Sometimes in April: Senyata Tragedi Genosida di Rwanda yang Memilukan

Tak Seluruh Sinema yang dirilis Kepada siaran televisi (FTV) Tak sebagus Sinema bioskop. Sometimes in April salah satunya, Pandai menyajikan pengalaman sinematik sekelas bioskop yang sayang banget Kepada dilewatkan.

Berlatar kisah Konkret genosida di Rwanda yang memakan korban jiwa hingga 800 ribu orang di tahun 1994, Sometimes in April seperti menyajikan sebuah pengalaman mengerikan bagaimana tragedi kemanusiaan itu terjadi dari sudut pandang Watak yang bernama Augustin, seorang kapten di Angkatan Bersenjata Rwanda.

Augustin adalah seorang pria bersuku Hutu yang Mempunyai seorang istri bernama Jeanne yang bersuku Tutsi. Rumah tangga kedua orang yang berbeda Etnis ini berjalan dengan Serasi, hingga akhirnya mereka terseret pada konflik perang Keluarga di antara kedua Etnis tersebut.

Kalau diruntut dari sejarahnya, memang Rwanda selalu mengalami perang bersaudara antara Etnis Hutu dan Tutsi. Apa yang diceritakan lewat Sinema ini merupakan puncaknya, di mana pada April 1994 perjanjian kekuasaan antara Pemerintah Rwanda yang didominasi Hutu dan Rwandan Patriotic Front (RPF) yang dipimpin Paul Kagame dianggap gagal.

Presiden Juvenal Habyarimana dianggap pihak Hutu Mempunyai kebijakan yang berat sebelah dan terlalu mendukung Tutsi. Hingga akhirnya pesawat yang ditumpangi orang nomor satu di negara tersebut ditembak oleh pihak ekstremis yang diduga Pro-Hutu.

Baca Juga:  Lupakan iPhone 16, Mari Sambut Yang Formal OPPO Find X8 Series

Sebagai aksi balasan, Perdana Menteri Agathe Wulingigyimana yang merupakan dari Etnis Hutu dibunuh oleh tentara pemerintah dan menjadi pemantik munculnya kembali perang Keluarga yang pernah terjadi di negara tersebut.

Pertumpahan darah Tak terelakkan, di mana pembunuhan massal orang bersuku Tutsi dan Hutu moderat yang dilakukan oleh milisi dan ekstremis Hutu. Bahkan Anggota Hutu yang sebelumnya Dapat hidup berdampingan dengan Tutsi tiba-tiba melakukan pembantaian tersebut karena didoktrin oleh propaganda pihak milisi.

Dapat ditebak, Augustin dan keluarganya terjebak di dalam konflik tersebut. Mereka coba menyelamatkan diri dari aksi pembantaian dengan bersembunyi di beberapa tempat.

Sometimes in April Hadirkan Ketegangan Hingga Akhir

Aksi Augustin yang berusaha membawa keluar keluarganya dari negara tersebut Dapat dibilang sangat menegangkan. Apalagi selama pelarian dan persembunyiannya, dia selalu Bersua dengan pihak tentara dan milisi.

Sometimes in April 2

Akting Idris Elba yang berperan sebagai Augustin juga sangat menyakinkan. Dia Tak hanya Pandai menampilkan sosok keras dan Handal ketika bertahan hidup, tetapi juga sosok lembut ketika berada di tengah keluarganya.

Baca Juga:  Review OPPO F7: Lebih Dari Sekadar Selfie Expert

Soal kualitas akting, memang sudah Tak Dapat dikeluhkan dari salah satu aktor kulit hitam terbaik di Hollywood ini. Untungnya, di Dasar arahan Pengarah adegan Raoul Peck, seluruh pemeran pendukung di Sinema ini Pandai mengimbangi akting Elba.

Sebagai Pengarah adegan sekaligus penulis Sinema ini, Peck tampaknya berusaha Kepada adil dengan berdiri di dua kubu yang berkonflik. Urusan dukung-mendukung tampaknya lebih diserahkan kepada penonton.

Kepada “ukuran” FTV, Sometimes in April harus diakui Pandai memberikan pengalaman layaknya Sinema bioskop. Dari plot, akting, dan sinematografi terbilang jauh dari murahan.

Kepada plotnya terbilang Segera, langsung menuju ke inti permasalahan yang menegangkan. Meskipun begitu, ini bukanlah Sinema action yang penuh dengan adegan laga yang heroik.

Ketegangan Bahkan terbangun dari sisi cerita dan aksi pelarian Augustin Berbarengan keluarganya. Selain itu, dari sisi drama Sinema ini juga Pandai menumpahkan air mata, terutama Kalau menyoroti orang-orang yang menjadi korban genosida tersebut.

Tetapi, adegan kekejian yang ditampilkan Sometimes in April tampak begitu ekstrem. Bahkan Sinema Hotel in Rwanda yang Mempunyai tema sejenis Dapat dibilang Tak Terdapat apa-apanya dari sisi penggambaran aksi kekerasan yang terjadi di negara tersebut.

Baca Juga:  Review realme Buds Air Pro: TWS Terbaik di Harga Rp1 Juta
Sometimes in April 4

Alhasil, Sinema yang dirilis di HBO pada tahun 2005 ini mendapatkan rating TV-MA yang secara teknis Dapat lebih eksplisit dibandingkan rating R pada Sinema yang diputar di bioskop. Tak heran Sinema-Sinema dengan rating ini hanya Dapat ditonton di TV kabel premium dan layanan streaming.

Terlepas dari adegannya yang terlalu sadis, banyak banget pelajaran yang Dapat diambil dari kisah Konkret ini, terutama dari sisi kemanusiaan, di mana persaudaraan itu sangat mahal. Jangan Tiba ketenangan hidup yang kita rasakan Begitu ini ini dikotori konflik yang berlumuran darah dan airmata.

Nah, Anda Dapat merasakan ketegangan Sinema Sometimes in April di platform HBO melalui layanan MAXstream dari Telkomsel. Bukan Hanya HBO saja, Anda juga Dapat mengakses channel pilihan lainnya di MAXstream hanya dengan Rp60 ribu saja dan sudah termasuk langganan Basic Kepada akses iFLIX, MOX, MyPlay, Viu, dan lainnya.

Dengan harga paket semurah ini Anda Dapat dapat kuota akses MAXstream sebesar 30GB dengan masa berlaku 30 hari. Asyik banget kan?!