Susah-susah Gampang Pengembangan Ekosistem Esports di Jogjakarta

Jagatgame.id – Ketua IESPA DIY Simson Nababan mengatakan kalau ekosistem e-sports di Jogja Lagi belum sepenuhnya terbentuk.

Hal tersebut ia sampaikan Begitu berbincang dengan Indogamers, Senin, 5 Februari 2023.

“Di Jogja kalau ngomongin ekosistem, Lagi belum terbentuk, Lagi susah,” kata Simson.

“Menurutku, kalau mau Membikin ekosistem, harus dibikin jadi pekerjaan. Sementara di Jogja kebanyakan mahasiswa, mindset-nya main game hanya Demi sampingan.”

Mindset ini berdampak pada kurangnya level kompetitif e-sports di lingkup DIY.

“Saya di PSS ngerasain banyak anak-anak sudah lama di Jogja, tapi jiwa kompetitifnya kurang, kalau kalah ya sudah, nrimo,” terang Simson.

Bicara soal scouting pemain, dia lantas bilang kalau pencarian atlet dilakukan dengan Langkah Memperhatikan hasil turnamen.

Baca Juga:  6 Pemain Bintang yang Absen dari League of Legends Worlds 2024

“Biasanya Saya nyari bukan yang Pemenang, tapi yang kill-nya paling banyak,” ujar Simson.

“Karena kalau akurasinya bagus, strategi Dapat ngikut Instruktur. Di game-game FPS, akurasi berpengaruh banget,” tegas dia.

Baca Juga: Mengulik Cikal Bakal Komunitas Gamer di Jogjakarta yang Lahir dari Lab Kampus

PSS Esports. (Sumber: Situs Formal PSS Sleman)

Karena gamer di Jogja kurang kompetitif, Simson sempat mengambil pemain dari luar DIY.

“Yang tim PUBG terakhir, Saya rekrutnya luar Jogja Seluruh, dua Solo, dua Wonosobo, dan satu dari Temanggung.”

“Hasilnya cukup bagus, kita menjadi Pemenang IESPA SUMMIT Goes to Singapore,” tandas dia.

Indogamers akhirnya Formal menghelat Turnamen Mobile Legends Terakbar, Vaporlax Indogamers Mobile Legends Championship (IMC) Season I 2024 “Taste The Difference”