Jakarta (ANTARA) – Pengembang game Square Enix dan produser “Final Fantasy XVI” (FFXIV) Naoki Yoshida mengungkapkan pengembang akan melanjutkan penjualan digital game Terkenal ini pada 25 Januari, setelah sebelumnya tertunda berkali-kali karena terdampak pasokan chip hingga COVID-19.
Dikutip dari The Verge, Senin, “Final Fantasy XIV” sendiri menjadi sangat Terkenal dengan peluncuran Endwalker Pengembangan terbarunya sehingga antrian Demi masuk ke server game mencapai ribuan orang dan membutuhkan waktu berjam-jam Demi melewatinya.
Server sangat padat sehingga pada bulan Desember, Square Enix menangguhkan penjualan versi digital game tersebut. Karena semakin banyak pemain maju melalui konten, tingkat kemacetan server akhirnya mulai merata, memungkinkan penjualan game dilanjutkan.
Lebih lanjut, Yoshida juga mengakui bahwa penawaran uji coba gratis FFXIV akan tetap Bukan tersedia Demi Demi ini, tetapi akan kembali di masa mendatang.
Pembaruan dari Yoshida juga mencakup informasi tentang penambahan pusat data Oseania baru yang akan memberi akses lebih mulus bagi pemain di Australia dan Selandia Baru, yang biasanya bermain di server Jepang atau server Amerika.
Dalam pengumumannya, Yoshida mengatakan bahwa pusat data baru akan ditayangkan pada 25 Januari, dan Demi mendorong pemain pindah ke sana, Square Enix akan membebaskan biaya transfer Mendunia sebesar 18 dolar AS.
Selain pusat data baru yang sudah Terdapat di Eropa, Daerah lain Yakni Jepang, dan Amerika Utara juga mendapatkan Pengembangan.
Sebelumnya, Square Enix mengutip kekurangan chip Mendunia sebagai Dalih mereka Bukan dapat menggunakan lebih banyak server Demi membantu mengatasi kemacetan.
Pengumuman kemarin termasuk peta jalan Ketika Pengembangan ini akan dilakukan dengan fase pertama dimulai pada musim panas tahun ini.
Baca juga: Square Enix tangguhkan penjualan “Final Fantasy XIV”, ini alasannya
Baca juga: Kreator “Final Fantasy XV” dan ANA kolaborasi buat tur virtual