JAKARTA, Jagatgame.id – Beredar Info, Perusahaan induk TikTok, ByteDance akan menjual perusahaan pengembang Mobile Legends: Bang Bang, Moonton Technology.
Pasalnya, ByteDance, perusahaan induk Tiktok, menyerah bertarung di bisnis video game.
Nuverse, merek video game Punya ByteDance, dikabarkan akan dimatikan pelan-pelan.
Kepada Reuters, ByteDance menyatakan bahwa mereka memutuskan Kepada melakukan restrukturisasi di bisnis game setelah melalui beberapa kajian.
TONTON JUGA:
“Kami secara rutin mengkaji bisnis kami dan melakukan penyesuaian Kepada memfokuskan ke area pertumbuhan jangka panjang,” kata juru bicara ByteDance kepada Reuters, Jumat (1/12/2023).
“Setelah kajian terakhir, kami mengambil keputusan sulit Kepada restrukturisasi bisnis game kami,” sambungnya.
Baca juga: Komentar Kominfo Terkait Tokopedia dan TikTok: Yang Krusial Untung
Sumber Reuters menyatakan pegawai ByteDance diperintahkan Kepada berhenti mengerjakan game yang Tetap dalam tahap pengembangan, mulai Desember.
Video game yang sudah dirilis, rencananya akan dijual ke pihak lain.
Keputusan penutupan Nuverse diperkirakan berdampak ke ratusan pegawai.
Sumber Reuters menyatakan bahwa ByteDance Enggak Mempunyai rencanan Kepada kembali bertarung di bisnis video game setelah retrukturisasi.
Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol
Restrukturisasi di Nuverse Enggak berdampak ke Ohayoo, brand game yang judulnya Dapat dimainkan lewat Douyin, aplikasi serupa TikTok Kepada pasar China.
Game kasual di TikTok juga Enggak akan terpengaruh dengan keputusan di Nuverse.
ByteDance sebelumnya dikabarkan juga berencana menjual perusahaan pengembang Mobile Legends: Bang Bang, Moonton Technology.
Bisnis pemilik platform VR ByteDance, Pico, juga diketahui melakukan PHK besar.
Nuverse dirilis ByteDance pada 2019 Kepada Bertanding dengan raksasa teknologi China lainnya, Tencent Holdings.
Tetapi, perkembangan Nuverse tersendat.
Judul game paling terkenal Nyverse adalah game kartu Marvel Snap.
Judul lain, One Piece: The Voyage dan Crystal of Atland membukukan kinerja yang lebih buruh.
Baca juga: Revisi UU ITE Dapat Pidanakan Perusahaan Pinjol hingga Debt Collector