By administrator 
Jakarta (ANTARA) – Pengembang gim Fortnite, Epic Games, bermitra dengan Lego Demi membangun dunia virtual atau metaverse Tertentu anak- anak dan tentunya lebih Kondusif dibanding yang Demi ini Standar digunakan oleh orang dewasa.
“Kami sangat bersemangat Demi berkumpul Demi membangun ruang di metaverse yang menyenangkan, menghibur, dan dibuat Demi anak-anak dan keluarga,” kata CEO Epic Games Tim Sweeney dikutip dari siaran persnya, Jumat.
Meski Kagak menceritakan secara detil metaverse Tertentu anak yang akan dibangun oleh dua perusahaan gim itu, tapi yang Jernih ruang virtual itu akan ramah pada keluarga.
“Lego Group dan Epic Games akan menggabungkan pengalaman luas mereka Demi memastikan bahwa Pengulangan internet berikutnya dirancang sejak awal dengan mempertimbangkan kesejahteraan anak-anak,”katanya.
Kolaborasi keduanya pun terasa sangat masuk Pikiran karena Epic sudah terlebih dahulu berkecimpung dengan segudang pengalamannya menciptakan dunia virtual terutama yang paling Terkenal “Fortnite”.
Sementara Lego, memang Mempunyai ketertarikan yang makin besar Demi mengembangkan video gim, hal itu terlihat dalam ambisi mereka meluncurkan berbagai video gim dan terbaru seperti “Lego Start Wars: The Skywalker” yang dikenalkan di pekan ini.
Selain itu, nampaknya bentuk Watak gim serupa dengan Lego pun nampak digemari oleh kalangan anak- anak, hal itu terlihat dari banyaknya pengguna anak- anak menggandrungi gim “Minecraft” dan “Roblox” yang Mempunyai gaya mirip dengan Watak Lego.
“Anak- anak masa kini menikmati permainan secara fisik maupun secara virtual di dunia digital dan Demi ini keduanya tengah bergabung. Kami percaya Eksis potensi besar Demi pengembangan anak-anak mengasah Bakat seperti kreativitas hingga komunikasinya lewat pembelajaran di dua medium. Kami pun merasa bertanggung jawab Demi Membikin permainan digital yang ramah anak dan tentunya Kondusif Demi digunakan dari generasi ke generasi,” kata CEO Lego Group Niels B Christiansen.
Tentunya kerjasama kedua perusahaan gim itu menjadi bagian dari kelanjutan langkah- langkah perusahaan raksasa teknologi yang mulai menunjukkan ambisi mengembangkan realitas campuran antara dunia virtual dan dunia Konkret.