuan Layanan di sejumlah game harus ditepati Kalau adanya penyalahgunaan tentu terdapat sanksinya. Ketentuan Layanan terbaru Riot Games ini Bisa berdampak hukuman, penangguhan, dan bahkan larang di seluruh game yang dikembangkan oleh perusahaan.
“Pemain akan terkena masalah karena perilaku Enggak Layak yang terjadi di berbagai tempat yang menyentuh pengalaman bermain game mereka,” kata Riot Games, mengutip Engadget.
Baca Juga: Riot Games Sepak Bleed, BOOM Esports Maju ke VCT Pacific 2025
Aturan Baru Riot Games Buat Pengguna di Dalam Platform Game Mereka
Klausul baru Riot Games diketahui muncul pada Pemberitahuan Privasi dan TOS pada hari Selasa, (26/11). Menurut keterangan yang Terdapat di dalam aturan tersebut, kreator atau streamer game dapat menyesuaiakan konten mereka sesuai dengan aturan Riot hingga 3 Januari 2025.
Aturan baru yang disebut “Off-Platform conduct” ini memberikan hak kepada Riot Games Buat memberikan hukuman kepada game ketika konten yang mengandung kebencian ditemukan. Klausul baru ini mengatakan bahwa Riot Games Enggak akan secara proaktif mencari pelanggaran di media sosial.
Sebaliknya, pemain dapat melaporkan kasus tentang perilaku pemain yang menyinggung di siaran langsung di mana salah satu gimnya berfungsi sebagai latar belakang konten yang diproduksi. Kalau Riot memutuskan bahwa pemain tersebut melanggar TOS-nya, Riot dapat memberikan hukuman seolah-olah perilaku tersebut terjadi di dalam game, menurut TOS.
Peraturan TOS yang baru juga berfokus pada stream sniping di mana streamer dan pemain membajak atau mengganggu sesi online stream lain. Meskipun sistem hukuman Buat pelanggaran ini Tetap dalam tahap pengujian awal dengan menggunakan sejumlah kreator pemain Valorant berbahasa Inggris.
Pelanggar yang mengulangi pelanggaran ini dan pelanggaran lainnya dapat mengakibatkan pemblokiran total dari Seluruh akun Riot Games. TOS baru menyatakan bahwa Riot dapat memberikan beberapa hukuman dan banned Buat streamer dan pemain yang melakukan pelanggaran yang sangat parah atau perilaku bermasalah.
Dalih Hadirnya Aturan Baru dari Riot Games
Ketentuan atau aturan yang baru diumumkan Riot Games ini Mempunyai Dalih dibaliknya. Perusahaan developer game ini terkenal telah mendedikasikan banyak waktu baru-baru ini Buat mendiskusikan dan mengeksplorasi Langkah-Langkah Buat mengendalikan perilaku ofensif dan Jelek dalam permainannya.
Puncaknya Kepala studio Valorant dan Wakil Presiden Senior Riot Games, Anna Donlon, mengatakan pada bulan Mei, Riot mendapati sejumlah hal yang yang terasa perlu Buat adanya penerapan hukum yang lebih. Ia merasa Riot Betul-Betul perlu melakukan yang lebih Berkualitas Buat melindungi para pemainnya dengan menjabarkan tindakan baru dan meningkatkan dukungan Buat tinjauan laporan secara manual.
Selain dari sisi developer, Twitch sebagai platform streamer atau kreator juga telah mengambil langkah perilaku yang menggangu atau merusak. Langkah ini sudah diinisiasikan pada tahun Lampau, CEO Twitch, Dan Clancy, mengumumkan persyaratan baru Buat platform streaming selama upacara pembukaan TwitchCon di Las Vegas.
Aturan baru ini menetapkan penangguhan dan Embargo bagi streamer yang melakukan dox atau memukul pemain lain. Bila adanya pelanggaran, Twitch akan memberikan peringatan secara anonim lewat pesan obrolan yang melakukan perilaku Jelek selama sesi live berlangsung.